Jutaan penjual dan pembeli bertransaksi tanpa bertatap muka lazimnya sebuah pasar konvensional melalui platform marketplace digital. Sebut saja Tokopedia, Shopee, Alibaba, Amazon, dan lain-lain. Sebagai seorang konsumen yang lahir dan dibesarkan di era internet sudah semestinya paham tata cara belanja online.
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
14 Januari 2021
01 Januari 2021
Cara Klaim Ongkir Pengembalian Tokopedia
Belanja di era digital semakin mudah, nyaman, dan cepat. Beragam kebutuhan konsumen dapat dengan mudah dipenuhi melalui platform marketplace online dan situs ecommerce. Salah satu perusahaan rintisan marketplace online terkemuka tanah air yang sudah melakukannya adalah Tokopedia.
Sayangnya, pengalaman belanja online tidak selalu menyenangkan. Anda tentu pernah punya pengalaman belanja online yang kurang menyenangkan, misalnya belanja barang yang tidak sesuai deskripsi penjual. Bila konsumen mengalami kejadian tersebut, yang perlu dilakukan adalah komplain.
Cara komplain yang berlaku di marketplace Tokopedia pun terbilang mudah, karena secara sistem keamanan dan kenyamanan konsumen sangat dilindungi. Bila barang yang diterima pembeli sebagai konsumen tidak sesuai deskripsi toko penjual, maka pembeli jangan dulu menekan tombol selesai. Pilihlah menu komplain yang terdapat di halaman pengajuan pengembalian barang dan dana aplikasi Tokopedia.
Proses pengajuan komplain seperti biasa konsumen mengisi formulir halaman komplain berupa alasan pengajuan komplain. Setelah alasan pengajuan komplain dikemukakan, maka konsumen harus mengupload foto barang yang dikomplain. Lalu konsumen menunggu konfirmasi dari penjual untuk diproses lebih lanjut.
Setelah terkonfirmasi oleh penjual, maka pembeli harus mengkonfirmasi nomor resi pengiriman balik atau pengembalian (retur) barang dan mengunggah foto barang yang dikembalikan. Untuk biaya ongkos kirim (ongkir) pengembalian barang dibayar cash terlebih dahulu oleh pembeli di konter ekspedisi yang sudah dipilih.
Nah, biaya ongkir pengembalian barang di Tokopedia bisa diklaim dengan cara memilih menu pengajuan klaim ongkir. Pada halaman klaim ongkir, pembeli harus mengunggah foto KTP asli. Pencairan klaim ongkir akan dilakukan setelah penjual menerima barang yang dikembalikan oleh pembeli. Dana klaim ongkir akan ditransfer oleh pihak Tokopedia ke rekening pembeli yang tercatat di sistem Tokopedia.
Sudah paham kan cara klaim ongkir pengembalian barang di Tokopedia. Semoga ulasan di atas bisa bermanfaat bagi para konsumen pengguna Tokopedia dan semakin mendewasakan semua pihak dalam proses berbelanja online.
17 Desember 2020
Perusahaan Itu Teamwork
Perusahaan ada yang berorientasi profit dan ada yang berorientasi sosial. Apa pun orientasi perusahaan tersebut, tetaplah perusahaan itu teamwork. Antara bagian yang satu dengan bagian lain dalam satu perusahaan merupakan satu tim. Setiap bagian dalam perusahaan harus saling mendukung dan melengkapi menuju satu tujuan yang sama.
14 Desember 2020
Networking Modal Penting Bisnis
Di samping dana sebagai modal utama dalam bisnis, terdapat modal lain yang tak kalah penting yaitu Networking. Kegiatan bisnis yang dilakukan sendiri tanpa memanfaatkan jaringan atau networking akan tidak maksimal hasil pendapatan yang akan diperoleh. Networking memiliki korelasi positif dengan omzet pendapatan usaha, semakin luas networking bisnis maka semakin besar omzet pendapatan usaha.
13 Desember 2020
Mengenal Bisnis Reseller
Beribu ide bisnis mengapung di samudera dunia yang bebas untuk ditampung dan dieksekusi berdasarkan jenis usaha yang diinginkan. Alih-alih berkhayal terlalu jauh, tak salah bila memulai bisnis dari yang kecil-kecil. Salah satu tantangan utama memulai usaha biasanya adalah keterbatasan finansial. Oleh karena itu, dengan dana seadanya mulailah berusaha sedikit demi sedikit dengan memilih jenis usaha yang bisa mendatangkan profit.
09 Desember 2020
Peluang Bisnis Jasa Angkut Sampah
Pernah melihat kendaraan pengangkut sampah lalu lalang dari rumah ke rumah, toko ke toko, kantor ke kantor, hotel ke hotel dan pasar ke pasar? Untuk negara tertentu seperti Singapura hal tersebut adalah pemandangan biasa yang terjadi setiap hari. Lalu bagaimana dengan Indonesia, apakah praktik bisnis semacam itu sudah biasa atau masih jarang terjadi?
25 November 2020
18 November 2020
12 November 2020
Langganan:
Postingan (Atom)