Tampilkan postingan dengan label keuangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keuangan. Tampilkan semua postingan

16 Agustus 2020

Ada 317 Juta Rekening pada 1.871 Bank Dijamin LPS

Ada 317 Juta Rekening pada 1.871 Bank Dijamin LPS


Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah lembaga yang berwenang memberi penjaminan atas simpanan nasabah di bank yang berada di wilayah negara Indonesia. Sebagai lembaga resolusi dan likuidasi bank, LPS bertugas menyelesaikan masalah di suatu bank sampai tuntas.

Jumlah dana simpanan masyarakat yang dijamin LPS per rekening nasabah per bank adalah IDR2 miliar untuk bank umum dan IDR100 juta untuk BPR. Jumlah bank peserta penjaminan oleh LPS pada tahun 2019 mencapai 101 Bank Umum, 14 Bank Umum Syariah, 1.589 BPR dan 167 BPR Syariah. Jika ditotal ada 1.871 bank yang dijamin LPS. Sudah barang pasti jika simpanan masing-masing nasabah di bank berbeda-beda jumlah nominalnya.

Sejak beroperasi, LPS sudah melikuidasi 102 bank, salah satunya bank umum. Dari sisi profil keuangan, LPS yang merupakan anggota Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) tersebut memiliki aset sebesar IDR120 triliun, total Pendapatan IDR20 triliun, dan total Beban IDR2 triliun pada tahun 2019. Dalam kondisi keuangan tersebut di atas, LPS hanya mampu menangani 1 bank besar, 1 bank menengah dan 5 Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Melalui Keputusan Pemerintah, Kewenangan LPS pun diperluas untuk melakukan penjaminan penuh pada bank bermasalah dalam bentuk penyertaan atau bantuan modal dengan menerbitkan surat utang. Lantas, apakah LPS mampu menjamin 317 juta rekening nasabah pada 1.871 bank yang secara nominal, jumlah total simpanan nasabah pada bank umum dan BPR mencapai IDR6,1 kuadriliun atau IDR6.196 triliun?

Menurut laporan keuangan LPS tahun 2019, total simpanan nasabah perorangan dan badan usaha di bank umum mencapai IDR6.077 triliun pada tahun 2019. Sedangkan, total simpanan nasabah perorangan dan badan usaha di BPR dan BPR Syariah mencapai IDR119,1 triliun pada tahun 2019. Jadi, jika ditotal maka jumlah dana simpanan nasabah perorangan dan badan usaha di seluruh bank di Indonesia mencapai IDR6,1 kuadriliun atau IDR6.196 triliun pada tahun 2019.

Bila dibandingkan dengan total aset LPS yang mencapai IDR120 triliun, jelas sekali jumlahnya masih kalah jauh dengan jumlah total simpanan nasabah bank yang mencapai IDR6,1 kuadriliun atau IDR6.196 triliun. Namun, semua pihak tentu tidak berharap semua bank mengalami kebangkrutan dan harus dilikuidasi oleh LPS. Karena jika itu yang terjadi, sama saja seperti kata pepatah, LPS menabur garam di laut, artinya LPS percuma saja menjamin simpanan nasabah karena tidak akan sanggup mengcover semua simpanan nasabah bank yang sebegitu banyak.

15 Agustus 2020

Drama Penyelamatan Bank Bukopin

Drama Penyelamatan Bank Bukopin


Bank Bukopin terbentuk pada Juli tahun 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia atau disingkat Bukopin. Namun, pada tahun 1990 Bukopin menggabungkan beberapa induk koperasi menjadi Bank Bukopin. Baru kemudian pada tahun 1993 Bank Bukopin resmi menjadi sebuah badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas.

Bank Bukopin memfokuskan kegiatan usahanya pada sektor UMKM, Koperasi, Konsumtif, dan Komersial. Bank Bukopin juga memiliki anak perusahaan di bidang Perbankan Syariah dan Pembiayaan Leasing.

Sejak beroperasi sebagai sebuah badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Bank Bukopin dimiliki oleh Yayasan Koperasi, Induk Koperasi di Indonesia dan Pemerintah Indonesia. Namun, sejak tahun 2014, pemegang saham pengendali Bank Bukopin berpindah ke Bosowa Corporindo (Pemilik Aksa Mahmud) dan KB Kookmin Bank (KB Financial Group).

Pada perjalanannya, Bank Bukopin berhasil membukukan laba bersih sebesar IDR190 miliar pada tahun 2018 dan sebesar IDR217 miliar pada tahun 2019. Namun, tanpa disangka-sangka, Pandemi COVID-19 datang menghantam perekonomian seluruh dunia, dan Indonesia khususnya.

Pada tahun 2020, di mana masa Pandemi COVID-19 masih berlangsung dengan jumlah korban positif Covid-19 mencapai 10 juta jiwa di seluruh dunia, dan 120 ribu jiwa di Indonesia membuat keuangan Bank Bukopin sangat terpuruk. Bahkan, beberapa nasabah Bank Bukopin di berbagai daerah sampai kesulitan menarik dananya sendiri dikarenakan masalah likuiditas yang menimpa Bank Bukopin.

Pemegang saham Bank Bukopin, Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Bank pun harus berjibaku bagaimana cara menyelamatkan likuiditas Bank Bukopin. Dengan melibatkan berbagai pihak seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, dan Bank BRI, dengan maksud tidak terbatas hanya pada antisipasi dampak sistemik stabilitas sistem keuangan, namun juga untuk membantu menyelamatkan keuangan Bank Bukopin, akhirnya permodalan dan keuangan Bank Bukopin berhasil diselamatkan dengan ditambahnya porsi kepemilikan saham KB Kookmin Bank menjadi Pemegang Saham Pengendali, yaitu sebesar 33,9%, dikuatkan dengan Surat Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK KEP-98/D.03/2020.

Artinya apa, Modal Bank Bukopin mengalami peningkatan sehingga berhasil menyelamatkan likuiditas bank agar tidak jatuh lebih dalam lagi di masa pandemi. Dan nasabah Bank Bukopin pun tak perlu lagi harap-harap cemas apabila ingin menarik dana simpanan dari Bank Bukopin, karena dana sudah tersedia. Benar-benar sebuah drama penyelamatan Bank Bukopin yang mencapai klimaksnya.

12 Agustus 2020

Pembobolan Rekening Pakai Modus SIM Swap

Pembobolan Rekening Pakai Modus SIM Swap


Masih ingat bukan beberapa bulan belakangan marak terjadi pembobolan rekening bank pakai modus SIM Swap. Modus SIM Swap adalah salah satu modus pelaku kejahatan dengan cara meretas nomor ponsel seseorang tanpa diketahui pemiliknya.

Nomor ponsel merupakan salah satu informasi penting seseorang, sehingga jangan mudah menginformasikan nomor ponsel kepada orang tak dikenal. Gunakanlah nomor ponsel berbeda pada satu gawai untuk mengantisipasi tindak kenjahatan siber di dunia perbankan.

Apabila bepergian ke luar kota atau luar negeri, aktifkan selalu nomor ponsel yang aktif di sistem informasi nasabah bank guna mengantisipasi duplikasi atau peretasan nomor ponsel. Hal ini pernah terjadi pada salah satu wartawan media nasional beberapa waktu lalu. Tak hanya nomor ponsel yang aktif di rekening bank, nomor ponsel yang aktif di berbagai platform aplikasi pun wajib aktif, guna menghindari peretasan oleh pelaku kejahatan. Modus yang digunakan dengan mendatangi kantor operator seluler atau via telepon untuk mengganti SIM Card Anda yang sedang tidak aktif dengan SIM Card baru.

Jangan menginformasikan kode OTP (One Time Password), username, dan password kepada siapapun. Kode OTP biasanya diinformasikan pihak bank melalu sms, jadi aktifkan selalu nomor smartphone dimanapun berada.

Jangan mempublikasikan informasi pribadi di media sosial. Beberapa contoh informasi pribadi antara lain nama lengkap, tanggal lahir, alamat lengkap, nomor telepon, dan alamat email. Jika platform meminta informasi tersebut di atas, setting lah di pengaturan kalau informasi tersebut hanya untuk pribadi.

Jangan malas mengganti kata sandi atau password secara berkala. Kata sandi di sini meliputi password email, password internet banking, PIN ATM, password platform aplikasi media sosial, password aplikasi telepon selular, dan lain-lain. Karena semua saling berkaitan antara informasi yang satu dengan yang lain.

Jika Anda memiliki email, aktifkan notifikasi email pada akun rekening bank Anda. Hal ini berguna jika terjadi peretasan, Anda segera mendapat notifikasi secara real time.

Simpan selalu nomor telepon atau call center bank Anda jika terjadi hal-hal yang mencurigakan. Segera blokir rekening Anda jika sampai rekening Anda tak bisa digunakan, karena hal tersebut mungkin menjadi salah satu indikasi terjadinya peretasan oleh pihak tak bertanggung jawab.

11 Agustus 2020

Perbedaan Angsuran Bank dan Angsuran Leasing

Perbedaan Angsuran Bank dan Angsuran Leasing


Bagi yang sudah pernah pinjam dana di bank dan leasing tentu paham perbedaan angsuran di kedua lembaga keuangan tersebut, tetapi bagi yang belum pernah ada baiknya memahami perbedaannya agar tidak salah melangkah. Bank dan leasing adalah sama-sama lembaga keuangan, tetapi keduanya memiliki perbedaan.

Bank adalah lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit (intermediasi). Sedangkan, leasing adalah lembaga keuangan bukan bank yang memiliki kegiatan usaha pembiayaan konsumen baik berupa kendaraan maupun barang-barang elektronik.

Poin utama dari dari lembaga leasing adalah bahwa leasing tidak bisa menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan atau deposito seperti halnya bank. Jadi, leasing hanya fokus pada usaha pembiayaan saja. Jadi, sudah cukup jelas ya perbedaan lembaga leasing dan bank.

Terkait suku bunga kredit, metode pengenaan bunga di lembaga keuangan pada umumnya menggunakan metode anuitas, yaitu porsi pokok utang lebih kecil di awal dan porsi bunga lebih banyak di awal. Karenanya, apabila seseorang mengangsur di bank atau leasing pada tahun-tahun awal masih belum terasa pengurangan pokok utang atau baki debitnya, karena porsi bunganya yang lebih besar. Secara anuitas, semakin lama angsuran pinjaman sudah berjalan, maka pengurangan porsi pokok utang menjadi semakin besar dan porsi bunga menjadi semakin kecil. Hal ini berbeda dengan metode flat murni, dimana pengurangan porsi pokok utang selalu sama besarnya dari tahun pertama sampai tahun terakhir.

Namun, ada perbedaan mendasar untuk angsuran di bank dan leasing yaitu kalau pencairan di bank, jumlah pencairan yang diterima debitur akan dipotong biaya administrasi dan asuransi, dan besarnya angsuran dihitung dari total pinjaman. Sedangkan, di leasing total potongan biaya administrasi, asuransi dan angsuran pertama dibebankan ke angsuran debitur. Maka dari itu, total pinjaman debitur leasing adalah sebesar jumlah pencairan (funding) yang diterima debitur.

Itulah mengapa kalau seseorang pinjam di leasing, pencairan pinjaman diterima penuh. Dan tentu tak heran jika jumlah angsuran leasing menjadi lebih besar dibanding jumlah angsuran bank. Demikian ulasan singkat perbedaan angsuran bank dan angsuran leasing, semoga sedikit membuka wawasan Anda tentang dunia lembaga keuangan bank dan non bank.

10 Agustus 2020

Perbedaan Tabungan dan Giro

Perbedaan Tabungan dan Giro


Fitur kemudahan, kecepatan dan keamanan menjadi hal standar yang wajib dipenuhi dunia perbankan. Menjalankan fungsi intermediasi di era digital merupakan tantangan tersendiri bagi industri perbankan di tengah serbuan financial technology (fintech).

Dalam melayani nasabah, bank menyajikan produk berupa tabungan dan giro. Diantara banyak produk perbankan, tabungan dan giro merupakan simpanan masyarakat yang paling besar porsinya dalam komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan.

Sebagai sama-sama produk simpanan, tabungan dan giro memiliki beberapa perbedaan. Penulis mencoba mengulas beberapa perbedaan tabungan dan giro tersebut seperti media penarikan dana, masa berlaku alat penarikan dana, dan suku bunga.

Produk tabungan dapat ditarik sewaktu-waktu tanpa menggunakan media tertentu, sedangkan giro penarikan dana harus menggunakan alat penarikan berupa cek dan bilyet giro. Tabungan tidak mempunyai batas waktu penarikan, sedangkan giro memiliki batas waktu penarikan dana menggunakan cek dan bilyet giro yaitu 70 hari. Kedua perbedaan tersebut merupakan perbedaan utama tabungan dan giro.

Penarikan Tabungan dilakukan secara tunai melalui kasir dan mesin ATM. Sedangkan, penarikan giro bisa dilakukan secara tunai (cek) dan nontunai (bilyet giro). Untuk lebih jelas tentang produk giro bisa membaca artikel Perbedaan Giro dan Giro Wajib Minimum di blog ini.

Dari segi suku bunga, bunga tabungan lebih rendah daripada bunga giro. Suku bunga tabungan berkisar antara 0,1% - 0,8% per tahun, sedangkan suku bunga jasa giro adalah sekitar 2% per tahun. Secara suku bunga lebih menguntungkan produk giro, tetapi dari segi kepraktisan lebih mudah produk tabungan.

Khusus untuk giro yang penarikan dana menggunakan cek dan bilyet giro, hanya bisa dilakukan selama saldo rekening giro nasabah mencukupi. Apabila saldo dana giro kosong, maka cek dan bilyet giro tersebut tidak dapat diuangkan.
Modus Bobol Rekening Pakai Struk ATM

Modus Bobol Rekening Pakai Struk ATM


Struk ATM adalah kertas berisi catatan transaksi Anda di mesin ATM, dan akan keluar secara otomatis setelah selesai menggunakan mesin ATM. Ada 3 informasi penting dalam struk ATM, yaitu nomor rekening, nama pemilik rekening dan jumlah uang (penarikan/transfer/saldo). Oleh karena itu, apabila ketiga informasi tersebut jatuh ke tangan orang lain maka ada kemungkinan rekening bank Anda menjadi mudah dibobol oleh pelaku kejahatan.

Sejak awal punya kartu ATM, penulis selalu merobek struk ATM agar lebih aman. Begitupun dengan Anda, sebaiknya struk ATM dimusnahkan dengan cara dirobek setelah menggunakan mesin ATM. Bisa juga struk ATM difoto menggunakan ponsel sebelum dirobek, atau disimpan di dalam dompet.

Dengan berbekal informasi awal di struk ATM, modus pelaku kejahatan biasanya mengincar pelaku yang memiliki saldo uang yang banyak. Kemudian, modus digabungkan dengan cara lain yaitu mengganjal lubang mesin ATM dengan alat khusus yang mampu merekam pita magnetic kartu atm. Atau pelaku kejahatan menawarkan bantuan saat kartu ATM korban tak bisa digunakan, dengan sekejap mengganti kartu ATM korban dengan kartu palsu. Makanya untuk mengantisipasi hal tersebut, biasakan selalu menutup papan ketik mesin ATM menggunakan telapak tangan pada saat memasukan nomor PIN.

Modus memakai struk ATM juga bisa digabungkan dengan cara lain oleh si pelaku kejahatan. Misalnya saja mencari informasi tambahan tentang biodata calon korban di pasar gelap dunia maya, jika ketemu data yang dicari maka pelaku akan menelpon call center bank calon korban dengan berpura-pura sebagai nasabah dengan maksud ingin merubah nomor ponsel yang terdaftar. Dengan merubah nomor ponsel maka si pelaku bisa mengakses aplikasi mobile banking calon korban. Sangat rumit memang modus pelaku kejahatan, karena memang semakin canggih perkembangan teknologi maka semakin canggih pula aksi para pelaku kejahatannya.

Sudah banyak contoh korban aksi kejahatan tersebut di atas, karena itu bekali pengetahuan Anda untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Robek struk ATM, tutup pakai tangan saat memasukan nomor PIN, jangan meminta bantuan kepada orang tak dikenal saat berada di mesin ATM, segera memblokir rekening jika kartu ATM tertelan, ganti kartu ATM pakai model chip dan sangat disarankan menggunakan aplikasi mobile banking di ponsel Anda.

09 Agustus 2020

Perbedaan Giro dan Giro Wajib Minimum (GWM)

Perbedaan Giro dan Giro Wajib Minimum (GWM)


Ada simpanan masyarakat di bank dan ada juga simpanan bank di Bank Indonesia. Simpanan masyarakat di bank ada dalam bentuk giro, dan simpanan bank di Bank Indonesia juga sama dalam bentuk Giro. Lantas, apa yang membedakan Giro dan Giro Wajib Minimum?

Rekening giro masyarakat di bank umum adalah simpanan yang penarikannya dilakukan dengan menggunakan cek dan bilyet giro. Rekening Giro bisa dimiliki perorangan atau badan usaha. Untuk penarikan menggunakan cek bisa berupa cek atas nama, cek atas unjuk, dan cek silang. Penarikan rekening giro menggunakan cek bisa secara tunai dan kapan saja selama saldo rekening giro mencukupi. Sedangkan, penarikan giro menggunakan bilyet giro tidak bisa secara tunai karena prinsipnya hanya pemindahbukuan antarrekening bank.

Nasabah giro harus tahu bahwa jangka waktu berlaku cek dan bilyet giro adalah 70 hari. Setelah jangka waktu tersebut, maka cek atau bilyet giro tidak dapat diuangkan. Apabila bank penerbit giro dilikuidasi, maka nasabah diminta segera mengembalikan buku cek dan bilyet giro tersebut.

Giro Wajib Minimum (GWM) adalah simpanan bank umum pada Bank Indonesia yang digunakan untuk mengelola likuiditas dan daya ekspansi kredit bank. Bank Indonesia menetapkan ketentuan GWM Rupiah sebesar 5% dan GWM Valas sebesar 4% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun bank. Sesuai aturan terbaru per Agustus 2020, simpanan giro bank umum pada Bank Indonesia akan mendapat insentif bunga sebesar 1,5% per tahun. Aturan ini melegakan Bank Umum karena akan menambah likuiditas bank umum, dan mendorong ekspansi kredit.

Piranti GWM digunakan BI untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Apabila BI menaikan GWM maka likuiditas bank umum akan turun dan jumlah uang yang beredar pun ikut turun. Sebaliknya, jika BI menurunkan GWM maka likuiditas bank umum akan naik dan jumlah uang yang beredar pun ikut naik.

Ada 3 jenis GWM yang ditetapkan BI yaitu GWM Primer, GWM Sekunder, dan GWM-LFS. Giro Wajib Minimum (GWM) Primer adalah simpanan bank dalam rupiah di Bank Indonesia. Giro Wajib Minimum (GWM) Sekunder adalah simpanan bank dalam bentuk surat berharga di Bank Indonesia, seperti Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia.
Perbandingan Setoran Awal Tabungan Bank BUKU IV

Perbandingan Setoran Awal Tabungan Bank BUKU IV


Era nontunai mengarahkan masyarakat untuk menabung di bank dengan berbagai kemudahan dan keamanan yang didapat. Dengan menabung dapat menjadi sarana investasi jangka panjang. Oleh karena itu, yuk menabung di bank karena simpanan Anda dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Untuk menabung di bank yang terpercaya, seseorang harus menyediakan setoran awal minimum. Setiap bank memiliki kebijakan masing-masing mengenai besaran setoran awal minimum. Berikut penulis akan mengulas perbandingan setoran awal tabungan bank BUKU IV.

Bank Central Asia (BCA)

Bank BCA memiliki produk tabungan Tahapan BCA. Produk tabungan Tahapan BCA tersedia dengan varian Kartu Debit ATM (Paspor) BCA Blue Card, Gold Card dan Platinum Card. Besarnya setoran awal tabungan Tahapan BCA adalah IDR500.000,00.

Bank Mandiri

Setoran awal produk tabungan Bank Mandiri adalah sebesar IDR500.000,00. Fasilitas standar yang didapat adalah kartu debit ATM yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi tarik tunai dan setor tunai, transfer uang, membayar berbagai tagihan bulanan dan belanja di berbagai merchant atau supermarket.

Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Produk Tabungan BRI ada 2 macam yaitu Tabungan BritAma dan Tabungan Simpedes. Setoran awal Tabungan BritAma disesuaikan dengan kartu debit ATM yang dipilih, classic card sebesar IDR250.000 dan Gold Card sebesar IDR500.000. Sedangkan, setoran awal Tabungan Simpedes BRI adalah IDR100.000.

Bank Negara Indonesia (BNI)

Besarnya setoran awal Tabungan BNI Taplus adalah IDR500.000,00 untuk wilayah Jabodetabek dan IDR250.000 untuk wilayah di luar Jabodetabek. Tersedia banyak varian produk Tabungan BNI yang bisa Anda pilih.

Bank CIMB Niaga

Besarnya setoran awal Tabungan CIMB Niaga adalah IDR500.000,00. Tersedia banyak varian produk tabungan CIMB Niaga yang bisa Anda coba.

Bank Panin

Besarnya setoran awal Tabungan Bank Panin adalah IDR250.000,00. Tersedia beberapa varian produk tabungan Panin yang bisa Anda pilih.

Khusus untuk produk TabunganKu yang merupakan produk bersama bank-bank memiliki ketentuan setoran awal sebesar IDR20.000,00.

08 Agustus 2020

Perbandingan Biaya Admin Bank BUKU IV

Perbandingan Biaya Admin Bank BUKU IV


Salah satu informasi yang paling dicari calon nasabah ketika hendak membuka rekening tabungan yang baru adalah biaya administrasi. Besarnya biaya admin berbeda-beda antara bank yang satu dengan bank yang lain karena tergantung kebijakan internal masing-masing bank.

Biaya administrasi biasanya dipotong secara bulanan. Hal tersebut sangat terasa bila saldo tabungan sedikit dan lama tidak aktif, tiba-tiba kaget karena saldo berkurang. Biaya administrasi pada suatu bank sangat wajar sebagai kompensasi pekerjaan yang dilakukan pihak bank untuk mengelola dana nasabah agar tercatat rapi dan aman.

Adapun perbandingan biaya admin bank yang tergolong BUKU IV, sebagai berikut:

Bank Central Asia (BCA)

Biaya admin Tabungan BCA disesuaikan menurut jenis kartu debit ATM yang dipilih nasabah, yaitu Blue Card IDR15.000, Gold Card IDR17.000, dan Platinum Card IDR20.000. Untuk biaya pembuatan atau penggantian kartu ATM ada terpisah.

Bank Mandiri

Biaya admin Tabungan Bank Mandiri adalah IDR12.500 per bulan. Dan biaya admin Giro Bank Mandiri adalah IDR25.000 per bulan. Untuk biaya admin kartu debit ATM terpisah, yaitu IDR4.500 (Silver), IDR4.500 (Gold), dan IDR8.500 (Platinum).

Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Biaya admin BRI adalah IDR11.000 untuk tabungan dibawah IDR10 juta dan IDR12.000 untuk tabungan diatas IDR10 juta. Biaya admin kartu debit ATM adalah IDR2.000 (Classic Card), dan IDR6.000 (Gold Card).

Bank Negara Indonesia (BNI)

Besarnya biaya administrasi bulanan BNI adalah IDR11.000,00.

Bank CIMB Niaga

Biaya administrasi bulanan tabungan CIMB Niaga Xtra adalah IDR17.500. Dan untuk biaya admin kartu debit ATM adalah gratis.

Bank Panin

Mayoritas produk tabungan Bank Panin adalah bebas biaya administrasi bulanan (Tabunganku, Tabungan Junior, Tabungan Rencana).
Protokol Keuangan Keluarga

Protokol Keuangan Keluarga


Tak hanya melulu kesehatan yang mempunyai protokol, keuangan pun punya protokol. Lantas seperti apa protokol keuangan keluarga, berikut ulasannya.

Protokol adalah prosedur standar penanganan sesuatu hal agar dampak negatif yang ditimbulkan bisa dikendalikan. Sebagai contoh protokol keuangan dalam rumah tangga, protokol kesehatan, protokol kepresidenan, dan lain-lain.

Penulis mencoba mengulas Protokol Keuangan Keluarga agar bisa membantu keluarga Indonesia mengendalikan dampak negatif yang ditimbulkan oleh gejolak ketidakpastian ekonomi. Protokol keuangan keluarga adalah protokol yang memuat tahapan perencanaan, penerapan dan pengendalian keuangan dalam sebuah rumah tangga. Keluarga Indonesia yang mampu menerapkan protokol keuangan keluarga ini niscaya akan mengalami kestabilan dalam sistem keuangan keluarganya.

Tahapan perencanaan dalam protokol keuangan keluarga adalah setiap rumah tangga disarankan membuat sebuah rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga atau disingkat APBK (baca juga artikel Cara Menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga). Anggaran ini memuat rencana yang berisi pendapatan yang akan diperoleh dan pengeluaran belanja rumah tangga dalam setahun ke depan. Dalam sebuah rencana APBK akan terlihat apakah akan mengalami defisit atau surplus. Sangat disarankan rencana APBK mengalami surplus, caranya dengan meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran belanja rumah tangga.

Tahapan penerapan dalam protokol keuangan keluarga adalah terkait dengan realisasi APBK yang sudah disusun bersama para anggota keluarga. Dalam penerapan APBK harus fokus dan berpegang pada pos-pos pengeluaran yang sudah ditetapkan. Harus tahu mana kebutuhan dan mana keinginan.

Tahapan pengendalian dalam protokol keuangan keluarga adalah pengawasan dalam pelaksanaan APBK tersebut di atas. Sebagai kepala keluarga harus mengarahkan para anggota keluarga untuk mentaati APBK yang sudah disusun. Perubahan-perubahan yang terjadi selama pelaksanaan APBK harus dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan para anggota keluarga lainnya. Sebagai contoh, terdapat sebagian pendapatan yang sedikit meleset dari perencanaan, maka harus segera dikomunikasikan dengan pihak keluarga agar pos belanja bisa disesuaikan segera.
Cara Daftar OCTO Mobile CIMB Niaga

Cara Daftar OCTO Mobile CIMB Niaga


Kemudahan, keamanan, dan kecepatan dalam bertransaksi menjadi prasyarat utama dalam industri berbasis digital, tak terkecuali perbankan. Kemunculan startup financial technology makin memojokan perbankan ke titik persimpangan, apakah menyesuaikan diri dengan perubahan atau digilas perubahan itu sendiri.

Ya pilihan para pelaku industri perbankan mau tidak mau, suka tidak suka, harus menyesuaikan diri dengan tuntutan era digital saat ini. Salah satu pelaku industri perbankan nasional adalah Bank CIMB Niaga yang merupakan salah satu Bank BUKU IV dan juga merupakan bank hasil merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo pada tahun 2008. 

Bank CIMB Niaga menawarkan produk spesial untuk menjawab tuntutan zaman tersebut dengan menghadirkan layanan mobile banking berupa aplikasi OCTO Mobile CIMB Niaga yang mana dengan produk aplikasi ini nasabah bisa melakukan semua transaksi hanya dalam satu genggaman smartphone. Adapun cara daftar OCTO Mobile CIMB Niaga dapat dilakukan dengan mendaftar langsung melalui aplikasi OCTO Mobile CIMB Niaga atau datang langsung ke kantor cabang CIMB Niaga terdekat.

Sebelum menggunakan OCTO Mobile CIMB Niaga, pastikan terlebih dahulu Anda mempunyai rekening tabungan CIMB Niaga, dan nomor handphone Anda terdaftar di sistem data nasabah CIMB Niaga. Setelah dipastikan, download aplikasi OCTO Mobile di Google Play Store dan Apple App Store.

Langkah selanjutnya buka aplikasi OCTO Mobile CIMB Niaga, pilih menu Daftar OCTO Mobile di bagian paling bawah. Lalu, di layar akan muncul tampilan untuk memilih opsi apakah sudah atau belum memiliki rekening tabungan CIMB Niaga, pilih Sudah memiliki rekening tabungan berupa produk tabungan. Pada langkah berikutnya Anda diminta menyetujui Syarat dan Ketentuan OCTO Mobile dan melalukan verifikasi data diri berupa nomor rekening, 4 digit terakhir kartu debit ATM, PIN ATM, dan nomor Handphone. Setelah verifikasi data diri, Anda diminta membuat User ID dan password. Dan pendaftaran selesai, Anda sudah bisa menggunakan aplikasi OCTO Mobile di smartphone Anda.

Aplikasi OCTO Mobile berisi berbagai fitur lengkap. Adapun fitur-fitur tersebut antara lain pembukaan rekening CIMB Niaga pertama tanpa perlu ke cabang, tampilan depan aplikasi dengan 5 tema keren dan warna tampilan terang dan gelap, akses biometrik pakai sidik jari atau Face ID, fitur transfer lengkap dalam negeri mulai (real-time, SKN/kliring atau RTGS serta transfer valuta asing ke dalam dan luar negeri), top-up (pulsa, paket data, PLN dan e-wallet), bayar tagihan (kartu kredit, KTA, PLN, dan lanIn-lain), bisa bayar dan transfer pakai QR di banyak merchant serta tarik dan setor tunai tanpa kartu, buka deposito mulai Rp 5 juta dan juga buka tabungan berjangka, buka rekening tabungan baru, informasi kartu kredit (lihat laporan/tagihan kartu kredit hingga 6 bulan terakhir, buat/ubah PIN, blokir kartu serta ubah transaksi kartu kredit jadi cicilan serta lihat cicilan), dan bisa jual dan beli reksa dana dan obligasi (bagi yang pertama kali berinvestasi di reksa dana atau obligasi juga bisa melakukan pembuatan Single Investor Identificiation (SID) lewat OCTO Mobile).

07 Agustus 2020

Korban Gaya Hidup “BPJS”

Korban Gaya Hidup “BPJS”


Sosialita di tanah air suka mengenakan gaya hidup glamour supaya terlihat kaya, sukses dan mapan. Secara finansial, apabila mau dilakukan obervasi dan riset di lingkungan sekitar Anda sendiri, kemampuan keuangan para sosialita ini tidaklah berkelebihan, masih standar-standar saja. Hanya saja karena pergaulan dan gaya hidup membuat seseorang lupa diri, dan larut dalam euforia kemewahan dunia yang fana ini.

Dengan kondisi finansial yang terbatas, sosialita ini memaksa diri ikut arus pergaulan yang serba glamour, tujuannya tidak lain adalah untuk eksistensi dan mendapat kepuasan. Berbagai cara dilakukan agar gaya hidup glamour seperti operasi wajah, membeli pakaian bermerek, mengenakan tas dan sepatu bermerek, hair style ke salon, ikut arisan eksklusif, hadir di berbagai acara komunitas, menyekolahkan anak di sekolah-sekolah bergengsi, menggunakan mobil ke mana pun, mengadakan acara keluarga di tempat mewah dan mahal, dan masih banyak lagi.

Sosialita yang mampu secara finansial, it’s okay. Tetapi, bagi sosialita yang keadaan keuangan serba pas-pasan adalah tidak jujur pada kemampuan keuangan sendiri. Cuma ingin terlihat eksis sampai harus menipu diri sendiri. Berkacalah dan dewasalah pada kemampuan keuangan Anda, hal ini berlaku bagi siapapun dan dimanapun.

Terfikirkah kamu kalau sudah terjebak menjadi korban gaya hidup “BPJS”. Istilah BPJS disini merupakan singkatan Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita. Nah, tepat sekali istilah ini untuk menggambarkan sebagian sosialita yang ingin tampil glamour dan eksis tapi sebenarnya tak mampu secara keuangan.

Banyak dampak negatif yang ditimbulkan apabila seseorang menjadi korban gaya hidup “BPJS”. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, beberapa dampak negatif yang paling sering ditimbulkan adalah pertengkaran rumah tangga hingga berujung pada perceraian, dan terganggunya kondisi keuangan rumah tangga.

Agar tak dicap sebagai korban gaya hidup “BPJS”, ada beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain berpenampilanlah apa adanya, tunjukan diri Anda yang sesungguhnya tanpa minder sedikit pun, pilihlah komunitas yang cocok dengan keadaan finansial Anda, lihat selalu kondisi ekonomi secara umum terlebih dalam kondisi krisis sangat disarankan untuk berperilaku efisien, harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, tertib mencatat pengeluaran, dan lain-lain.

06 Agustus 2020

Karyawan Sulit Kaya Raya

Karyawan Sulit Kaya Raya


Pilihan yang mudah dalam hidup adalah pilihan yang membuat seseorang merasa nyaman dan bahagia, bukan sebaliknya. Tak sedikit manusia di bumi ini yang sejak lahir bercita-cita ingin jadi karyawan di perusahaan terkenal. Dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan terkenal bisa mendapat gaji yang besar dan bisa membeli apapun yang diinginkan, seperti mobil, rumah dan berbagai aset investasi. Namun, jangan lupa kalau dunia tak sebatas daun kelor. Hidup tak seindah yang dibayangkan. Banyak persaingan dan bahkan saling menjatuhkan. Tak pelak, banyak orang yang sudah menjalani pahit manis menjadi karyawan merasa bahwa seorang karyawan sulit kaya. Ya, mayoritas faktanya memang seperti itu adanya.

Ada seorang anggota keluarga kerajaan Inggris, tentu dengan kondisi keuangan yang sudah kaya raya, rela untuk melamar menjadi seorang karyawan di sebuah bank swasta global. Sesaat terlihat aneh, apa motif ekonominya seseorang yang sudah kaya raya masih mau menjadi karyawan. Sebuah pilihan hidup yang sulit di mata orang kebanyakan tapi tetap harus dihormati.

Mengulas bagaimana seorang karyawan dengan gaji pas-pasan berharap untuk menjadi seorang yang kaya raya sangat mustahil terjadi. Secara matematika, bila seseorang fokus bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan selama puluhan tahun bahkan sampai pensiun akan sulit menjadi kaya raya. Kecuali uang gaji disisihkan sebagian selama beberapa tahun untuk dijadikan modal usaha, dan pilihan resign harus dilakukan agar bisa fokus menjalani bisnis. Atau seseorang menunggu sampai uang pensiun cair, lalu mendirikan usaha sendiri, bisa saja dilakukan, tetap secara waktu sudah terlambat dilakukan, kecuali usaha untuk diwariskan ke anak cucu, mungkin saja yang menjadi kaya raya kelak adalah para ahli warisnya.

Sebagai contoh saja, seorang karyawan dengan gaji bulanan mencapai IDR25 juta. Setelah dipotong untuk biaya hidup, membayar berbagai cicilan (kecuali tidak punya utang), untuk investasi kecil-kecilan, dan ongkos liburan maka penghasilan bersih yang dipegang untuk ditabung hanya tinggal IDR5 juta sampai IDR10 juta. Jika uang tabungan IDR10 juta per bulan dikalikan selama 20 tahun, maka uang tabungan Anda menjadi IDR2,4 milyar. Apakah dengan uang sebanyak itu di hari tua nanti bisa membuat Anda kaya raya? Tentu saja tidak. Lalu bagaimana dengan karyawan dengan gaji dibawah itu yang secara kuantitas sangat banyak adalah sangat sulit menjadi kaya raya. Seseorang bisa dikatakan kaya raya bila memiliki banyak aset baik aset bergerak maupun aset tidak bergerak. Bila dirupiahkan, kekayaan bisa mencapai puluhan miliar bahkan sampai ratusan miliar hingga triliunan rupiah.

Tidak usah dibahas untuk karyawan dengan gaji UMR (Upah Minimum Regional) di Indonesia, yang mana gaji rata-ratanya mencapai IDR2 juta sampai IDR4 juta per bualan. Sudah pasti jawabannya sulit kaya raya.

Mari berfikir out of the box, keluar dari zona nyaman, kejar impian Anda untuk menjadi seorang kaya raya tanpa korupsi.  Dan Anda pun berpeluang untuk mencatatkan nama menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia, bahkan dunia.  Jadi pilihan ada di tangan Anda.

05 Agustus 2020

Belanja Pengalaman ala Milenial

Belanja Pengalaman ala Milenial


Belanja identik dengan barang berwujud, entah perhiasan, pakaian, peralatan elektronik, kendaraan, tas, sepatu, aksesoris, dan sebagainya. Namun, di era milenial yang serba canggih dan praktis ini, belanja tak melulu soal barang tapi juga soal pengalaman.

Belanja pengalaman (experience shopping) menjadi tren di kalangan milenial karena kepuasan yang didapatkan sudah tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Semakin banyak pengalaman yang diperoleh dan dirasakan langsung maka semakin kaya kepuasan seseorang.

Seperti ungkapan harta tak dibawa mati, namun pengalaman akan dibawa sampai mati. Maka tak heran banyak generasi milenial memilih menghabiskan uang hanya untuk belanja pengalaman dibanding belanja barang.

Belanja pengalaman adalah kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan mengorbankan sumber ekonomi pergi ke suatu tempat dengan tujuan untuk mendapat pengalaman yang tak terlupakan. Hal tersebut akan memberi kepuasan lahir dan batin pada orang-orang tersebut.

Banyak lokasi atau tempat bagus yang bisa Anda coba untuk belanja pengalaman. Biasanya, belanja pengalaman yang dilakukan kaum milenial adalah travelling ke luar kota atau ke luar negeri, outbond ke objek wisata alam, mengunjungi tempat hiburan keluarga, mendaki puncak gunung, menyelam ke dasar laut, berkemah di puncak bukit, pergi ke wahana permainan yang menantang adrenalin, menginap di villa tengah hutan, memancing di tengah laut, tamasya ke objek wisata terkenal, bersepeda ke daerah pegunungan dan hamparan sawah dan masih banyak contoh lainnya.

Kadang terbersit jikalau uang belanja pengalaman dikumpulkan pasti jumlahnya sangat banyak, kecuali Anda travelling ke mana-mana diendorse oleh perusahaan atau produk tertentu akan menjadi lain ceritanya. Yang pasti, dari manapun sumber ekonomi Anda tidak akan berakhir sia-sia jika rasa puas lahir dan batin itu didapat. Jadi, belanja pengalaman bukanlah suatu kerugian melainkan sebuah kebahagiaan yang pantas dirayakan.

02 Agustus 2020

Perbedaan Tabungan dan Deposito

Perbedaan Tabungan dan Deposito


Tabungan dan deposito adalah produk perbankan yang ditawarkan ke masyarakat terkait fungsi intermediasi yang dijalankan yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kelada masyarakat dalam bentuk kredit. Bank-bank yang menawarkan produk tabungan dan deposito adalah Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Tabungan adalah simpanan masyarakat pada suatu bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Tabungan nasabah pada suatu bank akan mendapat imbal hasil berupa bunga. Namun jumlah bunga yang diterima sangat kecil. Perhitungan bunga tabungan ada yang dilakukan harian, namun ada juga yang bulanan. Hal itu tergantung kebijakan internal masing-masing bank.

Untuk membuka tabungan, masyarakat bisa melakukan melalui 2 cara yaitu datang langsung ke kantor cabang bank terdekat dan bisa secara online melalui aplikasi mobile banking (m-banking). Persyaratan yang diperlukan seperti kartu identitas diri, dan dana untuk pembukaan awal rekening. Besarnya setoran awal tabungan tergantung kebijakan masing-masing bank, umumnya berkisar antara IDR100.000 sampai IDR250.000. Produk tabungan yang bisa dipilih adalah tabungan biasa, tabungan rencana, tabungan arisan, dan lain-lain. Produk tabungan dilengkapi dengan kartu debit ATM. Dan produk tabungan tidak bisa digunakan sebagai agunan kredit.

Deposito adalah simpanan masyarakat pada suatu bank, yang penarikan dananya hanya bisa dilakukan sewaktu-waktu. Perhitungan bunga deposito dilakukan dengan cara bunga per tahun dibagi 12, hasilnya dikalikan saldo deposito Anda. Bunga deposito berjangka bisa dibayarkan kepada Anda setiap bulan atau saat jatuh tempo deposito. Jika produk sertifikat deposito yang dipilih, maka bunga deposito bisa diterima di awal secara sekaligus tanpa membagi bunga tahunan dengan angka 12. Harap dicatat bahwa bunga deposito yang diumumkan ke nasabah adalah bunga deposito per tahun. Bunga deposito berbeda-beda tergantung jangka waktu deposito yang dipilih. (Lebih jelasnya bisa dilihat pada artikel sebelumnya tentang Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito)

Untuk membuka deposito caranya sama dengan membuka tabungan, hanya saja untuk deposito minimum setoran awal adalah IDR10.000.000. Produk deposito yang bisa dipilih adalah Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito. Deposito tidak dilengkapi fasilitas kartu debit ATM, tetapi deposito bisa dijadikan agunan kredit yang nilai pencairannya bisa mencapai 90% dari total saldo deposito. 

Produk simpanan berupa tabungan dan deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dengan nilai penjaminan maksimal IDR2 milyar per nasabah bank umun, dan maksimal IDR100 juta per nasabah BPR. Demikianlah ulasan ringkas perbedaan tabungan dan deposito, semoga semakin membuka wawasan Anda tentang dunia perbankan.
Bank Stress Test atau Uji Ketahanan Bank

Bank Stress Test atau Uji Ketahanan Bank


Saat ini dunia sedang dilanda resesi ekonomi akibat pandemi covid-19, mau tidak mau, suka tidak suka setiap pelaku bisnis harus siap menghadapinya. Perbankan sebagai salah satu pelaku bisnis di sektor keuangan sangat rentan terhadap ketidakpastian dan turbulensi ekonomi. Oleh karenanya, bank-bank perlu melakukan bank stress test atau uji ketahanan bank secara berkala untuk mengetahui seberapa kuat bank bertahan dan bagaimana cara bereaksi terhadap tekanan berbagai risiko ketidakpastian ekonomi yang terjadi akibat pandemi covid-19.

Penulis mencoba memaparkan secara umum bagaimana proses bank stress test dijalankan. Bank Stress Test (BST) adalah suatu piranti yang digunakan perusahaan atau pemerintah untuk mengukur seberapa kuat ketahanan suatu perusahaan (bank) menghadapi berbagai tekanan risiko dan gejolak ekonomi yang terjadi. Muara atau ujung dari sebuah BST adalah ketahanan modal (equity) bank itu sendiri, semakin besar modal bank maka semakin kokoh bank tersebut. Metode yang digunakan dalam mengukur bank stress test atau uji ketahanan bank harus memuat parameter risiko kredit (NPL, LDR), risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko reputasi, risiko pasar uang (nilai tukar Rupiah) dan pasar modal, dan risiko modal (CAR).

Bank Stress Test dilakukan untuk menguji ketahanan suatu bank atas risiko kredit yang timbul. Bank harus mematok limit atau batasan angka risiko kredit yang mampu ditanggung bank seperti tunggakan cicilan sampai dengan kredit macet (NPL). Terkait pandemi covid-19, pada angka NPL berapa persen bank mampu bertahan. Kebijakan relaksasi atau restrukturisasi kredit yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa membantu bank menghadapi tekanan risiko kredit macet akibat pandemi covid-19. Kebijakan Bank Indonesia yang memberi kelonggaran Loan to Deposit Ratio (LDR) atau Loan to Funding Ratio (LFR) hingga mencapai 94% diharapkan dapat membantu bank menghadapi tekanan risiko kredit macet. Ketepatan strategi mitigasi risiko kredit sangat penting dilakukan oleh bank agar terhindar dari kebangkrutan.

Bank Stress Test juga menguji ketahanan bank terhadap risiko likuiditas yang akan timbul akibat resesi ekonomi pandemi covid-19 yang terjadi. Cash flow bank mengalami tekanan sampai sedalam apa yang disebabkan krisis yang terjadi saat ini. Akibat cash flow yang terganggu karena tidak lancarnya pembayaran cicilan debitur maka bank harus menyiapkan strategi mitigasi risiko likuiditas yang tepat. Bank harus mematok limit rasio likuiditas seperti current ratio dan quick ratio agar bank mampu menghadapi tekanan risiko likuiditas. Kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Indonesia baik GWM Primer, GWM Sekunder, atau GWM-LFR diharapkan dapat membantu bank menghadapi tekanan risiko likuiditas.

Bank Stress Test mengukur seberapa kuat bank bertahan terhadap risiko operasional yang muncul sebagai dampak pandemi covid-19. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau bahkan paling ekstrem lockdown membuat kegiatan operasional perbankan secara fisik terganggu. Efek negatifnya, upaya untuk memaksimalkan keuntungan yang akan diperoleh pasti akan terganggu.

Bank Stress Test didisain untuk menghadapi risiko reputasi bank yang bakal muncul. Di tengah pandemi covid-19 skenario, sudah ada beberapa bank yang mengalami kesulitan likuiditas sehingga tidak mampu mencairkan penarikan simpanan nasabah. Reputasi semacam ini sangat merusak citra dan brand bank tersebut dan perbankan secara keseluruhan.

Bank Stress Test dilakukan untuk menakar seberapa kuat bank terhadap risiko pasar uang dan pasar modal. Gejolak nilai tukar rupiah pada rentang nilai berapa yang mampu ditanggung bank terkait dengan penurunan rasio kecukupan modal (CAR). Gejolak harga di bursa saham mampu ditanggung bank di kisaran harga berapa agar CAR tidak merosot tajam. Itu semua membutuhkan strategi mitigasi risiko yang tepat dan cermat.

Bank Stress Test ini pada akhirnya berujung pada seberapa kuat modal bank menghadapi benturan atau turbulensi yang terjadi. Hal itu ditandai dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) yang tinggi. Semakin tinggi CAR suatu bank maka semakin kuat bank tersebut menghadapi guncangan yang terjadi. Rata-rata CAR perbankan Indonesia di kisaran angka 17% - 23% pada tahun 2013 sampai tahun 2020.

Bank Stress Test bisa didisain berdasar pada beberapa skenario antara lain skenario bila nilai tukar rupiah menyentuh level IDR20.000 per USD, skenario pandemi covid-19 berlangsung sampai akhir tahun 2020, skenario suku bunga acuan Bank Indonesia, dan skenario IHSG pada level 400. Bisa saja bank berkreatifitas membangun sebuah model skenario yang menggambarkan posisi bank saat ini. Dengan demikian, strategi mitigasi risiko yang tepat dan cermat akan benar-benar mampu menghasilkan Score BST yang menggambarkan posisi keuangan dan permodalan bank untuk mampu menghadapi berbagai tekanan ekonomi yang terjadi, terutama di masa pandemi covid-19.