07 Agustus 2020

Korban Gaya Hidup “BPJS”


Sosialita di tanah air suka mengenakan gaya hidup glamour supaya terlihat kaya, sukses dan mapan. Secara finansial, apabila mau dilakukan obervasi dan riset di lingkungan sekitar Anda sendiri, kemampuan keuangan para sosialita ini tidaklah berkelebihan, masih standar-standar saja. Hanya saja karena pergaulan dan gaya hidup membuat seseorang lupa diri, dan larut dalam euforia kemewahan dunia yang fana ini.

Dengan kondisi finansial yang terbatas, sosialita ini memaksa diri ikut arus pergaulan yang serba glamour, tujuannya tidak lain adalah untuk eksistensi dan mendapat kepuasan. Berbagai cara dilakukan agar gaya hidup glamour seperti operasi wajah, membeli pakaian bermerek, mengenakan tas dan sepatu bermerek, hair style ke salon, ikut arisan eksklusif, hadir di berbagai acara komunitas, menyekolahkan anak di sekolah-sekolah bergengsi, menggunakan mobil ke mana pun, mengadakan acara keluarga di tempat mewah dan mahal, dan masih banyak lagi.

Sosialita yang mampu secara finansial, it’s okay. Tetapi, bagi sosialita yang keadaan keuangan serba pas-pasan adalah tidak jujur pada kemampuan keuangan sendiri. Cuma ingin terlihat eksis sampai harus menipu diri sendiri. Berkacalah dan dewasalah pada kemampuan keuangan Anda, hal ini berlaku bagi siapapun dan dimanapun.

Terfikirkah kamu kalau sudah terjebak menjadi korban gaya hidup “BPJS”. Istilah BPJS disini merupakan singkatan Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita. Nah, tepat sekali istilah ini untuk menggambarkan sebagian sosialita yang ingin tampil glamour dan eksis tapi sebenarnya tak mampu secara keuangan.

Banyak dampak negatif yang ditimbulkan apabila seseorang menjadi korban gaya hidup “BPJS”. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, beberapa dampak negatif yang paling sering ditimbulkan adalah pertengkaran rumah tangga hingga berujung pada perceraian, dan terganggunya kondisi keuangan rumah tangga.

Agar tak dicap sebagai korban gaya hidup “BPJS”, ada beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain berpenampilanlah apa adanya, tunjukan diri Anda yang sesungguhnya tanpa minder sedikit pun, pilihlah komunitas yang cocok dengan keadaan finansial Anda, lihat selalu kondisi ekonomi secara umum terlebih dalam kondisi krisis sangat disarankan untuk berperilaku efisien, harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, tertib mencatat pengeluaran, dan lain-lain.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon