Tampilkan postingan dengan label investasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label investasi. Tampilkan semua postingan

29 Agustus 2020

List Situs Portal Investasi Reksa Dana Online Terdaftar OJK

List Situs Portal Investasi Reksa Dana Online Terdaftar OJK


Di era digital saat ini transaksi secara konvensional mulai bergeser ke arah transaksi online. Transaksi investasi pun sudah mulai bisa dilakukan secara online salah satunya investasi reksa dana. Sudah terdapat 59 situs portal marketplace investasi reksa dana online yang terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berikut list situs portal investasi reksa dana online terdaftar OJK (Nama Sistem / Alamat URL / Perusahaan Pemilik).

1. Ajaib | www.ajaib.co.id | PT Takjub Teknologi Indonesia

2. Aplikasi android Mentimun Pay | www.mentimun.co.id | PT Nusantara Sejahtera Investama

3. Aplikasi Pembayaran Finnet | http://www.finnet-indonesia.com | PT Nusantara Sejahtera Investama

4. Aplikasi PNM Digi PT Mitra Tekno Madani  |  http://www.pnmdigi.id | PT Star Mercato Capitale

5. Aplikasi Seluler InvestASIK | https://play.google.com/store/apps/developer?id=PT+Danareksa+Investment+Management&hl=en | PT Danareksa Investment Management

6. Aplikasi Seluler Raiz Invest | http://raizinvest.id| PT Raiz Invest Indonesia

7. Aplikasi Seluler WELMA | www.bca.co.id | PT Bank Central Asia Tbk

8. Aplikasi telepon seluler (Android dan Iphone) Kelola Investasi | http://kelolaapp.com | PT Aldiracita Sekuritas Indonesia

9. Aplikasi Telepon Seluler Bibitnomic | http://bibit.id | PT Bibit Tumbuh Bersama

10. Bareksa.com | www.bareksa.com | PT Bareksa Portal Investasi

11. Blanja Invest | https://www.blanja.com/kp/blanja-invest | PT Nusantara Sejahtera Investama

12. Bukalapak Tanamduit | https://www.bukalapak.com/promo-detail/tanamduit-pasti-untung | PT Star Mercato Capitale

13. BukaReksa | www.Bukalapak.com/bukareksa | PT Bareksa Portal Investasi

14. cekaja.com | http://www.cekaja.com/investasi-sekuritas | PT Bareksa Portal Investasi

15. CROS | https://corfina.id | PT Corfina Capital

16. DOKU | www.doku.com/id/konsumen/investasi | PT Bareksa Portal Investasi

17. finansialku | www.finansialku.com | PT Star Mercato Capitale

18. Fitur GO-POINTS Aplikasi GOJEK | http://www.go-jek.com | PT Nusantara Sejahtera Investama

19. fitur Reksa Dana - akseleran.co.id | www.akseleran.co.id | PT Star Mercato Capitale

20. fitur Reksa Dana - ikredo.id | www.ikredo.id | PT Moduit Digital Indonesia

21. Fund ZaisanBNIS | http://fund.zaisanbnis.com | PT BNI Sekuritas

22. Fundtastic (PT Chandharwealth Mandiri Indonesia) | https://fundtastic.co.id | PT Nusantara Sejahtera Investama

23. Halofina | https://Halofina.id | PT Star Mercato Capitale

24. HPAM | www.hpam.co.id | PT Henan Putihrai Asset Management

25. Internet & Mobile Banking Bank OCBC NISP | www.ocbcnisp.com/personal-banking/wealth-management.aspx | PT. Bank OCBC NISP, Tbk

26. Internet & Mobile Banking Commbank ID | www.commbank.co.id/upublic/mod_home/default_content.aspx?code=iv_mf | PT. Commonwealth Bank

27. Internet Banking Bank HSBC Indonesia | www.hsbc.co.id/1/2/id/personal/wealth-management/investasi/mutual-funds | PT Bank HSBC Indonesia

28. Internet Banking Standard Chartered Bank | www.sc.com/id/invest/mutual-funds.html | Standard Chartered Bank

29. Investree | www.investree.id | PT Star Mercato Capitale

30. Invisee | www.invisee.com | PT Nusantara Sejahtera Investama

31. IPOTFUND | www.indopremier.com/ipotfund | PT Indopremier Securities

32. IPOTGO | www.indopremier.com/ipotgo/reksadana.php?page=list | PT Indo Premier Investment Management

33. ITRAM | www.itram.co.id | PT Trimegah Asset Management

34. Klik Mami | www.klikmami.com | PT Manulife Aset Manajemen Indonesia

35. Koperasi KOPOJEKA (akses internal Institusi) | http://kopojeka.tanamduit.com | PT Star Mercato Capitale

36. Max | http://max.miraeasset.co.id | PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia

37. MNC Duit | www.mncduit.co.id | PT MNC Asset Management

38. Moduit | www.moduit.id | PT Moduit Digital Indonesia

39. Moinves | www.moinves.co.id | PT Mandiri Manajemen Investasi

40. MOST | www.most.co.id/Portal/Content/10/transaksi-reksa-dana | PT Mandiri Sekuritas

41. NOIS | http://nois.id | PT Narada Aset Manajemen

42. OVO - Aplikasi Telepon Seluler | www.ovo.id | PT Ciptadana Asset Management

43. Panin AM |  www.panin-am.co.id | PT Panin Asset Management

44. PayOr | http://payor.paytren-am.co.id | PT Paytren Aset Manajemen

45. permatanet | www.permatabank.com/reksadanapermatanet | PT Bank Permata Tbk

46. PG Online | www.pgonline.co.id | PT PG Asset Management

47. Profunds www.poems.co.id/Profunds | PT Philips Securities Indonesia

48. PT BNP IP - PT Indosat Tbk | www.dompetku.com/contents/investasi-reksa-dana | PT BNP Paribas Investment Partners

49. PT Talenta Digital Indonesia (Perusahaan Konsultan Sumber Daya Manusia Online) | http://www.talenta.co | PT Star Mercato Capitale

50. Reksa Dana SAM | www.reksadanasam.co.id | PT Samuel Aset Manajemen

51. rol.sinarmas-am.co.id | http://rol.sinarmas-am.co.id | PT Sinarmas Asset Management

52. Sinar Bahana | www.sinar.bahanatcw.com | PT Bahana TCW Investment Management

53. SPOR | http://spor.sucorinvestam.com | PT Sucorinvest Asset Management

54. SRI Online | www.supermarketreksadana.com | PT Supermarket Reksadana Indonesia

55. Tanam Duit | www.tanamduit.com | PT Star Mercato Capitale

56. Tokopedia | http://www.tokopedia.com/reksa-dana/ | PT Bareksa Portal Investasi

57. Trima Trimegah | http://trima.trimegah.com/produk-layanan/reksa-dana/ | PT Trimegah Securities

58. Widget Reksa Dana - Baznas |  http://baznas.go.id/reksadana | PT Nusantara Sejahtera Investama

59. Xdana (Xsaver, Xdana Pro, dan Xdana Syariah) |  http://xdana.com | PT Xdana Investa Indonesia.


(Sumber: Situs OJK)
Cara Beli Reksa Dana Saham

Cara Beli Reksa Dana Saham


Sebelum melakukan investasi pada reksa dana, kenali terlebih dahulu produk investasinya, kenali profil dan track record manajer investasi (terutama dalam 5 sampai 10 tahun terakhir), pelajari risiko yang mungkin timbul, baru kemudian mengetahui tingkat return yang akan diperoleh investor. Dalam investasi di mana pun berlaku prinsip High Risk High Return, yaitu pada investasi dengan keuntungan besar juga memiliki risiko kerugian yang besar pula. Jadi, tak satu pun orang yang bisa menjamin keuntungan, kalau ada yang bisa menjamin keuntungan patut dicurigai. Lakukan strategi diversifikasi investasi agar meminimalkan risiko yang mungkin akan timbul. Pastikan apa tujuan investasi Anda, apakah untuk mempersiapkan dana darurat, tujuan konsumtif, atau untuk investasi murni.

Sebelum melakukan investasi pada reksa dana, harus paham dulu apa itu reksa dana. Reksa dana adalah sertifikat yang menyatakan bahwa pemilik dana mempercayakan dananya kepada manajer investasi untuk dikelola secara profesional dengan tujuan untuk mendapat return yang diinginkan. Reksa dana ada beberapa jenis antara lain reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham dan reksa dana campuran.

Keuntungan yang akan diperoleh investor dari membeli reksa dana adalah investor akan mendapat capital gain dan dividen (tergantung kebijakan manajer investasi). Capital gain adalah selisih harga beli dan jual reksa dana, di mana harga jual lebih tinggi daripada harga beli. Dan dividen adalah bagian keuntungan yang disisihkan untuk dibagikan oleh manajer investasi kepada investor berdasar jumlah unit penyertaan reksa dana yang dimiliki masing-masing investor.

Reksa Dana Saham adalah salah satu produk reksa dana yang mana dana investor akan diinvestasikan oleh manajer investasi pada instrumen investasi saham. Saham adalah selembar surat tanda bukti kepemilikan investor pada suatu perusahaan. Instrumen efek surat berharga saham ini bersifat jangka panjang, maka cocok untuk tipe investor yang moderat. Contoh produk Reksa Dana Saham adalah BNI REKSA DANA BERKEMBANG dan BNP PARIBAS EKUITAS.

Keuntungan membeli reksa dana saham adalah investor akan mendapat return berupa capital gain dan dividen (tergantung kebijakan masing-masing manajer investasi). Capital gain yang diperoleh investor asalnya adalah dari selisih harga jual (offer) dan beli (bid) saham. Saham diperdagangkan dalam satuan lot. Satu lot berisi 500 lembar saham.

Di samping keuntungan, terdapat risiko kerugian dari investasi reksa dana saham antara lain capital loss, tidak mendapat dividen, dan risiko gagal bayar. Capital loss adalah selisih harga jual lebih rendah dari harga beli saham. Risiko gagal bayar bisa terjadi karena perusahaan manajer investasi mengalami kesulitan likuiditas atau kebangkrutan. Risiko likuiditas perusahaan emiten juga bisa menjadi penyebab kerugian bagi pihak investor.

Cara beli reksa dana saham ada 3 cara, yaitu pertama investor bisa datang langsung ke kantor perusahaan manajer investasi (pilih yang memiliki AUM atau dana kelolaan besar dan resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK). Kedua, investor juga bisa melakukan transaksi langsung melalui kantor bank atau sekuritas yang bertindak sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Ketiga, investor bisa melakukan transaksi online lewat situs portal investasi seperti situs Bareksa, Bibit, dan Tokopedia Reksa Dana (Baca Juga Artikel List Situs Portal Online Investasi Reksa Dana Terdaftar OJK). Persiapkan beberapa persyaratan yang ditentukan seperti KTP, NPWP, dan dana yang akan diinvestasikan.

Setelah memutuskan melalui kantor apa melakukan investasi reksa dana saham, kunjungi situs perusahaan manajer investasi di mana investor ingin bergabung. Tujuan mengunjungi situs perusahaan manajer investasi adalah untuk mempelajari produk, profil, track record, prospektus dan fund fact sheet dari manajer investasi tersebut. Dengan membekali diri dengan pengetahuan dan informasi pendahuluan, maka akan dapat mengurangi dampak risiko yang mungkin timbul di kemudian hari.
Cara Beli Reksa Dana Pendapatan Tetap

Cara Beli Reksa Dana Pendapatan Tetap



Sebelum melakukan investasi, kenali terlebih dahulu produk investasinya, kenali profil dan track record manajer investasi (terutama dalam 5 sampai 10 tahun terakhir), pelajari risiko yang mungkin timbul, baru kemudian mengetahui tingkat return yang akan diperoleh investor. Dalam investasi di mana pun berlaku prinsip high risk high return. Jadi, tak satu pun orang yang bisa menjamin keuntungan, kalau ada yang bisa menjamin keuntungan patut dicurigai. Lakukan strategi diversifikasi investasi agar meminimalkan risiko yang mungkin akan timbul. Pastikan apa tujuan investasi Anda, apakah untuk mempersiapkan dana darurat, tujuan konsumtif, atau untuk investasi murni.

Sebelum melakukan investasi pada reksa dana, harus paham dulu apa itu reksa dana. Reksa dana adalah sertifikat yang menyatakan bahwa pemilik dana mempercayakan dananya kepada manajer investasi untuk dikelola secara profesional dengan tujuan untuk mendapat return yang diinginkan. Reksa dana ada beberapa jenis antara lain reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham dan reksa dana campuran.

Keuntungan yang akan diperoleh investor dari membeli reksa dana adalah investor akan mendapat capital gain dan dividen (tergantung kebijakan manajer investasi). Capital gain adalah selisih harga beli dan jual reksa dana, di mana harga jual lebih tinggi daripada harga beli. Dan dividen adalah bagian keuntungan yang disisihkan untuk dibagikan oleh manajer investasi kepada investor berdasar jumlah unit penyertaan reksa dana yang dimiliki masing-masing investor.

Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah salah satu produk reksa dana yang mana dana investor akan diinvestasikan oleh manajer investasi pada instrumen investasi obligasi. Obligasi adalah surat utang jangka panjang. Karena instrumen efek surat berharga ini bersifat jangka panjang, maka cocok untuk tipe investor yang moderat. Contoh produk Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah BNP PARIBAS MAXI OBLIGASI dan TRIMEGAH DANA TETAP OPTIMA 2.

Keuntungan membeli reksa dana pendapatan tetap adalah investor akan mendapat return berupa capital gain dan dividen (tergantung kebijakan masing-masing manajer investasi). Capital gain yang diperoleh investor dari selisih harga jual dan beli, asalnya adalah dari pendapatan bunga bunga kupon obligasi atau bahasa kerennya Yield. Bunga kupon obligasi besarnya tetap (fixed rate) sampai masa jatuh tempo obligasi. Masa jatuh tempo obligasi biasanya berkisar antara 1 tahun sampai 5 tahun.

Di samping keuntungan, terdapat risiko kerugian dari investasi reksa dana pendapatan tetap antara lain capital loss, tidak mendapat dividen, dan risiko gagal bayar. Capital loss adalah selisih harga jual lebih rendah dari harga beli. Risiko gagal bayar bisa terjadi karena perusahaan manajer investasi mengalami kesulitan likuiditas atau kebangkrutan.

Cara beli reksa dana pendapatan tetap ada 2 cara, yaitu pertama investor bisa datang langsung ke kantor perusahaan manajer investasi (pilih yang memiliki AUM atau dana kelolaan besar dan terdaftar di OJK). Kedua, investor juga bisa melakukan transaksi langsung melalui kantor bank atau sekuritas yang bertindak sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Persiapkan beberapa persyaratan yang ditentukan seperti KTP, NPWP, dan dana yang akan diinvestasikan.

Setelah memutuskan melalui kantor apa melakukan investasi, kunjungi situs perusahaan manajer investasi di mana investor ingin bergabung. Tujuan mengunjungi situs perusahaan manajer investasi adalah untuk mempelajari produk, profil, track record, prospektus dan fund fact sheet dari manajer investasi tersebut. Dengan membekali diri dengan pengetahuan dan informasi pendahuluan, maka akan dapat mengurangi dampak risiko yang mungkin timbul di kemudian hari.

28 Agustus 2020

Cara Beli Reksa Dana Pasar Uang

Cara Beli Reksa Dana Pasar Uang


Sebelum memutuskan melakukan investasi, kenali dulu produk investasi, kenali profil dan track record manajer investasi (terutama dalam 5 tahun terakhir), pelajari risiko yang mungkin timbul, baru kemudian mengetahui tingkat return yang akan diperoleh. Dalam investasi di mana pun berlaku prinsip high risk high return. Jadi, tak satu pun orang yang bisa menjamin keuntungan, kalau ada yang bisa menjamin keuntungan patut dicurigai. Setelah itu, tentukan tujuan investasi Anda, apakah untuk mempersiapkan dana darurat, tujuan konsumtif, atau untuk investasi murni.

Reksa dana adalah sertifikat yang menyatakan bahwa pemilik dana mempercayakan dana kepada manajer investasi untuk mengelola dananya secara profesional untuk diinvestasikan ke reksa dana dengan tujuan untuk mendapat return yang diinginkan. Reksa dana ada beberapa jenis antara lain reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham dan reksa dana campuran.

Keuntungan membeli reksa dana adalah investor akan mendapat capital gain dan dividen. Capital gain adalah selisih harga beli dan jual reksa dana. Dan dividen adalah bagian yang disisihkan dari keuntungan yang dibagikan oleh manajer investasi sesuai kebijakan masing-masing manajer investasi untuk dibagikan kepada investor berdasar jumlah unit penyertaan reksa dana yang dimiliki.

Reksa dana pasar uang adalah salah satu produk reksa dana yang mana dana investor akan diinvestasikan oleh manajer investasi pada instrumen deposito dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Instrumen efek surat berharga ini lebih bersifat jangka pendek, sehingga cocok dengan tipe investor yang agresif.

Keuntungan membeli reksa dana pasar uang adalah investor akan mendapat return berupa capital gain dan dividen (tergantung kebijakan masing-masing manajer investasi). Capital gain yang diperoleh investor dari selisih harga jual dan beli, asalnya adalah dari pendapatan bunga deposito dan bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) di mana dana investor ditempatkan dalam bentuk reksa dana pasar uang.

Di samping keuntungan, terdapat risiko kerugian dari investasi reksa dana pasar uang antara lain capital loss, tidak mendapat dividen, dan risiko gagal bayar. Capital loss adalah selisih harga jual lebih rendah dari harga beli. Risiko gagal bayar bisa terjadi karena perusahaan manajer investasi mengalami kesulitan likuiditas atau kebangkrutan.

Cara beli reksa dana pasar uang ada 2 cara, yaitu pertama Anda bisa datang langsung ke perusahaan manajer investasi (pilih yang memiliki AUM atau dana kelolaan besar dan terdaftar di OJK). Kedua, Anda juga bisa melakukan transaksi langsung melalui kantor bank yang bertindak sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Persiapkan beberapa persyaratan seperti KTP, NPWP, dan dana yang akan diinvestasikan.

Setelah memutuskan melalui kantor apa melakukan investasi, kunjungi situs perusahaan manajer investasi di mana Anda ingin bergabung. Tujuan mengunjungi situs perusahaan manajer investasi adalah untuk mempelajari produk, profil, track record, prospektus dan fund fact sheet dari manajer investasi tersebut. Dengan membekali diri dengan pengetahuan dan informasi pendahuluan, akan dapat mengurangi dampak risiko yang akan dihadapi investor di kemudian hari.
Perbedaan Unit Link dan Reksa Dana

Perbedaan Unit Link dan Reksa Dana



Produk investasi tersedia sangat banyak di pasaran. Ada deposito, obligasi, saham, emas, properti, unit link, reksa dana, dan lain-lain. Dari sekian banyak produk investasi, akan diulas perbedaan unit link dan reksa dana.

Unit Link adalah produk asuransi proteksi sekaligus investasi. Pengelola dana investasi di perusahaan asuransi yang biasa disebut wakil manajer investasi akan menginvestasikan dana premi nasabah ke dalam produk reksa dana namun tetap dalam naungan perusahaan asuransi. Reksa dana adalah produk investasi berupa sertifikat yang menyatakan pemilik dana mempercayakan dananya untuk dikelola secara profesional oleh manajer investasi. Reksa dana ada beberapa jenis antara lain reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang dan reksa dana campuran.

Unit link pada prinsipnya adalah produk asuransi. Adapun investasi yang melekat pada produk tersebut hanya sebagai bonus atau pemanis saja. Di awal pembukaan polis asuransi disebutkan bahwa sebagian dari dana premi nasabah akan diinvestasikan pada produk saham termasuk reksa dana saham.

Reksa dana karena memang memiliki beberapa jenis maka manajer investasi akan menempatkan dana investor pada berbagai macam produk reksa dana tersebut, tidak termasuk asuransi. Makanya, kenapa pengelola dana nasabah asuransi disebut wakil manajer investasi, karena mereka adalah wakil dari perusahaan manajer investasi di mana sebagian dana premi nasabah asuransi diinvestasikan.

Beberapa perusahaan asuransi yang menerbitkan produk Unit Link antara lain Prudential, Astra Life, FWD Insurance, Allianze, Manulife, AXA, BNI Life, dan lain-lain. Contoh produk Unitlink seperti Manulife Dana Ekuitas, PRUlink Rupiah Fixed Income Fund, dan lain-lain. Sedangkan, reksa dana diterbitkan oleh perusahaan manajer investasi, yang mana terdapat ribuan produk reksa dana terbitan manajer investasi di Indonesia. Contoh produk reksa dana seperti Danareksa Mawar, Reksa Dana BNP Paribas Ekuitas, dan lain-lain.

Nilai Unit Link dihitung berdasarkan produk investasi yang dipilih wakil manajer investasi unitlink. Kebanyakan produk unit link diarahkan untuk ditempatkan pada instrumen investasi saham. Kalau saham karena sifatnya jangka panjang, yang mana laba diperoleh dari selisih harga bid dan offer. Di sinilah salah satu kelemahan produk Unit Link bahwa nasabah tidak tau ke mana dan berapa dana mereka diinvestasikan oleh wakil manajer investasi perusahaan asuransi. Berbeda dengan produk reksa dana yang di saat awal seperti yang tercantum dalam prospektus reksa dana bahwa investor harus mengetahui ke mana dan berapa dana mereka diinvestasikan oleh manajer investasi. Nilai investasi reksa dana dihitung dari nilai aktiva bersih (harga per unit reksa dana) dikalikan total unit reksa dana. Hasilnya akan didapat dana kelolaan atau biasa disebut dengan Asset Under Management (AUM).
List Manajer Investasi Terdaftar OJK

List Manajer Investasi Terdaftar OJK


Manajer investasi adalah pengelola dana investor yang akan melakukan investasi pada produk reksa dana baik reksa dana pendapatan tetap, pasar uang, saham maupun campuran. Manajer investasi adalah berbadan usaha perseroan terbatas yang bergerak di bidang manajemen aset. Terdapat 97 manajer investasi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, bila Anda mendapat tawaran investasi reksa dana atau ingin berinvestasi di reksa dana, cek terlebih dahulu profil manajer investasi tersebut, apakah namanya terdaftar di OJK atau tidak. Berikut list manajer investasi yang resmi terdaftar di OJK (nama dan alamat).

1. Aberdeen Standard Investments Indonesia, PT
Menara DEA Tower II, 16th Floor Kawasan Mega Kuningan Barat Kav.E4.3 No.1-2

2. Anargya Aset Manajemen, PT
The Manhattan Square Mid Tower Lt.18 Unit B Jalan TB Simatupang Kav 1S Kelurahan Cilandak Timur Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan 12560

3. Anugerah Sentra Investama, PT
Komplek Ruko Cempaka Mas Blok M 1/ No.48 Jalan Letjend Suprapto, Cempaka Putih

4. Architas Asset Management Indonesia, PT
AXA Tower Lantai 17, Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City

5. Asanusa Asset Management, PT
Gedung DBS Bank Tower, Lantai 17 Ciputra World One Complex, Jalan Prof DR Satrio Kav 3-5, Jakarta 12940

6. Ashmore Asset Management Indonesia, PT
Pacific Century Place Lantai 18 SCBD Lot 10 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

7. Asia Raya Kapital, PT
Epicentrum Walk Office Lantai 7, Suite A 701-A 702 Jalan HR. Rasuna Said

8. Aurora Asset Management,PT
Sentra Senayan 1 Lantai 6, Jalan Asia Afrika No. 8, Senayan Jakarta 10270

9. Avrist Asset Management, PT
Metropolitan Complex Wisma Metropolitan I, Lantai 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 Jakarta 12920

10. Ayers Asia Asset Management, PT
Sahid Sudirman Center, Lantai 40, Unit H Jalan Jenderal Sudirman Kav. 86 Jakarta

11. Bahana TCW Investment Management, PT
Graha Niaga Lt. 21, Jalan Jend. Sudirman Kav. 58

12. Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT
Chase Plaza Lt. 12, Jalan Jend. Sudirman Kav. 21

13. Berlian Aset Manajemen, PT
The Bellezza Shopping Arcade 3rd Floor, Suite 330-331 Jalan Letjen Soepeno No. 34 Arteri Permata Hijau Jakarta Selatan

14. BNI Asset Management, PT
Centennial Tower, Lantai 19 Jalan Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta 12930

15. BNP Paribas Asset Management, PT
Sequis Tower Lantai 29 Jalan Jenderal Sudirman Kav.71 Jakarta 12920

16. Bowsprit Asset Management, PT
Berita Satu Plaza Lantai 6 Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36

17. Bumiputera Manajemen Investasi, PT
Wisma Bumiputera Lt. 14 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 75 Jakarta Selatan

18. Capital Asset Management, PT
Gedung Menara Jamsostek Menara Utama Lantai 5 Jalan Gatot Subroto Nomor 38 Jakarta 12710

19. Ciptadana Asset Management, PT
Gedung Plaza Asia (d/h Plaza ABDA) Office Park Unit 2 Lt. 3, Jalan Jend. Sudirman Kav. 59

20. Corfina Capital, PT
Gedung Indosurya Plaza, Lantai 3A, Jalan M.H. Thamrin No. 8 -9, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang

21. Corpus Kapital Manajemen, PT
Sahid Sudirman Center Lantai 49 Unit B Jalan Jenderal Sudirman No. 86 Jakarta Pusat

22. Danakita Investama, PT
Prudential Tower, Lantai 20 Jalan Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910

23. Danareksa Investment Management, PT
Plaza BP Jamsostek Lantai 11 Jalan HR. Rasuna Said Kav 112 Blok B Setia Budi Jakarta Selatan 12910

24. Danatama Makmur, PT
Danatama Square, Jalan Mega Kuningan Timur Blok C-6/KAV. 12 Kawasan Mega Kuningan

25. Delapan Sembilan Aset Manajemen, PT
Menara Kuningan Lantai 32, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-7 Kav 6, Jakarta 12940

26. Eastspring Investments Indonesia, PT
Prudential Tower lantai 23, Jalan Jend. Sudirman Kav. 79

27. Ekuator Swarna Investama, PT
Office District 8 Tower Treasury Lantai 17 SCBD Lot 28 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

28. Emco Asset Management, PT
Menara Imperium Lt. 23, Suite A, Jalan HR. Rasuna Said Kav. 1

29. Equity Sekuritas Indonesia, PT
Wisma Sudirman Lt. 14, Jalan Jend. Sudirman Kav. 34

30. Foster Asset Management, PT
Gedung TIFA Lantai 7Suite 701 Jalan Kuningan Barat no. 26 Jakarta 12710

31. FWD Asset Management, PT
Gedung Artha Graha Lt. 29, Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53

32. GAP Capital, PT
Plaza Asia Lantai 20 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59

33. Gemilang Indonesia Manajemen Investasi, PT
Gd. Sona Topas Tower Lt. 15A, Jalan Jendral Sudirman Kav.26 RT 012 RW 01, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

34. Henan Putihrai Asset Management, PT
Wisma Tamara Lt. 7, Jalan Jend. Sudirman Kav. 24

35. Indo Arthabuana Investama,PT
Gedung Palma One Lt. 11 Ruang 1101 Jalan H.R. Rasuna Said Kav.X2 No.4 Jakarta Selatan 12950

36. Indo Premier Investment Management, PT
Wisma GKBI lantai 11 Suite 1102, Jalan Jend. Sudirman No. 28

37. Indoasia Aset Manajemen, PT
Plaza Mutiara Mega Kuningan Lantai 12 Suite 1203 Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.1.2 No. 1&2 Jakarta 12950

38. INDOSTERLING ASET MANAJEMEN, PT
Ratu Plaza Office Tower Lantai 25 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 9 Jakarta Pusat

39. Insight Investments Management, PT
Office-8 Building Lantai 16-H, Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 28, Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53

40. Intru Nusantara, PT
Wisma GKBI Lt. 38, Jalan Jend. Sudirman No. 28

41. Jarvis Aset Manajemen, PT
Plaza Asia, Office Tower Lantai 2 Zona D Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59 Senayan Jakarta Selatan 12190

42. Jasa Capital Asset Management, PT
Wisma Kospin Jasa Lt. 6 Jalan Gatot Subroto Nomor. 1 Jakarta Selatan Telp : Fax :

43. KISI ASSET MANAGEMENT, PT
Gedung Equity Tower Lt.9 SCBD Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

44. Kiwoom Investment Management Indonesia, PT
Office District 8 Tower Treasury Lantai 27 Unit A SCBD Lot 28 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

45. Kresna Asset Management, PT
18 Parc Place SCBD, Kresna Tower, Lantai 10 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

46. Lautandhana Investment Management, PT
Gedung The City Tower Lantai 7 Jalan MH Thamrin Nomor 81 Jakarta Pusat 10310

47. Majoris Asset Management, PT
District 8, Treasury Tower 10th floor, SCBD Lot 28 Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190

48. Mandiri Manajemen Investasi, PT
Menara Mandiri II, Lt. 15 Jalan Jenderal Sudirman No. 54-55 Jakarta

49. Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT
Sampoerna Strategic Square Tower Tower Lt. 31, Jalan Jend. Sudirman Kav. 45

50. MASERI ASET MANAJEMEN, PT
Office District 8, Treasury Tower Lantai 28 Unit F Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190

51. Maybank Asset Management, PT
Sentra Senayan 3 Building Mezzanine Floor, Jalan Asia Afrika No. 8, Senayan Jakarta

52. Mega Asset Management, PT
Menara Bank Mega Lantai 2, Jalan Kapten P. Tendean Kav. 12-14A Jakarta 12790

53. Mega Capital Investama, PT
Menara Bank Mega Lantai 6 Jl.Kapt.P.Tendean Kav.12-14 A

54. Millenium Capital Management, PT
Gedung WTC 5 Lantai 10 Jalan Jenderal Sudirman Kav 29-31 Jakarta 12920

55. Minna Padi Aset Manajemen, PT
Equity Tower, Lt. 25 Suite 25B, SCBD Lot 9, Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53

56. MNC Asset Management, PT
MNC Financial Center Lt.9 dan 10 Jalan Kebon Sirih No. 21-27

57. Narada Aset Manajemen, PT
Equity Tower, Lt. 45 Suite F-G Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

58. Net Assets Management, PT
Plaza Sudirman Complex-Indofood Tower Lt. 17C, Jalan Jend. Sudirman Kav. 76-78

59. Nikko Securities Indonesia, PT
Wisma Indocement, Lt. 3, Jalan Jend. Sudirman Kav. 70-71

60. Nusadana Investama Indonesia, PT
Gedung Office 8, Lt. 32 Unit A SCBD Lot 28 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan

61. NUSANTARA SENTRA KAPITAL, PT
Plaza Asia, Office Tower Lantai 16 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59 Senayan

62. OSO Manajemen Investasi, PT
Cyber 2 Tower Lantai 29, Jl. HR Rasuna Said Blok X-5/13, Jakarta 12950, Telp./Faks.: (021) 29411429 / (021) 29411428

63. Pacific Capital Investment, PT
Gedung Menara Jamsostek Menara Utara Lantai 12 A Jalan Jenderal Gatot Subroto No.38 Jakarta 12710

64. Pan Arcadia Capital, PT
K Link Tower Lt 20 Suite F Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 59A

65. Panin Asset Management, PT
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 11 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

66. Paramitra Alfa Sekuritas, PT
Cyber 2 Tower 20th floor, Suite 2001, Jalan H. R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13

67. Paytren Aset Manajemen, PT
Office 8 Building, Lantai 18 Unit I J K, Lot 28 SCBD Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

68. Phillip Asset Management, PT
ANZ Tower Level 23 B, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 33A

69. Pinnacle Persada Investama, PT
Wisma GKBI Lt.38 Suite 3805 Jalan Jenderal Sudirman No.28 Jakarta Pusat 10210

70. PNM Investment Management, PT
Menara TASPEN Lt. 8, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 2

71. Pool Advista Aset Manajemen, PT
Gedung Panin Permata Hijau Lt. 7 Jalan Letjen Soepono Blok CC6 No. 9-10 Arteri Permata Hijau Jakarta Selatan

72. Post Asset Management Indonesia, PT
Plaza Bank Index Lt.7, Jl.MH Thamrin Kav 57

73. Pratama Capital Assets Management, PT
Equity Tower Building, 12th Floor Unit A & E Sudirman Central Business District (SCBD) Lot. 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

74. Principal Asset Management
Revenue Tower District 8 Lt. 5, Jl. Jenderal Sudirman No. 52-53, Jakarta Pusat 12190 Indonesia

75. Prospera Asset Management, PT
Gedung TCC Batavia, Lantai 9 Suite 6&7 Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126

76. RAHA ASET MANAJEMEN, PT
Office 8 Lantai 35 Unit F SCBD Lot 28 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Senayan Jakarta Selatan 12190

77. Recapital Asset Management, PT
Recapital Building, Jalan Adityawarman Kav. 55 Lt. 10-11

78. Reliance Manajer Investasi, PT
Menara Batavia, Lantai 27 Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126

79. RHB Asset Management Indonesia, PT
Revenue Tower Lt. 11 District 8, SCBD Lot. 13 Jalan Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan

80. Samuel Aset Manajemen, PT
Menara Imperium Lt. Dasar (GF), Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 1

81. Schroder Investment Management Indonesia, PT
Gedung BEI Tower 1, Lt. 30, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53

82. Semesta Aset Manajemen, PT
Lippo St. Moritz 15th Floor Jalan Puri Indah Raya Blok U1-3 Jakarta 11610

83. Sequis Aset Manajemen, PT
Gedung Sequis Center Lantai 8 Jalan Jendral Sudirman

84. Setiabudi Investment Management, PT
Setiabudi Atrium Lt. 5 Suite 501A, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920

85.  Shinhan Asset Management Indonesia, PT
Sucaco Building 5th Floor, Jalan Kebon Sirih Kav. 71

86. SHINOKEN ASSET MANAGEMENT INDONESIA, PT
Wisma 46-Kota BNI, Lantai 24 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220

87. Sinarmas Asset Management, PT
Sinar Mas Land Plaza Menara III Lt. 7, Jalan M.H Thamrin No. 51

88. Sucorinvest Asset Management, PT
Equity Tower, Lantai 31 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

89. Surya Timur Alam Raya, PT
Sinar Mas Land Plaza Menara 3 Lt.11, Jalan M.H Thamrin No. 51

90. Syailendra Capital, PT
Office District 8 Tower Treasury Lantai 39 Unit 39a SCBD Lot 28 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

91. Treasure Fund Investama, PT
Rukan Permata Senayan Blok C-08, Jalan Tentara Pelajar RT 009/RW 007 Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama Jakarta Selatan

92. Trimegah Asset Management, PT
Gedung Artha Graha Lt.19 Jalan, Jendral Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190

93. UOB Asset Management Indonesia, PT
UOB Plaza Lantai 42 Unit 2 Nomor 10, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat 10230

94. Valbury Capital Management, PT
Menara Karya Lt. 9, Jalan H.R Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2

95. Victoria Manajemen Investasi, PT
Graha BIP Lantai 3A Jalan Gatot Subroto Kav. 23 Jakarta 12930

96. WANTEG ASSET MANAGEMENT, PT
AKR Tower Lt. 10 Suite 10 H Jalan Panjang Nomor 5, Kebon Jeruk Jakarta 11530

97. Yuanta Asset Management, PT
Equity Tower Lantai 10, Unit B Jalan Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 10210

(Sumber: www.ojk.go.id)




27 Agustus 2020

Kenali Indeks Saham Pasar Modal Indonesia

Kenali Indeks Saham Pasar Modal Indonesia



Pasar modal Indonesia adalah tempat perdagangan surat berharga seperti saham, reksa dana dan obligasi. Pasar modal Indonesia dikenal dengan nama Bursa Efek Indonesia merupakan wadah investasi bagi para pelaku pasar dan wadah memperoleh modal bagi perusahaan emiten.

Di pasar modal Indonesia dikenal istilah indeks. Level suatu indeks merupakan alat yang mengukur kinerja harga saham-saham emiten yang terdaftar di pasar modal. Ada 34 indeks saham pasar modal Indonesia yang dikelompokkan ke dalam 4 klasifikasi indeks yaitu indeks headline, indeks sektor, indeks tematik, dan indeks faktor.  Berikut ulasannya.

Indeks Headline

Indeks Headline merupakan indeks yang menjadi acuan utama untuk mengukur kinerja pasar modal. Indeks headline terdiri atas Composite Index (IHSG), LQ45, IDX30, IDX80, KOMPAS100, Investor33, MNC36, BISNIS-27, Main Board, dan Development Board.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks untuk mengukur kinerja harga seluruh saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan. Indeks IHSG diluncurkan pada tahun 1983 dengan jumlah emiten sebanyak 671.

LQ45 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 45 saham emiten yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar yang besar dan fundamental keuangan perusahaan yang baik. Indeks LQ45 diluncurkan pada tahun 1997 dengan jumlah emiten sebanyak 45 konstituen.

IDX30 adalah indeks yang mengukur kinerja 30 saham emiten yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta memiliki fundamental keuangan perusahaan yang baik. Indeks IDX30 diluncurkan pada tahun 2012 dengan jumlah konstituen sebanyak 30 emiten.

IDX80 adalah indeks yang mengukur kinerja 80 saham emiten yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta memiliki fundamental keuangan perusahaan yang baik. Indeks IDX80 diluncurkan pada tahun 2019 dengan jumlah emiten sebanyak 80 konstituen.

KOMPAS100 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 100 saham emiten yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks KOMPAS100 merupakan indeks co-branding kerja sama dengan media KOMPAS.

Investor33 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 33 saham emiten terbaik versi majalah Investor yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar yang besar dan fundamental keuangan perusahaan yang baik. Investor33 diluncurkan pada tahun 2014 bekerja sama dengan perusahaan media Investor.

MNC36 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 36 saham emiten yang memiliki kinerja positif berdasarkan likuiditas, kapitalisasi pasar, fundamental dan rasio keuangan. MNC36 diluncurkan pada tahun 2013 bekerja sama dengan perusahaan media MNC Group.

BISNIS-27 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 27 saham emiten yang dipilih oleh Komisi Indeks Bisnis Indonesia. BISNIS-27 diluncurkan pada tahun 2009 bekerja sama dengan perusahaan media Bisnis Indonesia.

Indeks Papan Utama (Main Board) adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten yang tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia. Indeks Papan Utama diluncurkan pada tahun 2002 dan memiliki 334 konstituen.

Indeks Papan Pengembangan (Development Board) adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten yang tercatat di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia. Indeks Papan Pengembangan diluncurkan pada tahun 2002 dan memiliki 337 konstituen.

Indeks Sektor

Indeks Sektor Pertanian (Agriculture/AGRI) adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten sektor pertanian yang terdapat di papan utama (main board) dan papan pengembangan (development board). Indeks Agriculture diluncurkan pada tahun 1996 berdasarkan klasifikasi Jakarta Sectoral Index Classification (JASICA) dan memiliki 20 konstituen.

Indeks Sektor Pertambangan (Mining) adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten sektor pertambangan yang terdapat di papan utama dan papan pengembangan. Indeks sektor pertambangan diluncurkan pada tahun 1996 berdasarkan klasifikasi JASICA dan memiliki 50 konstituen.

Indeks Sektor Industri Dasar dan Kimia adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten sektor industri dasar dan kimia yang terdapat di papan utama dan papan pengembangan. Indeks sektor industri dasar dan kimia diluncurkan pada tahun 1996 berdasarkan klasifikasi JASICA dan memiliki 77 konstituen.

Indeks Sektor Aneka Industri (Miscellaneous) adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten sektor aneka industri yang terdapat di papan utama dan papan pengembangan. Indeks sektor aneka industri diluncurkan pada tahun 1996 berdasarkan klasifikasi JASICA dan memiliki 51 konstituen.

Indeks Sektor Industri Barang Konsumsi adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten sektor industri barang konsumsi yang terdapat di papan utama dan papan pengembangan. Indeks sektor industri barang konsumsi diluncurkan pada tahun 1996 berdasarkan klasifikasi JASICA dan memiliki 56 konstituen.

Indeks Sektor Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdapat di papan utama dan papan pengembangan. Indeks sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan diluncurkan pada tahun 1996 berdasarkan klasifikasi JASICA dan memiliki 83 konstituen.

Indeks Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdapat di papan utama dan papan pengembangan. Indeks sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi diluncurkan pada tahun 1996 berdasarkan klasifikasi JASICA dan memiliki 76 konstituen.

Indeks Sektor Keuangan (FINANCE) adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten sektor keuangan yang terdapat di papan utama dan papan pengembangan. Indeks sektor keuangan diluncurkan pada tahun 1996 berdasarkan klasifikasi JASICA dan memiliki 90 konstituen.

Indeks Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi adalah indeks yang mengukur harga saham seluruh emiten sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdapat di papan utama dan papan pengembangan. Indeks sektor perdagangan, jasa dan investasi diluncurkan pada tahun 1996 berdasarkan klasifikasi JASICA dan memiliki 168 konstituen.

Indeks Sektor Manufaktur adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham seluruh emiten sektor manufaktur yang terdapat di papan utama dan papan pengembangan. Indeks sektor manufaktur diluncurkan pada tahun 1996 berdasarkan klasifikasi JASICA dan memiliki 164 konstituen.

Infobank15 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 15 saham emiten perbankan yang memiliki fundamental keuangan baik dan likuiditas perdagangan tinggi (paling likuid). Indeks Infobank15 diluncurkan pada 2012 merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan majalah Infobank dan memiliki 15 konstituen.

SMInfra18 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 18 saham emiten sektor infrastruktur, penunjang infrastruktur dan pembiayaan infrastruktur berdasarkan kriteria tertentu. Indeks SMInfra diluncurkan pada tahun 2013 dan memiliki 18 konstituen.

Indeks Tematik

SRI-KEHATI adalah indeks yang mengukur kinerja harga 25 saham emiten yang memiliki kinerja baik dalam mendorong usaha pelestarian lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan. Indeks SRI-KEHATI diluncurkan pada tahun 2009 dan memiliki 25 konstituen. Indeks SRI-KEHATI merupakan kerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia.

Indeks Saham Syariah Indonesia atau Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) adalah indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham emiten yang terdapat di papan utama dan papan pengembangan yang dinyatakan sebagai saham syariah sesuai dengan Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Indeks ISSI diluncurkan pada tahun 2011 dan memiliki 429 konstituen.

Indeks JII70 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 70 saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas tinggi. Indeks JII70 diluncurkan pada tahun 2018 dan memiliki 70 konstituen.

Indeks JII adalah indeks yang mengukur kinerja harga 30 saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi. Indeks JII diluncurkan pada tahun 2000 dan memiliki 30 konstituen.

PEFINDO i-Grade adalah indeks yang mengukur kinerja harga 30 saham emiten yang memiliki peringkat investment grade paling baik dan berkapitalisasi paling besar. PEFINDO i-Grade diluncurkan pada tahun 2017 sebagai hasil kerja sama dengan perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan memiliki 30 konstituen.

IDX BUMN20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 20 saham emiten yang termasuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan perusahaan afiliasinya. IDX BUMN20 diluncurkan pada tahun 2018 dan memiliki 20 konstituen.

Indeks Faktor

IDX SMC Composite adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham-saham emiten yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah. IDX SMC Composite diluncurkan pada tahun 2017 dan memiliki 372 konstituen.

IDX SMC Liquid adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham-saham emiten yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar kecil dan menengah. IDX SMC Liquid diluncurkan pada tahun 2017 dan memiliki 56 konstituen.

PEFINDO25 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 25 saham emiten usaha kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas perdagangan yang tinggi. PEFINDO25 diluncurkan pada tahun 2009 yang merupakan kerja sama dengan perusahaan pemeringkat efek Indonesia (PEFINDO) dan memiliki 25 konstituen.

IDX Value30 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 30 saham emiten yang memiliki valuasi pasar yang rendah tapi memiliki likuiditas perdagangan dan kinerja keuangan yang baik. IDX Value30 diluncurkan pada tahun 2019 dan memiliki 30 konstituen.

IDX Growth30 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 30 saham emiten yang memiliki tren harga relatif terhadap pendapatan dan laba usaha serta memiliki likuiditas dan kinerja keuangan yang baik. IDX Growth30 diluncurkan pada tahun 2019 dan memiliki 30 konstituen.

IDX High Dividend 20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 20 saham emiten yang memiliki yield dividen tinggi dan membagikan dividen tunai 3 tahun terakhir. IDX High Dividend 20 diluncurkan pada tahun 2018 dan memiliki 20 konstituen.

25 Agustus 2020

Big Five AUM Manajer Investasi Indonesia

Big Five AUM Manajer Investasi Indonesia


Manajer investasi adalah perusahaan manajemen aset berbentuk perseroan terbatas yang bertugas mengelola dana investor dalam bentuk reksa dana. Adapun jenis reksa dana yang dikelola manajer investasi antara lain reksa dana saham, reksa dana pasar uang, reksa dana campuran dan reksa dana pendapatan tetap.

Hingga Juli 2020, total Manajer investasi yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 97 manajer investasi. Dari 97 manajer investasi tersebut, akan disajikan Big Five AUM Manajer Investasi Indonesia berdasarkan jumlah AUM yang dikelola per Juli 2020. Sebelumnya perlu diketahui bahwa AUM adalah total dana kelolaan manajer investasi atau kepanjangan dari Asset Under Management.

Mandiri Manajemen Investasi

Mandiri Manajemen Investasi merupakan manajer investasi yang sahamnya dimiliki oleh Mandiri Sekuritas dan koperasi karyawan Bank Mandiri. Total Asset Under Management (AUM) yang dikelola Mandiri Manajemen Investasi adalah sebesar IDR48,5 triliun per Juli 2020.

Batavia Prosperindo Aset Manajemen

Batavia Prosperindo Aset Manajemen merupakan manajer investasi yang sahamnya dimiliki oleh PT Batavia Prosperindo Internasional dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. Total AUM yang dikelola Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah sebesar IDR43,4 triliun per Juli 2020.

Bahana TCW Investment Management

Bahana TCW Investment Management merupakan manajer investasi yang sahamnya dimiliki oleh PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dan TCW Investment Management. Total AUM yang dikelola Bahana TCW Investment Management adalah sebesar IDR42,6 triliun per Juli 2020.

Manulife Aset Manajemen Indonesia

Manulife Aset Manajemen Indonesia merupakan manajer investasi yang sahamnya dimiliki oleh PT Buana Daya Sarana Indonesia dan PT Tirta Dhana Nugraha. Total AUM yang dikelola Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah sebesar IDR33,7 triliun per Juli 2020.

Schroder Investment Management Indonesia

Schroder Investment Management Indonesia merupakan manajer investasi yang sahamnya dimiliki oleh Schroder Investment Management Ltd dan Yayasan Schroder Indonesia. Total AUM yang dikelola Schroder Investment Management Indonesia adalah sebesar IDR33,7 triliun per Juli 2020.

Demikian ulasan Big Five AUM Manajer Investasi Indonesia berdasarkan jumlah AUM yang dikelola. Semoga penjelasan di atas semakin menambah wawasan Anda tentang dunia investasi reksa dana dan semoga semakin cermat dalam memutuskan investasi reksa dana.

24 Agustus 2020

Syarat Menjadi Manajer Investasi

Syarat Menjadi Manajer Investasi


Manajer investasi berperan mengelola dana investasi dalam bentuk reksa dana. Reksa dana merupakan sertifikat yang isinya menyatakan pemilik dana atau investor menitipkan sejumlah dana untuk dikelola secara profesional di pasar modal dan pasar uang oleh perusahaan manajer investasi.

Apa syarat untuk menjadi manajer investasi? Untuk menjadi manajer investasi diperlukan sejumlah persyaratan antara lain lulusan universitas dengan jurusan relevan, terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memiliki pengalaman dalam manajemen aset, memahami seluk beluk investasi pasar modal dan pasar uang, disukai yang sudah bersertifikat profesi seperti CFP, disukai yang memiliki AUM, dan lain-lain. Manajer investasi reksa dana adalah perusahaan manajemen aset yang sudah terdaftar di OJK.

Manajer investasi melakukan pengelolaan dana terhadap aset reksa dana yang dipercayakan kepadanya seperti yang tercantum dalam prospektuf reksa dana. Manajer investasi dapat mengelola reksa dana dalam jumlah banyak yang diterbitkan oleh perusahaan manajemen aset investasi tersebut seperti Danareksa, BNP Paribas, Mandiri Investama, Panin Asset Manahement, Sinarmas Asset Management, dan lain-lain. Prinsip yang harus dipegang manajer investasi adalah strategi diversifikasi dengan prinsip high risk high return.

Harga satuan atau unit reksa dana disebut Nilai Aktiva Bersih atau Net Asset Value. Misal investor memiliki dana IDR100 juta, NAB reksa dana ABC sebesar IDR10.000, maka diperoleh hasil jumlah unit reksa dana yang dimiliki investor sebanyak 100 unit reksa dana ABC. Itu adalah salah satu contoh tugas manajer investasi dalam mengelola dana investasi investor.

Manajer investasi berbeda dengan Analis, namun mereka bekerja sama satu sama lain dalam satu tim untuk mengambil keputusan investasi yang terbaik. Manajer investasi wujudnya adalah sebuah perusahaan manajemen aset berbentuk perseroan terbatas (PT). Di dalam perusahaan manajer investasi terdiri atas tim manajemen investasi. Manajer investasi yang bagus dapat dilihat dari besarnya dana kelolaan atau Asset Under Management, dan track record profile (terdaftar di OJK).

Di Indonesia setidaknya ada sekitar 97 manajer investasi yang terdaftar di OJK. Beberapa contoh manajer investasi yang terdaftar di OJK antara lain Schroder Investment Management Indonesia, Sinarmas Asset Management, Manulife Asset Management, Danareksa, BNP Paribas, Mandiri Investama, BNI Asset Management, Sucorinvest Asset Management, Panin Asset Management, dan lain-lain.

Manajer Investasi mengelola dana investor ke dalam berbagai jenis reksa dana. Ada 4 reksa dana yang paling umum di perdagangkan yaitu Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham, Reksa Dana Pasar Uang, dan Reksa Dana Campuran. Contoh reksa dana pendapatan tetap adalah obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia, reksa dana pasar uang adalah deposito, reksa dana saham adalah saham, dan reksa dana campuran adalah gabungan produk pasar modal dan pasar uang.

Perusahaan manajer investasi memiliki portfolio AUM atau dana kelolaan yang jumlahnya berbeda antara manajer investasi yang satu dengan manajer investasi yang lain. Sebagai contoh, total AUM manajer investasi Panin Asset Management mencapai sekitar IDR11 triliun pada tahun 2019, dan AUM manajer investasi Mandiri Manajemen Investasi mencapai sekitar IDR48,5 triliun pada Juli 2020. Pendapatan manajer investasi diperoleh dari fee atau komisi manajemen sebesar 0,5% sampai 3% per tahun per produk investasi reksa dana yang diterbitkan manajer investasi.

23 Agustus 2020

Mengenal Buyback Saham

Mengenal Buyback Saham


Buyback saham adalah salah satu strategi investasi yang dilakukan perusahaan emiten dengan cara membeli kembali saham yang sudah dilepas ke publik. Buyback saham dilakukan bisa dengan atau tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Buyback saham yang dilakukan emiten memiliki beberapa tujuan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa tujuan tersebut antara lain untuk menambah porsi kepemilikan saham pemegang saham pengendali, mengurangi jumlah pemegang saham ritel, mengerem laju penurunan harga saham, meningkatkan laba per lembar saham, mengurangi dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham ritel, ditukar dengan surat berharga lainnya, dan meningkatkan kepercayaan investor asing.

Bila dilihat saat awal kemunculan Pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020, level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sangat tajam dari level 600 ke level 400 hanya dalam jangka pendek. Pada tahun 2020 ini, membuat banyak emiten memilih opsi buyback saham mereka, seperti PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT OCBC NISP Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Arwana Ceramics Tbk, dan PT PP Real Estate Tbk.

Di samping itu, pada tahun 2019 beberapa emiten juga pernah melakukan aksi Buyback saham seperti Surya Citra Media Tbk, Matahari Department Store Tbk, Sarana Menara Nusantara Tbk, Cikarang Listrindo Tbk, Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, dan Saratoga Investama Sedaya Tbk. Aksi Buyback saham oleh emiten akan terasa dampaknya dalam beberapa bulan ke depan, tidak serta merta langsung terasa.

Buyback saham yang bertujuan untuk menambah porsi kepemilikan pemegang saham pengendali dapat diilustrasikan pada contoh berikut ini. Sebelum aksi buyback saham, persentase kepemilikan pemegang saham pengendali sebesar 21%, dan setelah aksi buyback saham, porsi kepemilikan pemegang saham pengendali meningkat menjadi 39%.

Buyback saham yang bertujuan untuk mengurangi jumlah pemegang saham ritel atau perorangan dapat diilustrasikan pada contoh berikut ini. Sebelum aksi buyback saham oleh emiten, jumlah pemegang saham ritel dan perorangan mencapai ribuan, namun setelah aksi buyback saham, jumlah pemegang saham ritel menjadi hanya ratusan.

Buyback saham yang bertujuan untuk mengerem laju penurunan harga saham dengan maksud agar supply lembar saham yang beredar menjadi berkurang dan mendorong harga saham naik. Contoh ilustrasinya berikut ini. Sebelum aksi buyback saham, harga saham PT ABC mencapai IDR500 per lembar saham, setelah aksi buyback saham dilakukan, harga saham naik menjadi IDR600 per lembar saham.

Buyback saham yang bertujuan untuk meningkatkan harga per lembar saham dapat diilustrasikan pada contoh berikut ini. Aksi buyback saham akan mengurangi jumlah saham beredar di publik, lalu jumlah laba bersih perusahaan emiten akan dibagi dengan jumlah lembar saham yang berkurang tadi, maka diperoleh laba per lembar saham atau Earning per Share (EPS) menjadi meningkat. Misalnya, sebelum buyback saham, jumlah lembar saham yang sudah dilepas ke publik berjumlah 2 juta lembar saham, setelah dilakukan aksi buyback saham maka jumlah saham yang beredar menurun menjadi 1 juta lembar saham. Dengan asumsi laba emiten IDR100 milyar, maka EPS sebelum buyback saham sebesar IDR50.000 dan EPS setelah buyback saham menjadi IDR100.000.

Buyback saham yang bertujuan untuk mengurangi dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham ritel dapat diilustrasikan pada contoh uraian berikut ini. Dengan melakukan buyback saham, jumlah dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham ritel menurun, dan sebaliknya jumlah dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham pengendali menjadi meningkat. Sebelum buyback saham, jumlah dividen yang dibagikan ke pemegang saham ritel sebesar IDR1.000 dikalikan 2 juta lembar saham sama dengan IDR2 milyar. Setelah buyback saham, jumlah dividen yang dibagikan ke pemegang saham ritel sebesar IDR1.000 dikalikan 1 juta lembar saham sama dengan IDR1 milyar. Sebaliknya, jumlah dividen yang akan diterima pemegang saham pengendali semakin tinggi seiring naiknya EPS dan jumlah lembar saham yang dimiliki.

Buyback saham juga bertujuan menukarkan saham dengan surat berharga lainnya seperti obligasi. Di samping itu, dengan buyback saham dapat meningkatkan kepercayaan investor asing karena mampu mengendalikan harga saham emiten di pasar modal.
Mengenal Stock Split Saham

Mengenal Stock Split Saham


Pasar modal merupakan salah satu wadah perusahaan mencari tambahan modal. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham emiten yang dilepas ke publik. Umumnya jumlah lembar saham yang dilepas ke publik melalui lantai bursa hanya kecil jumlahnya, mengingat sudah ada pemegang saham pengendali perusahaan emiten.

Tersedia banyak strategi investasi yang bisa diambil perusahaan emiten seperti stock split dan buyback saham. Stock split adalah strategi investasi yang dilakukan perusahaan emiten dengan cara memecah lembar saham menjadi lebih banyak sehingga dapat menurunkan harga saham secara wajar sesuai rasio stock split yang diinginkan (1:X) tanpa mengubah total kapitalisasi pasar saham emiten tersebut.

Beberapa perusahaan yang melakukan stock split saham adalah PT Unilever Indonesia Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Sat Nusapersada Tbk, dan lain-lain. Dalam setahun rata-rata perusahaan emiten yang melakukan stock split di pasar modal Indonesia adalah mencapai 20 sampai 30 emiten. 

Sebagai contoh, harga saham Unilever sebelum stock split adalah IDR49.000 dan setelah stock split menjadi IDR42.000 per lembar saham. Begitu juga saham BRI sebelum stock split harga per lembar saham IDR12.000 dan setelah stock split menjadi IDR3.000 per lembar saham. Untuk saham PTSN, sebelum stock split harga per lembar saham IDR150, dan setelah stock split menjadi IDR50 per lembar saham. Terlihat terjadi penurunan harga per lembar saham, namun nilai kapitalisasi pasar saham tetap sama.

Alasan perusahaan emiten melakukan stock split saham adalah karena harga saham perusahaan dianggap terlalu mahal sehingga tidak semua investor yang dapat memiliki saham emiten tersebut. Dengan stock split, harga saham menjadi turun wajar dengan penambahan jumlah lembar saham. Efek positif yang ditimbulkan selanjutnya antara lain terjadi peningkatan basis jumlah investor terutama investor ritel atau perorangan, perdagangan saham emiten pun menjadi aktif, dan terjadi penambahan likuiditas perusahaan emiten.

Strategi stock split di tengah ketidakpastian ekonomi yang tinggi sangat tepat dilakukan emiten karena dengan stock split maka perluasan penyebaran investor dapat mengurangi risiko kerugian yang akan timbul di kemudian hari. Dan perusahaan emiten pun mampu memenuhi rasa keadilan bagi para investor, dan sangat positif bagi pertumbuhan pasar modal dan kegiatan ekonomi negara secara keseluruhan.

11 Agustus 2020

Perbedaan Investasi dan Judi

Perbedaan Investasi dan Judi


Memahami perbedaan investasi dan judi kadang seseorang mengalami kesulitan karena terjebak pada motif ekonomi yaitu mencari keuntungan. Tak sedikit juga yang beranggapan bahwa investasi adalah judi. Jika, Anda salah satu yang menganggap demikian perlu penulis luruskan bahwa investasi berbeda dengan judi.

Investasi adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan menanamkan sejumlah dana pada instrumen investasi seperti emas, deposito, saham, obligasi, reksa dana, properti, dan lain-lain dengan tujuan untuk mendapat tingkat return atau keuntungan. Sedangkan, judi adalah kegiatan yang dilakukan seseorang yang bersifat tidak produktif dan cenderung tidak terukur.

Investasi membutuhkan analisis, metode, kalkulasi yang matang, dan jangka waktu yang memakan proses cukup lama. Sedangkan, judi tidak membutuhkan analisis, metode, dan jangka waktu lama karena proses yang sangat singkat. Di bawah ini akan disajikan contoh agar seseorang yang masih awam atau tidak kenal dengan istilah investasi menjadi paham.

Contoh investasi adalah pada bidang properti. Seseorang membeli rumah di harga IDR250 juta, dan 3 tahun kemudian rumah tersebut dijual dengan harga IDR400 juta. Besar keuntungan yang didapat adalah sebesar IDR150 juta dalam waktu 3 tahun. Atau contoh lain, seseorang membeli saham sebuah bak di harga IDR700 per lembar saham. Pada 2 tahun kemudian, saham tersebut dijual di harga IDR1.000 per lembar saham. Keuntungan yang diperoleh sebesar IDR300 per lembar saham.

Contoh judi, Seseorang memasang sejumlah uang di angka tertentu pada judi dadu. Atau seseorang memasang taruhan bola dan sabung ayam. Jelas keuntungan atau kerugian yang didapat hanya dalam waktu singkat. Atau sekarang lagi tren adalah judi menggunakan mesin poker dan judi online. Jadi, di dalam judi tidak membutuhkan analisis, metode, dan jangka waktu lama.

Kesuksesan dan kebebasan finansial yang bisa diraih membutuhkan sebuah proses, dan bukan jalan pintas serba instan. Meresapi dan menikmati setiap proses yang dijalani akan memberi seseorang rasa kebanggaan atas hasil jerih payahnya. Dengan demikian, lakukanlah investasi yang dilandasi dengan analisis dan metode yang terukur serta dapat dikalkulasi untung ruginya. Sekali lagi hindarilah judi, karena judi lebih banyak membawa kerugian.

01 Agustus 2020

Perbedaan Saham, Obligasi dan Reksa Dana

Perbedaan Saham, Obligasi dan Reksa Dana


Instrumen investasi tersedia sangat banyak di pasaran, karena itu Anda harus paham dulu instrumen investasi apa yang mau Anda pakai. Beberapa contoh instrumen investasi yang tersedia di pasaran yang bisa Anda pertimbangkan antara lain saham, obligasi, dan reksa dana.

Saham, obligasi dan reksa dana merupakan instrumen investasi yang menarik, namun Anda harus paham perbedaan diantara mereka. Dengan mengetahui perbedaan dalam hal karakteristik dan pengertian instrumen investasi saham, obligasi dan reksa dana, maka Anda bisa menghitung return dan kerugian yang akan diterima di masa mendatang.

Saham

Saham adalah salah satu wadah alternatif investasi berupa kepemilikan perusahaan dalam bentuk lembar saham. Bila secara persentase Anda memiliki saham yang paling tinggi jumlahnya, maka Anda disebut pemegang saham pengendali. Namun, saham yang dijual di pasar sekunder (Bursa Efek Indonesia) biasanya jumlahnya tidak signifikan untuk menjadi pemegang saham pengendali.

Saham diterbitkan oleh perusahaan publik, biasanya berbentuk Perseroan Terbuka (PT) dan sudah go public (Tbk). Keuntungan memiliki saham adalah capital gain dan dividen. Capital gain adalah selisih untung antara harga beli dan harga jual saham. Dividen adalah pembagian sisa keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Sedangkan, kerugian memiliki saham adalah capital loss, tidak mendapat dividen, dan likuidasi.

Saham ada 2 jenis yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham biasa punya hak suara sedangkan saham preferen tidak punya hak suara. Saham preferen mendapat prioritas dalam pembagian dividen dibanding pemegang saham biasa. Apabila terjadi likuidasi terhadap terhadap perusahaan yang berkekuatan hukum tetap, maka pemegang saham preferen diprioritaskan untuk mendapat hak-haknya.

Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan dan pemerintah untuk mendapat dana tambahan. Keuntungan pemegang obligasi adalah capital gain dan yield atas kupon.

Beberapa jenis obligasi antara lain obligasi korporasi, obligasi ritel, obligasi pemerintah dan obligasi syariah. Perdagangan obligasi dilakukan di luar bursa. Salah satu contoh obligasi ritel adalah obligasi ritel yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia dengan nama Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Obligasi jenis ini adalah berseri dan memberi tingkat bunga kupon secara tetap.

Reksa Dana

Reksa dana adalah instrumen investasi dana bersama yang dikelola oleh seorang manajer investasi. Reksa dana diterbitkan oleh perusahaan efek. Keuntungan memiliki reksa dana adalah kenaikan nilai aktiva bersih (NAB), sedangkan kerugiannya adalah penurunan NAB. Reksa dana ada beberapa macam yaitu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran.

Pada reksa dana pendapatan tetap, seorang manajer investasi dapat mengelola dana bersama untuk diinvestasikan pada instrumen deposito dan obligasi. Pada reksa dana pasar uang, seorang manajer investasi dapat menginvestasikan dana yang dikelola untuk membeli valuta asing, surat berharga komersial, sertifikat Bank Indonesia, surat pengakuan utang, dan wesel. Pada reksa dana saham, seorang manajer investasi dapat mengelola dana bersamanya untuk diinvestasikan pada saham di pasar modal atau bursa efek Indonesia. Dan pada reksa dana campuran, seorang manajer investasi dapat mengelola dana untuk diinvestasikan pada berbagai instrumen instrumen investasi seperti saham, obligasi, deposito, dan valas.

16 Juni 2020

Mengenal Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Mengenal Obligasi Ritel Indonesia (ORI)


Sebelum membahas apa itu Obligasi Ritel Indonesia (ORI), kita harus tahu dulu pengertian obligasi. Obligasi adalah surat utang jangka panjang. Lembaga yang menerbitkan obligasi memiliki tujuan untuk memperoleh dana segar yang digunakan untuk permodalan dan kegiatan ekonomi yang lain. Sedangkan seseorang atau lembaga yang membeli surat utang obligasi disebut investor. Investor menanamkan dananya di obligasi bertujuan untuk memperoleh pendapatan dari bunga kupon obligasi (yield). 

Obligasi Ritel Indonesia adalah surat berharga yang diterbitkan oleh negara Republik Indonesia untuk kemudian ditawarkan kepada individu atau perorangan warga negara Indonesia melalui agen penjual yang ditunjuk. Tujuan diterbitkan ORI oleh Pemerintah adalah untuk menyerap dana dari masyarakat untuk membiayai pembangunan nasional, biasanya untuk menambal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Disamping itu, penerbitan ORI bertujuan untuk mendukung stabilitas pasar keuangan domestik dan menciptakan kemandirian dalam pembiayaan pembangunan nasional. 

Obligasi ORI pertama kali diluncurkan pada tahun 2006. Obligasi ORI yang berkode ORI001. ORI002, dan seterusnya sudah memiliki 17 kode seri obligasi. Terakhir obligasi ORI yang diterbitkan pemerintah adalah ORI017. 

Untuk pembelian obligasi, pemerintah membatasi nominal transaksi dari minimal IDR 1 juta sampai maksimal IDR3 miliar. Untuk tenor waktu berkisar antara 1 tahun sampai 5 tahun. 

Rata-rata tingkat bunga kupon yang ditawarkan berkisar antara 6% sampai 12% per tahun. Pembayaran bunga kupon kepada investor dilakukan setiap bulan. 

Total investor yang terlibat dalam seri ORI yang sudah diterbitkan pemerintah RI mencapai 200 ribu lebih investor individu. Adapun kapitalisasi per seri ORI bisa mencapai puluhan triliun rupiah. 

Karakteristik daripada obligasi ORI antara lain dapat diperdagangkan di pasar sekunder, berbentuk tanpa warkat, bunga kupon tetap, dan berpotensi untung. Mekanisme pembelian obligasi, Anda tinggal mendatangi agen penjual yang sudah ditunjuk pemerintah, kemudian mengisi formulir pemesanan obligasi. Untuk Agen Penjual yang ditunjuk Pemerintah seperti bank dan perusahaan sekuritas. Beberapa diantaranya adalah Bank BCA, Bank Mandiri, BRI, BNI, Bank Danamon, Bank Panin, dan lain-lain. Untuk perusahaan Sekuritas seperti Danareksa Sekuritas, Trimegah Sekuritas, MNC Securities, dan lain-lain.