Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan

01 Juni 2018

Penyebab Sepinya Mall

Penyebab Sepinya Mall



Pusat perbelanjaan atau mall menjadi primadona konsumen Indonesia selama beberapa dekade terakhir. Namun seiring berjalannya waktu, mall mulai sepi pengunjung.  Hal tersebut dapat dilihat di beberapa pusat perbelanjaan di tanah air. Jumlah pengunjung yang masuk ke tiap gerak di mall masih bisa dihitung dengan jari, bahkan di beberapa gerai sepi pengunjung sama sekali.  Tidak heran banyak gerai di mall yang tutup.  Penulis akan mencoba mengulas untuk Anda mengenai 3 penyebab sepinya mall.

  • Serbuan Indomaret dan Alfamart

Jumlah gerai Indomaret di Indonesia sudah mencapai 14 ribu lebih pada tahun 2017 ini.  Kemudian gerai Alfamart juga bertambah banyak mencapai 12 ribu gerai lebih di Indonesia tahun 2017.  Belum lagi jumlah swalayan yang lainnya.  Jaringan gerai dan pemasaran yang dimiliki Indomaret dan Alfamart sampai ke desa-desa, ditambah berbagai layanan transaksi online di kedua jenis swalayan tersebut semakin menampar keras pusat perbelanjaan atau mall.  Mulai dari produk makanan dan minuman, tiket kereta api, tiket pesawat, angsuran bank dan leasing, iuran BPJS, tagihan listrik, isi pulsa, dan beraneka ragam layanan online lainnya bisa Anda dapatkan dengan mudah di kedua swalayan tersebut.

  • Maraknya Bisnis Online

Jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 130 juta sampai tahun 2017 .  Jumlah tersebut akan semakin meningkat dari tahun ke tahun.  Disusul peningkatan jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terjun ke dunia internet atau online menjadikan transaksi offline mulai ditinggalkan.  Tren pengguna internet Indonesia menunjukan peralihan media berbelanja ke  online.  Dan hampir 70% pembeli online adalah pengguna android.  Inilah pergeseran bisnis di era generasi milenial yang harus bisa diadaptasi oleh para pelaku bisnis bila tidak ingin digilas.

  • Penurunan Tingkat Konsumsi Masyarakat

Dalam dua dekade tingkat konsumsi masyarakat menyumbang persentase terbesar terhadap produk domestik bruto Indonesia.  Namun beberapa tahun belakangan ini, tingkat konsumsi masyarakat mengalami penurunan disebabkan sebagian masyarakat lebih memilih menyimpan dananya di bank dan di beberapa instrumen alternatif investasi lainnya.

  • Kurang Kreatifnya Manajemen Mall

Tidak sedikit pengelola mall kurang kreatif dalam menarik pengunjung ke mall sehingga mall terkesan monoton dan tidak ada sesuatu yang baru.  Para pengunjung tidak hanya berbelanja barang namun juga berbelanja pengalaman, karena itu penting bagi manajemen mall mengemas tata ruang dan acara di mall semenarik mungkin sehingga masyarakat terkesan.

30 Mei 2018

Tips Anti Bangkrut

Tips Anti Bangkrut



Bisnis yang sukses tidak selalu diawali dengan jalan yang mulus. Banyak pebisnis jatuh bangun sebelum mereka menggapai kesuksesan. Namun alangkah baiknya Anda mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghindari kebangkrutan bisnis, sehingga dapat melakukan ekspansi bisnis dengan lebih baik dan cepat. Berikut akan disajikan tips anti bangkrut.
Penyebab Bisnis Gagal

Penyebab Bisnis Gagal



Mempunyai bisnis yang dikelola sendiri menjadi impian banyak orang di dunia ini.  Namun, menjalankan bisnis yang sudah berdiri tidak semudah yang dibayangkan.  Banyak hal yang membuat isnis bisa berhasil atau bahkan bisa gagal.  Di sini, akan diulas secara lugas mengenai penyebab bisnis yang sering gagal.

Produk atau Jasa Bernilai Jual Rendah

Sebelum memulai bisnis, tentukan produk atau jasa yang ingin dijual.  Produk atau jasa haruslah memiliki nilai jual tinggi kepada konsumen.  Memiliki nilai jual tinggi maksudnya adalah produk atau jasa tersebut sangat dibutuhkan atau diinginkan oleh konsumen dan konsumen masih kesulitan mendapatkannya.  Konsumen sangat sulit mendapat produk atau jasa yang dibutuhkan karena belum tersedia di pasaran, inilah yang menjadi starting point bisnis Anda.

Salah Menentukan Lokasi Usaha

Posisi lokasi usaha sangat menentukan sukses tidaknya bisnis.  Mendirikan bisnis toko kulkas di daerah bersuhu dingin jelas tidak akan laku.  Mendirikan bisnis bengkel sepedan motor, tapi di lingkungan daerah yang mayoritas masyarakatnya menggunakan mobil jelas tidak akan laku.  Mendirikan bisnis rumah makan di tengah hutan yang jauh dari permukiman penduduk jelas tidak akan laku.  Ya harus diperhatikan lokasi usaha, harus benar-benar strategis dan menunjang pemenuhan kebutuhan konsumen yang sudah disebutkan di atas.

Tidak mempunyi Modal Cukup

Memulai bisnis dengan modal yang minim akan sukses apabila produk atau jasa yang dijual benar-benar langka dan sangat diburu konsumen.  Sebaliknya, apabila produk dan jasa yang dijual kurang mendapat respon dari konsumen maka bersiap-siap untuk menyediakan stok modal agar bisnis tidak bangkrut.  Di sini sangat penting memiliki modal awal dan modal cadangan apabila dalam perjalanan bisnis ke depan mengalami kendala.

Terlalu Banyak Pesaing

Menjalankan bisnis di tempat yang sudah terlalu banyak pesaing jelas akan percuma.  Kelebihan persediaan tidak diikuti dengan kelebihan permintaan akan membuat bisnis mengalami rugi.  Jadi perhatikan apakah di lokasi bisnis yang sudah ditentukan sudah banyak pesaing, masih sedikit atau belum ada sama sekali.  Untuk mengetahuinya harus dilakukan survey untuk mengetahui berapa jumlah pesaing dan prospek ke depan akan bagaimana.

Tidak Memiliki Sistem Akuntansi memadai

Bisnis yang dijalankan sangat laris di pasaran, sampai bingung menangani permintaan konsumen.  Namun dalam perjalanannya, tiba-tiba Anda tidak memiliki stok dana untuk menambah persediaan atau Anda tidak memiliki saldo tabungan di bank.  Ya pasti Anda tidak menjalankan prinsip akuntansi dengan baik dan benar.  Uang yang didapatkan langsung dihabiskan buat konsumtif dan lupa di putar kembali buat modal bisnis.  Buatlah sistem pembukuan atau akuntansi untuk usaha Anda, agar dapat diketahui berapa keuntungan, pendapatan dan biaya pada periode waktu tertentu.

Tidak Mengikuti Perkembangan Tren

Ada pepatah “tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri”.  Ya betul sekali, bisnis selalu mengalami perubahan dan dinamika yang sangat cepat.  Apabila produk dan jasa Anda tidak menyesuaikan dengan perkembangan tren yang ada maka bisnis Anda akan digilas. Ikutilah selalu tren bisnis yang terjadi dan adopsilah itu ke produk dan jasa yang dijual.

Tidak Segera Action

Cara terbaik agar bisnis sukses adalah segera lakukan aksi, tidak diam hanya berpikir saja.  Pebisnis sukses memiliki sifat ulet dan rajin.  Jangan berharap sifat malas bisa membuat bisnis sukses.  Setiap ide dan pikiran langsung saja diambil tindakan, jangan menunda-nunda karena akan kehilangan waktu dan hanya menjadi mimpi saja.

Terlalu Cepat Puas Diri

Bisnis yang memberi keuntungan cepat dan banyak biasanya membuat seseorang lupa diri, dan kehilangan fokus pada bisnis yang dijalankan.  Jangan cepat puas, karena bisa saja itu musiman tidak sama di masa mendatang.  Oleh karena itu, antisipasilah suatu keadaan baik atau buruknya, niscaya bisnis akan selalu aman dan menguntungkan.

Tidak Ramah 

Tidak sedikit pebisnis yang mengalami masa keuntungan emas membuat mereka sombong dan kehilangan sifat ramah dari seorang pebisnis sukses.  Sulit melihat seorang pebisnis sukses untuk tidak ramah.  Oleh karena itu, jadilah seseorang yang ramah dan tidak sombong.  Dengan begitu, konsumen dan relasi pun akan tetap nyaman bekerja sama dengan Anda, dan tidak akan meninggalkan Anda.

Tidak Mempunyai Relasi dan Master

Salah satu penyebab mengapa bisnis seringkali gagal di tengah jalan adalah karena tidak memiliki relasi dan tidak berusaha mencarinya.  Relasi sangat penting dalam bisnis, karena disamping sebagai mitra bisnis dalam pengadaan barang juga sebagai mitra dalam pemasaran produk dan jasa Anda.  Relasi juga berperan sebagai master guru tempat Anda belajar bisnis.  Kegagalan yang bisa dicegah mengapa tidak dilakukan sejak dini sebelum terlambat.
Meraup Rupiah Online

Meraup Rupiah Online



Era online saat ini menciptakan peluang baru bagi masyarakat yang sudah sadar teknologi.  Peluang tersebut bisa membuat toko online yang menawarkan beragam produk dana jasa, membuat blog yang bisa mendatangkan iklan berbayar, membuat marketplace barang dan jasa, menjual produk sehari-sehari secara online, dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Facebook Ads

Facebook merupakan social media terbesar di dunia.  Penggunanya mencapai lebih dari 1 milyar user.  Bisa Anda bayangkan apabila iklan bisnis kita dipasang di Facebook, tentu efeknya sangat terasa.  Mulailah sekarang memasang iklan produk dan jasa Anda di Facebook.  Untuk biaya iklan relatif terjangkau dengan sistem deposit di awal.  Nanti biaya terpotong otomatis apabila terjadi aktifitas klik dari pengunjung website atau halaman produk dan jasa Anda.

Google Adsense

Pengguna internet dari seluruh dunia berlomba agar diterima di Google Adsense (GA).  Menghasilkan uang secara online, itulah Google Adsense.  Tidak mudah untuk diterima di Google Adsense karena di sana terdapat ribuan bahkan jutaan iklan perusahaan yang terdaftar.  Apabila berhasil diterima, maka website atau blog Anda akan menjadi media promosi bagi iklan klien dari Google.  Dan uang dollar pun akan mengalir ke rekening Anda tiap detik.

Instagram

Salah satu media sosial terlaris saat ini adalah instagram.  Dikenal dengan kualitas tampilan gambarnya menjadikan Instagram sangat cocok untuk media promosi produk dan jasa Anda.  Instagram layaknya software social media yang lain bisa berkirim gambar (statis dan video) dan bisa berkomentar.  Di instagram hanya bisa memilih untuk mengikuti (follow), sedangkan untuk diikuti itu tergantung pengguna lain apakah tertarik untuk mengikuti Anda.  Semakin menarik informasi tampilan dan konten akun instagram Anda maka akan menarik minat orang lain untuk mengikuti Anda.  Coba bayangkan apabila Anda memiliki 1000 follower, sekali Anda mengupload iklan produk dan jasa Anda maka akan diliat oleh para follower Anda. Cukup efektif bukan.

Marketplace Barang

Sudah banyak tersedia marketplace barang di jagat maya ini.  Marketplace dunia seperti Amazon, eBay, dan Alibaba adalah sederetan marketplace dengan market share tertinggi.   Marketplace dalam negeri contohnya Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Lazada, dan masih banyak lagi.  Dari situ terdapat peluang bisnis bagi Anda yang ingin memasarkan produk secara online, yaitu dengan mendaftar pada situs marketplace tersebut sebagai (seller).

Marketplace Jasa

Marketplace jasa masih minim jumlahnya di jagat maya.  Yang penulis tahu hanyalah situs upwork.com, fiver.com dan sribulancer.com.  Di sini ada peluang bagi Anda yang mau membangun sebuah bisnis web berupa marketplace jasa.  Namun Anda juga bisa mendaftar sebagai seller untuk menjual jasa Anda pada situs marketplace jasa yang ada sekarang.

Situs lain sejenis Adsense

Sudah mulai bermunculan situs yang menawarkan kerja sama kepada situs atau blog Anda sebagai tempat promosi iklan kliennya, seperti AdNow.com, PropellerAds.com, RevenueHits.com, Adbrite.com, Bidvertiser.com, Chitika.com, Infolinks.com, dan masih banyak agi yang lain.  Cara kerja hampir sama dengan Google Adsense, situs tersebut berperan sebagai pencari iklan, dan akan menawarkan tempat kepada situs atau blog Anda untuk dipasang iklan kliennya tersebut.  Ada yang bebasis Pay Per Clicks.

27 Mei 2018

Risiko Bisnis Fintech

Risiko Bisnis Fintech


Berbisnis dengan mengadopsi teknologi ke dalam kegiatan operasional sehari-hari menjadi booming saat ini.  Perusahaan baru fintech bermunculan dengan menawarkan produk yang beragam seperti akuntansi online, perpajakan online, layanan keuangan online, pinjaman online, peer to peer (P2P) lending, Crowdfunding, Crowdlending, dan masih banyak lagi. Apalagi baru-baru ini dirilis 250 perusahaan fintech terbaik dunia (akan diulas lebih jauh pada artikel tersendiri), membuktikan bahwa dunia bisnis global saat ini sedang mengalami pergeseran ke arah serba online.  Tingkat keuntungan yang diberikan pun sangat besar.  Meski begitu, tidak mungkin tidak ada risiko besar dalam setiap keuntungan besar (high risk high return).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan bahwa bisnis fintech bagai dua sisi sebuah pisau, di satu sisi sangat nikmat namun di sisi lain bisa saja membunuh.  Bisa dilihat mulai menjamurnya perusahaan fintech di Indonesia yang menawarkan pinjaman online dan layanan keuangan lainnya dengan proses cepat dan tidak bertele-tele, tidak seperti bisnis perkreditan di perbankan konvensional yang proses kreditnya cukup rumit dan agak lama.  Berikut risiko-risiko bisnis fintech yang perlu Anda ketahui :

Risiko Kredit Macet

Seperti halnya bisnis perkreditan di perbankan konvensional, bisnis perkreditan di dunia fintech menyimpan risiko kredit macet atau pinjaman tertunggak.  Penyaluran pinjaman online secara jor-joran tanpa diikuti proses seleksi dan review yang memadai bisa jadi menjadi blunder bagi pebisnis fintech.  Namun, namanya juga pinjaman online, segala sesuatu diproses secara online dengan menggunakan robot dan aplikasi software canggih yang bisa mengerjakan pekerjaan manusia dalam hitungan menit seperti pengumpulan berkas data, analisa kalayakan kredit dan appraisal agunan.  Teknolgi algoritma yang dipakai perusahaan fintech di dalam aplikasi software berbasis web dan androidnya sudah cukup membuktikan keampuhan bisnis penyedia pinjaman online ini dari risiko kredit macet.

Risiko Bangkrut

Tidak sedikit perusahaan fintech dalam memulai bisnis menggunakan pendanaan dari pihak ketiga yang mensyaratkan bunga pengembalian.  Ini adalah salah satu langkah bisnis yang berisiko tinggi karena apabila perusahaan fintech tidak mampu mencetak keuntungan maka uang yang sudah diinvestasikan pun akan menguap, dan bunga dan pokok pinjaman pihak ketiga pun tidak mampu dilunasi. Selain itu, rentannya bisnis penyedia pinjaman online dari tindakan fraud atau penyelewengan, juga menjadi risiko bisnis tersendiri bagi dunia fintech.  Namun, ada juga sebagian perusahaan fintech yang mengambil jalan aman dengan menggandeng perusahaan pihak ketiga dengan kesepakatan pengembalian pinjaman modal yang dikonversikan menjadi bagian kepemilikan saham.

Risiko Rugi karena Ketatnya Persaingan

Tercatat sudah lebih dari 50 perusahaan fintech yang berdiri di Indonesia, namun hanya sedikit yang baru mendapat ijin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan Fintech Indonesia.  Peluang bisnis ini menyimpan prospek perkembangan yang sangat pesat dan besar karena baru sedikit perusahaan yang bergerak di sektor ini.  Masih dibutuhkan lebih banyak lagi perusahaan fintech lokal dan nasional agar bisa melayani 240 juta rakyat Indonesia.  Meskipun menyimpan potensi berkembang sangat besar, harus diantisipasi risiko persaingan bisnis yang akan muncul.  Pasti setiap perusahaan akan berlomba-lomba memberi penawaran dan layanan terbaik menjadikan persaingan menjadi sangat ketat dan berakibat pada sepinya peminat pada perusahaan lain.
Gurihnya Bisnis Dropshipper

Gurihnya Bisnis Dropshipper



Bisakah Anda menjalankan suatu bisnis tanpa toko dan tanpa gudang ? Ya di era internet saat ini tentu saja jawabannya bisa, apa sih yang gak bisa di era serba online sekarang ? Hanya dengan bermodalkan laptop dan koneksi internet, Anda sudah bisa berbisnis online. Banyak orang yang sudah sukses membuktikannya. Nah, bisnis apa yang bisa dijalankan tanpa toko dan tanpa gudang menurut Anda ? Ini dia jawabannya, bisnis Dropshipper, yaitu salah satu bisnis yang bisa meraup uang dalam jumlah banyak. 

24 Mei 2018

Startup Digital bak Jamur di Musim Hujan

Startup Digital bak Jamur di Musim Hujan


Di era internet sekarang ini, mulai menjamur bisnis-bisnis pemula (startup) digital. Mulai dari toko online, situs profil UMKM sampai situs jual beli online sekelas Bukalapak dan Tokopedia, seakan berlomba-lomba mendulang uang sebanyak-banyaknya. Ya, bisnis online di Indonesia bak jamur di musim hujan. Banyak generasi milenial memilih jalur bisnis online karena memang prospeknya yang sangat menggiurkan.

Pemerintah Indonesia sudah menargetkan pada tahun 2020 nanti transaksi bisnis digital akan mencapai omzet USD 130 milyar. Jumlah tersebut luar biasa besarnya, karenanya masyarakat berlomba-lomba merambah bisnis online tersebut sekarang guna mengumpul pundi-pundi uang. Pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun makin meningkat. Hampir 100 juta pengguna internet aktif di Indonesia, baik menggunakan komputer PC/laptop ataupun smartphone android.

Anda tentu mengenal Facebook Ads, Google Adsense, situs raksasa Amazon, Alibaba, dan masih banyak lagi yang lain. Perusahaan raksasa digital menguasai hampir sebagian besar pangsa pasar industri ekonomi digital di dunia. Berapa Triliun rupiah uang keluar masuk dalam bisnis perusahaan-perusahaan raksasa digital tersebut. Tentu, mereka pada awalnya dulu tak jauh berbeda dengan perusahaan startup digital Indonesia, seperti Bukalapak, Tokopedia, OLX, dan masih banyak lagi.

Beberapa hal yang dapat diambil pelajaran sebelum Anda menggeluti bisnis digital sebagai pemula (startup bussiness). Temukan dulu ide bisnis online Anda, produk/jasa apa yang mau dijual, sistem bisnis yang ingin dibangun seperti apa, apakah marketnya ada, modal yang dibutuhkan berapa, risiko gagalnya berapa persen. Disamping itu semua, tentu ketekunan dan semangat pantang menyerah untuk mengumpulkan pundi-pundi uang. Selamat berbisnis online!