06 November 2020

IPO Terbesar Dunia ANT Group Layu Sebelum Berkembang


Initial Public Offering (IPO) adalah proses penawaran saham secara perdana kepada publik dengan mencatatkan nama perusahaan emiten di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia. Dengan melakukan IPO, perusahaan sudah bersifat terbuka, artinya siapa pun bisa memilikinya.

Beberapa manfaat dilakukannya IPO bagi emiten antara lain memperoleh pendanaan, nama perusahaan dan brand produk semakin dikenal luas, meminimalkan risiko sengketa kepemilikan oleh ahli waris, meningkatkan profesionalisme karyawan, meningkatkan kepercayaan investor dan kreditur, insentif atau keringanan pajak, penerapan Good Corporate Governance yang mendukung keberlanjutan usaha dan meningkatkan valuasi perusahaan dan kesejahteraan pemegang saham.

Adalah Ant Group sebuah perusahaan induk Alibaba yang berbasis di China berencana melakukan IPO di dua bursa saham sekaligus yaitu Bursa Shanghai China dan Bursa Hongkong. Dengan IPO tersebut, Ant Group diproyeksi mampu meraup dana sebesar USD34,4 miliar atau setara IDR488,5 triliun (kurs IDR14.200 per USD).

Perusahaan Ant Group berencana menjual saham secara perdana melalui IPO sebanyak 1,67 miliar lembar saham. Adapun harga per lembar saham adalah USD10,27 di Bursa China dan USD10,32 di Bursa Hongkong. Dengan IPO tersebut, Ant Group akan mempunyai valuasi perusahaan senilai USD313 miliar. Dengan kata lain, Ant Group akan menjadi perusahaan Hectocorn berjejer dengan perusahaan kelas dunia lain seperti Apple, Amazon, Microsoft, Google, dan Saudi Aramco.

Sayangnya, menjelang hari peluncuran IPO, otoritas bursa terkait mengumumkan menunda rilis IPO Ant Group. Penyebab penundaan IPO dikabarkan karena kritikan sang pendiri Alibaba Jack Ma terhadap kebijakan pemerintah China terkait sektor industri perdagangan digital.

Padahal IPO Ant Group jika benar-benar terwujud akan menjadi IPO terbesar dunia dalam sejarah pasar modal yang mana sebelumnya dipegang oleh perusahaan minyak Saudi Aramco. Namun sayang, IPO terbesar dunia Ant Group layu sebelum berkembang. Penundaan IPO tersebut menyebabkan banyak investor yang kecewa lantaran sudah bersiap menanamkan dananya namun gagal.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon