23 September 2020

Peringkat Kemudahan Berbisnis Indonesia


Kemudahan Berbisnis (Easy of Doing Business) sangat diidamkan para pelaku bisnis di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Peringkat Kemudahan Berbisnis Indonesia masih berada di peringkat 70an dari 190 negara dalam beberapa tahun terakhir. Peringkat Indonesia yang sulit mengalami peningkatan signifikan ditengarai disebabkan oleh beberapa hal, seperti banyaknya regulasi yang tumpang tindih, dan proses perijinan yang berbelit-belit.

Parameter yang digunakan dalam menentukan peringkat kemudahan berbisnis suatu negara seperti yang dipublikasikan oleh Bank Dunia terdiri atas beberapa variabel yang melingkupinya. Ada 10 variabel yang menjadi parameter penentuan peringkat Kemudahan Berbisnis, antara lain variabel memulai sebuah bisnis, ijin pendirian usaha, akses terhadap listrik, proses pendaftaran aset properti, akses terhadap pinjaman, perlindungan terhadap investor minoritas, pembayaran pajak, perdagangan antar wilayah, pemenuhan kontrak bisnis, dan penyelesaian gagal bayar.

Pada tahun 2020, Indonesia masih belum beranjak dari posisi 70an dalam peringkat Kemudahan Berbisnis. Skor yang diperoleh Indonesia adalah 69,6. Indonesia masih kalah jauh bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

Variabel memulai sebuah usaha terkait dengan prosedur, waktu, dan biaya awal minimum yang dikeluarkan perusahaan dengan keterbatasan yang dimiliki. Variabel Memulai Sebuah Bisnis, Indonesia mendapat skor 81,2 dan berada di posisi 140 dari 190 negara.

Variabel pengurusan ijin berusaha terkait dengan prosedur, waktu, dan biaya yang dibutuhkan untuk melengkapi persyaratan formalitas dalam membangun sebuah gudang dan mekanisne keselamatan serta kontrol kualitas dalam sistem perijinan pendirian usaha. Variabel Pengurusan Perijinan Usaha, Indonesia mendapat skor 66,8 dan berada di posisi 110 dari 190 negara.

Variabel Akses Terhadap Listrik terkait dengan prosedur, waktu, dan biaya yang dikeluarkan perusahaan agar terkoneksi dengan listrik, dan keandalan ketersediaan pasokan listrik serta transparansi tarif listrik. Variabel Akses Terhadap Listrik, Indonesia mendapat skor 87,3 dan berada di posisi 33 dari 190 negara.

Variabel Proses Pendaftaran Aset Properti terkait dengan prosedur, waktu, dan biaya yang dikeluarkan dalam proses pengalihan hak atas properti dan kualitas sistem administrasi pertanahan. Variabel Proses Pendaftaran Aset Properti, Indonesia mendapat skor 60 dan berada di posisi 106 dari 190 negara.

Variabel Akses Terhadap Pinjaman terkait dengan aturan agunan yang dapat berpindah tangan (hak peminjam dan pemberi pinjaman), perlindungan hak kreditur dari kebangkrutan, ruang lingkup dan aksesibilitas sistem informasi kredit. Variabel Akses Terhadap Kredit, Indonesia mendapat skor 70 dan berada di posisi 48 dari 190 negara.

Variabel Perlindungan terhadap Investor Minoritas terkait dengan hak pemegang saham minoritas dalam transaksi pihak terkait dan tata kelola perusahaan. Variabel Perlindungan terhadap Investor Minoritas, Indonesia mendapat skor 70 dan berada di posisi 37 dari 190 negara.

Variabel Pembayaran Pajak terkait dengan prosedur pembayaran, waktu, dan total pajak yang dibayarkan dalam rangka memenuhi peraturan perpajakan. Variabel Pembayaran Pajak, Indonesia mendapat skor 75,8 dan berada di posisi 81 dari 190 negara.

Variabel Perdagangan Lintas Batas Antarwilayah terkait dengan waktu dan biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan ekspor impor barang. Variabel Perdagangan Lintas Batas, Indonesia mendapat skor 67,5 dan berada di posisi 116 dari 190 negara.

Variabel Pemenuhan Kontrak Bisnis terkait dengan penyelesaian perselisihan dalam perdagangan dan kualitas proses peninjauan keputusan. Variabel Pemenuhan Kontrak Bisnis, Indonesia mendapat skor 49,1 dan berada di posisi 139 dari 190 negara.

Variabel Penyelesaian Gagal Bayar terkait dengan waktu, biaya, hasil, dan tingkat pemulihan gagal bayar serta kualitas kerangka hukum untuk gagal bayar. Variabel Penyelesaian Gagal Bayar, Indonesia mendapat skor 68,1 dan berada di posisi 38 dari 190 negara.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon