27 Mei 2018

High Risk High Return


Di dunia investasi, dikenal istilah high risk high return, artinya dalam suatu investasi yang menawarkan tingkat keuntungan yang tinggi juga mengandung risiko kerugian yang tinggi pula. Sebaliknya, bisnis yang mengandung tingkat risiko kerugian yang rendah akan memberikan tingkat keuntungan yang rendah pula. Uang bisa didapat dalam jumlah banyak dalam waktu sekejap, namun juga bisa hilang dalam waktu sekejap. Salah satu ciri masyarakat berkembang lebih memilih investasi yang berisiko tinggi. Berbeda dengan masyakarat maju yang cenderung memilih investasi dengan tingkat risiko rendah dan lebih aman. 

Beberapa lahan investasi di bawah ini bisa dikategorikan memiliki tingkat risiko tinggi, seperti bisnis forex atau valuta asing. Sedangkan lahan investasi yang memberi keuntungan tinggi dengan risiko relatif rendah antara lain investasi tanah, rumah, emas, deposito, dan toko kelontong. Penulis merekomendasikan pilihlah lahan investasi yang memiliki risiko kerugian yang rendah, aman dan menguntungkan. Biasanya investasi yang memberi keuntungan besar dengan tingkat risiko rendah memiliki proses jangka waktu yang lama. 

Sebagai contoh ilustrasi, seorang investor menanamkan uangnya di pasar modal berupa membeli sekian ratus lot saham dengan nilai kapitalisasi Rp200 juta. Beberapa bulan kemudian harga saham perusahaan yang dibeli ternyata anjlok. Akibatnya, investor tersebut mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Itulah kenapa investasi saham merupakan salah satu investasi berisiko relatif tinggi. Harus dibekali dengan pemahaman tentang cara berinvestasi saham yang benar dan aman. Pada artikel terkait sudah dikupas tentang investasi saham di pasar modal. 

Dalam investasi juga dikenal istilah diversifikasi, yaitu teknik memecah risiko dengan cara menempatkan dana investasi ke beberapa tempat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi risiko kerugian yang akan diderita. Don’t put all eggs in one basket. Ini artinya jangan menaruh semua uang Anda pada satu tempat investasi. Risiko jadi tinggi bila Anda mengalami kerugian. Sebagai contoh, Anda menginvestasikan uang Anda di beberapa tempat seperti saham, deposito, tanah, emas, dan rumah. 

Di samping melakukan teknik diversifikasi, Anda juga bisa melakukan survei pendahuluan berupa mempelajari prospektus perusahaan dimana Anda akan menginvestasikan dana Anda. Dengan mempelajari prospektus, Anda akan mendapat gambaran umum tentang bisnis perusahaan yang akan Anda danai dan berapa lama waktu uang Anda akan balik modal.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon