16 November 2020

Cara Analisis Fundamental Efek


Setelah membahas cara analisis teknikal efek yang dapat memberi petunjuk kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual suatu efek, maka selanjutnya blog ini akan membahas cara analisis fundamental efek yang bertujuan memberi petunjuk efek apa yang bagus untuk dibeli atau dijual. Kalau analisis teknikal hanya dari sisi luar perusahaan saja, berbeda dengan analisis fundamental yang lebih masuk ke bagian dalam perusahaan.

Analisis Fundamental Efek adalah salah satu metode analisis yang digunakan para pelaku pasar modal untuk memaksimalkan laba yang akan diperoleh dengan cara melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Analisis ini akan memberi informasi kepada investor dan trader mengenai efek atau surat berharga apa yang paling bagus untuk dibeli atau dijual. Efek di sini mencakup pengertian yang lebih luas yaitu surat berharga berbentuk saham, obligasi, dan reksa dana.

Cara analisis fundamental efek mempunyai beberapa tahapan antara lain analisis makroekonomi, analisis sektor industri, dan analisis fundamental perusahaan. Berikut akan diuraikan satu per satu tahapan analisis fundamental tersebut.

Analisis makroekonomi meliputi analisis pertumbuhan ekonomi (Produk Domestik Bruto), tingkat inflasi, suku bunga perbankan, kurs mata uang, regulasi pemerintah, perdagangan luar negeri, angka pengangguran, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan lain-lain. Kondisi makroekonomi sangat berguna bagi investor dalam memahami secara utuh apa yang sedang terjadi pada ekonomi suatu negara saat itu. Sumber data atau informasi bisa diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, Kementerian terkait, Otoritas Jasa Keuangan, dan lain-lain.

Analisis sektor industri berkaitan dengan sektor yang sedang mengalami pertumbuhan atau penurunan. Kemudian apakah sektor industri tersebut terkait dengan efek surat berharga perusahaan yang akan dibeli atau dijual investor dan trader. Beberapa contoh sektor industri antara lain pertambangan, infrastruktur, farmasi, pertanian, perkebunan, ritel dan perdagangan, hotel dan restoran, otomotif, telekomunikasi, dan perbankan.

Analisis fundamental perusahaan dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan meliputi neraca, laporan arus kas, dan laporan laba rugi. Beberapa indikator atau rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja fundamental keuangan suatu perusahaan secara garis besar menggunakan rasio Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER)

Data kuantitatif perusahaan selama beberapa periode bisa dijadikan perbandingan apakah secara fundamental perusahaan mengalami pertumbuhan atau penurunan. Sumber data kuantitatif perusahaan bisa didapatkan dari publikasi laporan keuangan oleh perusahaan, publikasi pihak ketiga seperti Perusahaan Sekuritas, dan lain-lain.

Price to Book Value (PBV) adalah rasio yang mengukur perbandingan antara harga efek dan nilai buku perusahaan. Angka yang paling bagus adalah angka yang paling rendah di antara beberapa efek. Semakin tinggi PBV menunjukkan harga efek tersebut kemahalan atau tidak sesuai dengan nilai buku perusahaan.

Earning Per Share (EPS) adalah rasio perbandingan antara laba perusahaan dan jumlah lembar saham yang beredar. Semakin tinggi rasio laba per lembar saham atau EPS, maka semakin bagus fundamental keuangan perusahaan emiten tersebut. Angka rasio EPS digunakan untuk menghitung Price Earning Ratio (PER).

Price Earning Ratio (PER) adalah rasio perbandingan antara harga saham dan laba per lembar saham. Semakin rendah rasio PER, maka semakin bagus fundamental keuangan perusahaan emiten tersebut.

Secara konseptual itulah cara analisis fundamental efek. Untuk contoh perhitungan ketiga rasio fundamental keuangan seperti PBV, EPS, dan PER akan dibahas pada artikel berbeda. 

Dengan memahami cara analisis fundamental efek, baik investor maupun trader mempunyai dasar yang kuat dalam mengambil keputusan investasi. Kombinasi antara analisis teknikal dan analisis fundamental merupakan cara terbaik untuk menentukan efek surat berharga apa yang terbaik dan mengetahui waktu yang tepat untuk membeli atau menjual efek surat berharga tersebut.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon