10 September 2020

Gambaran Umum Perekonomian Amerika Serikat


Amerika Serikat (AS) merupakan negara yang terletak di benua Amerika, memiliki luas wilayah 9,6 juta kilometer persegi dengan jumlah populasi pada tahun 2020 mencapai 330 juta jiwa. Negara adidaya yang dipimpin oleh seorang presiden (dari Partai Republik atau Partai Demokrat) tersebut berhasil menguasai perekonomian global lewat jumlah Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia dan mata uang United State of Dollar (USD) terkuat di dunia. Mata uang US Dollar pun menjadi mata uang dalam sistem keuangan dan perdagangan internasional hingga saat ini.

Amerika Serikat adalah penganut paham ekonomi Liberalisme atau Kapitalisme, di mana penentuan keseimbangan harga dan barang diserahkan kepada mekanisme pasar. Pasar persaingan sempurna menjadi ikon dari sistem perekonomian AS.

Peringkat Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Amerika Serikat menempati posisi 15 pada tahun 2018. Sedangkan, untuk Kemudahan Berbisnis (Easy of Doing Business), Amerika Serikat berhasil menduduki peringkat 5 pada tahun 2019 versi Bank Dunia.

Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat selalu mengalami pertumbuhan positif dari kuartal I sampai kuartal IV tahun 2019 dengan junlah PDB mencapai USD19,25 triliun pada tahun 2019. Namun sayangnya, karena Pandemi COVID-19, PDB AS turun menjadi USD19,01 triliun pada kuartal I tahun 2020 dan USD17,28 triliun pada kuartal II tahun 2020. Dengan demikian, pertumbuhan PDB AS kuartal I tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar minus 5%, dan pada kuartal II tahun 2020 berlanjut mengalami kontraksi sebesar minus 31% (year on year). Secara resmi perekonomian AS mengalami resesi.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (State Budget) AS tahun fiskal 2020 mencapai USD4,74 triliun, dengan rincian penerimaan negara sebesar USD3,64 triliun dan belanja negara sebesar USD4,74. Dengan demikian, terjadi defisit APBN tahun fiskal 2020 sebesar USD1,1 triliun. Pada tahun fiskal 2019, jumlah defisit APBN hampir sama yaitu sebesar USD1 triliun.

Perdagangan luar negeri AS meliputi ekspor barang dan jasa mencapai USD2,55 triliun pada tahun 2019 dan impor barang dan jasa mencapai USD3,41 triliun pada tahun 2019. Dengan demikian, terjadi defisit neraca perdagangan sekitar USD860 miliar pada tahun 2019. 

Pada kuartal I tahun 2020, perdagangan internasional AS meliputi ekspor barang dan jasa sebesar USD2,49 triliun dan impor barang dan jasa sebesar USD3,28 triliun. Maka, terjadi defisit transaksi berjalan sekitar USD788 miliar pada kuartal I tahun 2020. Kemudian, pada kuartal II tahun 2020, ekspor barang dan jasa sebesar USD1,94 triliun dan impor barang dan jasa sebesar USD2,7 triliun. Maka, terjadi defisit transaksi berjalan sebesar USD760 miliar pada kuartal II tahun 2020.

Jumlah utang negara AS per September tahun 2019 (year on year) mencapai USD22,7 triliun, dengan rincian USD6 triliun utang pemerintah dan USD16,8 triliun utang publik. Sejak tahun fiskal 2000, jumlah utang AS selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hingga sekarang. Adapun jumlah utang negara AS tahun 2000 mencapai USD5,6 triliun.

Sampai Juli tahun 2020, tingkat inflasi di AS mencapai 1% (year on year). Kenaikan terbesar harga terjadi pada barang dan jasa medis atau kesehatan, dan penurunan harga terbesar terjadi pada komoditas energi (minyak dan gas bumi). Sementara itu, nilai tukar USD terhadap mata uang di seluruh dunia relatif menguat.

Total angkatan kerja AS mencapai 160,8 juta orang per Agustus tahun 2020. Jumlah tersebut menurun dibanding total angkatan kerja per Agustus tahun 2019 yang mencapai 163,8 juta orang. Angka pengangguran mencapai 8,4% (13,5 juta orang) per Agustus tahun 2020. Angka pengangguran tersebut meningkat drastis dibanding periode sama tahun 2019 lalu sebesar 3,7% (5,9 juta orang).

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon