18 Agustus 2020

Motif dan Prinsip Ekonomi


Dalam pelajaran ekonomi sudah biasa dikenal istilah motif ekonomi dan prinsip ekonomi. Lantas apa pengertian motif dan prinsip ekonomi, dan bagaimana mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari? Penulis mencoba mengulas dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami termasuk oleh orang awam sekalipun.

Motif ekonomi adalah sesuatu yang melatarbelakangi seseorang melakukan kegiatan ekonomi. Ada beberapa macam motif ekonomi antara lain motif berjaga-jaga, motif transaksi, dan motif spekulasi.

Motif berjaga-jaga maksudnya di sini adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang untuk mengantisipasi suatu kejadian di masa mendatang. Sebagai contoh, di masa Pandemi Covid-19, orang beramai-ramai menyimpan uang kas baik di bank maupun di rumah mengantisipasi kesulitan likuiditas yang lebih parah. Contoh lain, orang beramai-ramai membeli benih sayur-sayuran untuk dibudidaya mengantisipasi krisis pangan yang akan terjadi.

Motif transaksi adalah suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh motif transaksi adalah orang membeli bahan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Motif spekulasi adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Contoh motif spekulasi adalah seseorang membeli valuta asing dalam bentuk dollar amerika di harga rendah, kemudian menjual kembali dollar tersebut pada harga tinggi. Selisih harga jual dan beli adalah kentungan yang diperoleh seseorang.

Prinsip ekonomi menyatakan bahwa gunakanlah sumber daya sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Contoh prinsip ekonomi adalah seseorang menggunakan sejumlah kecil uang untuk membeli bahan baku secukupnya dengan maksud untuk diolah menjadi produk jadi, lalu dijual pada harga lebih tinggi. Contoh lain adalah seseorang daripada membeli ikan di pasar untuk dikonsumsi, lebih hemat memilih membeli benih ikan untuk dibudidaya sendiri.

Meski prinsip ekonomi mengajarkan cara hidup berhemat, namun perlu digarisbawahi juga bahwa penghematan yang dilakukan jangan berlebihan sehingga menjadi kontra produktif. Sebagai contoh, seseorang ingin berhemat dalam penggunaan beras, namun kadang-kadang sikap berlebihan ditunjukkan dengan menyimpan nasi yang belum habis, akibatnya seseorang “dipaksa” makan makanan basi dan bisa menimbulkan penyakit. Akibat berhemat yang berlebihan sampai membuat seseorang jatuh sakit dan sudah barang tentu akan mengeluarkan biaya juga.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon