18 Agustus 2020

Mengenal Kebijakan Uang Longgar


Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter bertugas mengendalikan tingkat inflasi (Inflation Targeting) di suatu negara. Sebagai salah satu lembaga negara yang independen dan profesional, BI berperan dan bersinergi dengan pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan.

Salah satu kebijakan BI sebagai strategi mengendalikan inflasi atau jumlah uang yang beredar adalah dengan menerbitkan kebijakan uang longgar (Ease Money Policy). Kebijakan uang longgar adalah salah satu kebijakan Bank Indonesia untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar. Kebijakan uang longgar diambil BI pada saat situasi ekonomi negara sedang mengalami pelambatan dan penurunan tajam.

Beberapa indikator makroekonomi yang bisa dilihat sebagai langkah awal untuk menerapkan kebijakan uang longgar adalah tingkat Indeks Harga saham gabungan (IHSG), tingkat pengangguran, Produk Domestik Bruto (PDB), deflasi atau inflasi, dan beberapa indikator lainnya. Indikator makroekonomi tersebut di atas menunjukan bahwa ekonomi Indonesia sedang menuju kontraksi atau pertumbuhan ekonomi minus akibat Pandemi COVID-19 yang melanda dunia.

Inflasi bulan Juli 2020 mencapai 1,5% artinya kegiatan ekonomi sedang mengalami stagnasi, sektor riil sangat terpukul dan pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana, dan IHSG mencapai level terendah sebesar 400an poin sejak krisis keuangan global tahun 2008. Salah satu sektor pendorong ekonomi agar mampu bertahan di tengah gempuran COVID-19 adalah konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah. Sektor tersebut menyumbang sekitar 60% PDB Indonesia.

Bank Indonesia berusaha kuat mendorong ekonomi tumbuh dengan menurunkan BI Rate dan Giro Wajib Minimum (GWM). Bulan Juli 2020, BI Rate mencapai 4% dan GWM mencapai 3,5% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). Hal ini bertujuan agar sektor riil menggeliat dan ekspansi kredit perbankan meningkat seiring penambahan likuiditas. Kebijakan uang longgar ini mirip dengan Quantitave Easing Policy yang pada prinsipnya membanjiri pasar dengan uang agar kegiatan ekonomi di suatu negara mengalami peningkatan.

Kebijakan Uang Longgar adalah kebalikan dari kebijakan uang ketat. Kebijakan uang ketat diterapkan pada saat angka inflasi meninggi, sedangkan kebijakan uang longgar diterapkan pada saat terjadi deflasi atau penurunan inflasi. Deflasi sama bahayanya dengan inflasi karena menyebabkan perekonomian suatu negara menjadi lesu.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon