16 Agustus 2020

Konsep Ekonomi Sirkular


Dalam teori ekonomi sudah umum dengan istilah Kapitalisme, Liberalisme, dan Sosialisme. Namun, pernahkah Anda mendengar Konsep Ekonomi Sirkular? Sebuah konsep ekonomi yang berbeda dari konsep ekonomi linear yang berlaku selama ini di dunia. Baiklah tanpa panjang lebar, penulis mencoba mengelaborasi konsep ekonomi sirkular semoga dapat menjadi bahan pembelajaran bersama menuju cita-cita pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Konsep ekonomi sirkular adalah sebuah konsep yang sangat berwawasan lingkungan dengan mengedepankan aktifitas daur ulang dalam setiap kegiatan ekonomi dalam rangka menuju pembangunan yang berkelanjutan. Ekonomi sirkular berupaya agar pembangunan ekonomi yang dilakukan suatu negara mampu menghasilkan program nol polusi dan bebas bahan limbah beracun.

Selama ini hampir semua negara dunia menerapkan sistem ekonomi linear, di mana barang-barang diproduksi, kemudian digunakan lalu dibuang. Kemasan atau bungkus produk yang digunakan konsumen biasanya langsung dibuang dan berakhir di tempat pembuangan sampah akhir (TPA) atau lebih parah lagi ke laut. Pada konsep ekonomi sirkular, produk yang sudah digunakan tersebut akan didaur ulang (recycle) sehingga mempunyai nilai tambah dan dapat digunakan kembali. Di sisi lain, dengan konsep ekonomi sirkular akan mengurangi sampah masyarakat dunia dan pada akhirnya akan tercapai tujuan pembangunan nol polusi dan bebas limbah bahan beracun.

Negara-negara di Eropa sudah mulai menggunakan konsep ekonomi sirkular, seperti Finlandia, Denmark, dan bebrapa negara lainnya. Sebagai bagian dari komitmen bersama Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ekonomi sirkular adalah sebuah konsep untuk menjawab tantangan atas perubahan iklim yang sedang terjadi dengan mengurangi tingkat polusi dan limbah beracun. Sampah sebagai momok utama negara-negara di dunia sehingga menjadi titik sentral munculnya konsep ekonomi sirkular.

Coba bayangkan saja jika jumlah penduduk di dunia yang mencapai 7,7 miliar orang menghasilkan 1 kilogram sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang setiap minggu, maka total sampah plastik yang dihasilkan mencapai 7,7 miliar kilogram sampah. Bagaimana bila sampai bertahun-tahun, maka dunia ini sudah tidak lagi higienis dan sehat. Oleh karena itu, konsep ekonomi sirkular adalah jawabannya.

Prinsip utama dalam konsep ekonomi sirkular adalah menggabungkan produksi dan konsumsi menjadi satu dengan daur ulang. Jadi, konsep ekonomi sirkular terdiri dari produksi, gunakan (konsumsi), daur ulang (recycle) dan gunakan kembali (re-use). Dan begitu seterusnya, prinsip ekonomi yang saling menguntungkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan.

Indonesia melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berencana mengadopsi konsep ekonomi sirkular yang disinergikan dengan konsep ekonomi kerakyatan dan pasar bebas. Penerapan ekonomi sirkular pada industri manufaktur seperti elektronik, makanan, minuman, plastik dan konstruksi akan menjadi pilot project Pemerintah Indonesia saat ini dan ke depan. Ayo bersama gunakan produk ramah lingkungan dan yang pasti bisa didaur ulang agar bumi ini panjang umur dan sehat selalu.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon