Di tengah krisis ekonomi akibat Pandemi Covid-19, semua orang terkena dampaknya, tidak terkecuali. Tanpa melihat latar belakang pekerjaan, bisnis dan negara asalnya, kebutuhan terhadap uang cash menjadi sangat penting dan sangat mendesak saat ini.
Pengusaha terkaya sejagad Warren Buffett pun sampai mencairkan uangnya sebesar sekitar IDR2.000 triliun guna mengantisipasi dampak terburuk pandemi covid-19. Lantas banyak pelaku ekonomi mengaitkan ini dengan krisis ekonomi yang berujung pada resesi.
Pergeseran kebutuhan saat ini sedang terjadi, dari kebutuhan tersier dan sekunder menuju kebutuhan primer, terutama sekali yang berkaitan dengan pangan. Bahkan di beberapa negara sudah mengantisipasi ancaman krisis pangan menyusul pandemi covid-19 yang tidak kunjung selesai.
Orang mulai pergi ke pegadaian untuk menggadaikan aset yang dimiliki seperti kendaraan, perhiasan, barang elektronik dan sertifikat tanah guna memenuhi kebutuhan akan uang cash. Setelah sediaan kas menipis, orang lalu meminjam uang ke bank atau leasing. Pada titik ini, orang pun harus menghentikan pos pengeluaran untuk liburan, belanja fashion, dan pengeluaran yang tidak perlu agar bisa berhemat. Langkah berhemat pun menjadi pilihan tepat untuk saat ini. Yang dibutuhkan bukanlah fashion, piknik, ataupun acara komunitas, melainkan uang cash.
Setiap orang sangat sulit mendapat penghasilan sebagai dampak pandemi, karena ketatnya aturan sosial yang diterapkan pemerintah. Semula adalah krisis kesehatan sudah merembet ke krisis ekonomi. Barang-barang tidaklah mahal (baca: inflasi tinggi) tetap uang untuk membeli yang kurang bahkan tidak ada.
Krisis ekonomi yang terjadi saat ini lebih karena terjadinya pembatasan sosial dalam skala besar di berbagai lini kehidupan. Akibatkan orang tidak bisa bekerja, meski di beberapa negara sudah melakukan pelonggaran.
Banyak orang ramai-ramai banting stir membuka usaha kuliner atau produk makanan rumahan. Karena kebutuhan primer saat ini adalah pangan untuk perut. Itupun tidak selaris dari biasanya saat keadaan normal, padahal bisnis di bidang makanan.
Siapa yang dapat menalangi semua kebutuhan masyarakat dalam jangka waktu lama? Pemerintah, bank atau pengusaha terkaya sejagad? Kalau pemerintah, yang ada justru Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan jebol. Lihat saja stimulus ekonomi yang diluncurkan banyak negara, dampak kebijakan memiliki waktu yang terbatas, sedangkan pandemi tidak jelas kapan akan berakhir. Ujung-ujungnya akan melahirkan krisis ekonomi berkepanjangan dan negara pun terancam bubar.
Apa yang dapat dipetik dari semua ini bahwa Cash is the King. Krisis ekonomi karena pandemi covid-19 sudah terjadi di banyak negara. Cepat atau lambat, banyak negara akan melonggarkan pengetatan aturan sosial. Karena kegiatan ekonomi tidak kalah penting dibanding pandemi itu sendiri. Sehingga kebutuhan akan uang cash menjadi sangat penting dan sangat mendesak untuk saat ini. Jadi, Stay Safe, Stay Productive.
EmoticonEmoticon