16 Juni 2020

Mengenal Hotel Online OYO dan RedDoorz


OYO Rooms adalah jaringan hotel online berbasis teknologi yang menyasar hotel menengah ke bawah. Didirikan pada tahun 2013 oleh Ritesh Agarwal berkebangsaan India, OYO Rooms menjadi jaringan hotel online terbesar ke-3 di dunia. Beroperasi di negara India, China, Malaysia, Nepal dan Indonesia, OYO sudah mengelola ratusan ribu kamar di dunia dan puluhan ribu kamar di Indonesia khususnya. 

Pesaing OYO Rooms adalah Airy Rooms dan RedDoorz. Airy Rooms didirikan pada tahun 2015 dan mengelola puluhan ribu kamar hotel di Indonesia. Namun pada bulan Mei 2020, Airy menutup layanan bisnisnya secara permanen akibat pandemi Covid-19. 

RedDoorz didirikan pada tahun 2015 oleh Amit Saberwal dan Kunwar Asheesh Saxena berkebangsaan India. Sebagai sebuah jaringan hotel online berbasis teknologi, RedDoorz sudah mengelola ribuan hotel di Indonesia. 

Kesamaan dari bisnis hotel berbasis teknologi internet, ketiga hotel online tersebut hanya melayani reservasi kamar secara online. Caranya dengan mendownload aplikasinya di Google Play Store dan Apple Play Store pada smartphone Anda. 

Untuk jenis pembayaran dapat dilakukan melalui transfer bank maupun cash saat check in. Fasilitas hotel online berbasis teknologi internet ini tidak kalah dengan hotel-hotel berbintang antara lain kamar higienis dengan tempat tidur terstandardisasi, Air Conditioning, TV kabel, snack dan minuman ringan, kulkas, kolam renang, kamar mandi shower dan water heater, dan lain-lain. Hanya saja, beberapa fasilitas yang tidak dimiliki seperti pada hotel berbintang adalah restoran dan layanan spa. 

Kelebihan jaringan hotel online berbasis teknologi sangat menjangkau di pelosok nusantara. Jadi kalau mau penginapan dengan fasilitas hotel berbintang, tidak salah jika Anda memilih OYO, atau RedDoorz. 

Sebelum Pandemi Covid-19 mendera seluruh dunia, OYO Rooms sangat laris. Penulis sendiri sangat menyukai jaringan hotel murah nan keren ini. Sayangnya, gara-gara pandemi covid-19, hotel OYO menjadi sepi pengunjung. Alih-alih mendatangkan pengunjung, pemilik hotel lebih memilih menutup sementara kamar hotel. Langkah ini diambil tidak terbatas pada penghematan biaya namun juga untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon