03 Juli 2018

Selamat Datang Ibukota Baru Indonesia



Wacana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Palangka Raya sudah ada sejak zaman Pemerintahan Presiden Pertama RI, Ir Sukarno. Sampai-sampai dibuat patung Ir Sukarno  di lokasi peletakan batu pertama pada bulan Juli 1957, yang mana menjadi simbol ibukota Propinsi Kalimantan Tengah tersebut. Banyak arsitek menilai kota Palangka Raya memiliki disain kota yang cantik layaknya disain sebuah ibukota negara.

Pemerintahan ganti pemerintahan seakan tak pernah surut membahas topik ini, terakhir di era pemerintahan Presiden Ir Joko Widodo. Sebuah kajian komprehensif sedang dilakukan Bappenas/PPN sebagai permintaan Presiden Jokowi agar dapat diambil keputusan untuk masalah pemindahan ibukota negara Indonesia tersebut. Rencananya kajian komprehensif tersebut akan selesai akhir tahun 2017 atau tahun 2018.

Ide pemindahan ibukota negara dengan maksud ingin memisahkan pusat bisnis dengan pusat pemerintahan. Dengan pindahnya ibukota negara berarti pusat pemerintahan saja yang pindah, tetapi pusat bisnis tetap berada di Jakarta.  Begitu kira-kira ide awal pemindahan ibukota tersebut. Sudah banyak negara yang sukses memindahkan ibukota negaranya dengan maksud memisahkan pusat bisnis dengan pusat pemerintahan, seperti negara Amerika Serikat, Brazil, Australia, Kazakhstan, dan Malaysia.

Luangkanlah waktu Anda untuk jalan-jalan ke kota Palangka Raya apabila belum pernah ke sana. Di sana jumlah penduduk tidak terlalu banyak hanya sekitar 200 ribu an jiwa dengan luas wilayah sekitar 2.600 km persegi. Banyak objek wisata di sana antara lain Danau Sebangau, Sungai Tahai, Bukit Tangkiling,  Tempat Penangkaran Orang Utan Arboretum, Taman Alam, Kum Kum Park, Sungai Kahayan, dan masih banyak lainnya.

Dalam berbagai wawancara dengan pemerintah pusat c.q. Bappenas seperti diberitakan harian berita lokal dan nasional, dibutuhkan sekitar 300 ribu sampai 500 ribu hektar lahan untuk ibukota baru.  Dengan luas lahan 300 ribu - 500 ribu hektar yang setara dengan 3000 - 5000 kilometer persegi, kota baru benar-benar akan dibangun serba baru, karena lahan yang masih berbentuk hutan belantara.  Rencananya, lokasi lahan tersebut akan membentang di tiga kabupaten/kota yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Kasongan, dan Kabupaten Gunung Mas.

Di pusat kota dialiri Sungai Kahayan yang mempunyai warna air kecoklatan, dan terdapat jembatan kahayan sebagai salah satu icon kota Palangka Raya selain Bundaran Besar.  Di sana ikan yang sangat digemari adalah iklan patin dan iklan lais.  Karena di sana sebagian besar ikan hasil tangkapan berasal dari sungai. Di Propinsi Kalimantan Tengah mengalir 2 sungai besar dan terpanjang di Indonesia, yaitu sungai Kapuas dan sungai Barito.

Kembali ke topik tentang pemindahan ibukota negara ke Palangka Raya.  Percayalah, Kota Palangka Raya memiliki lahan kosong yang sangat luas (Kalteng sebagai propinsi terluas ke-3 di Indonesia setelah Papua dana Kalimantan Timur), jauh dari gempa bumi, dan masyarakatnya sangat nasionalis dan terbuka.  Sumber daya alam sangat melimpah, gemah ripah loh jinawi.  Semoga ide pemindahan ibukota negara tersebut benar-benar terwujud sehingga tercipta sebuah sejarah untuk Indonesia dalam rangka menuju pemerataan kesejahteraan yang berkeadilan sosial.  Selamat datang ibukota baru Indonesia?

Artikel Terkait

2 comments

Saya belum pernah ke Palangkaraya, soalnya nggak pernah ada perlunya. Apa ada tempat wisata di dekatnya, ya?

Ada tempat wisata seperti taman penangkaran orang utan arboretum, bukit tangkiling, sungai tahai, dan lain-lain mb.


EmoticonEmoticon