08 September 2020

Gambaran Umum Perekonomian Rusia


Rusia merupakan negara terluas di dunia dengan luas mencapai 17,1 juta kilometer persegi. Terletak di benua Asia dan Eropa (Eurasia), negara Federasi Rusia memiliki populasi mencapai 146,7 juta jiwa pada tahun 2019. 

Negara pecahan Uni Soviet yang terbentuk pada tahun 1991 tersebut berhasil menempati urutan ke-28 untuk peringkat kemudahan berbisnis (Easy of Doing Business) tahun 2020 versi Bank Dunia. Perlahan tapi pasti, sejak terpilih presiden pertama tahun 1991, Rusia mulai beralih dari sistem ekonomi sosialis ke sistem ekonomi pasar bebas (Liberalisme). Namun sayang, jatuhnya harga minyak dunia pada tahun 2008 membuat Rusia jatuh ke dalam krisis.

Peringkat Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) negara Rusia berada di peringkat 48 pada tahun 2019. Aspek Indeks Pembangunan Manusia meliputi angka harapan hidup, lama bersekolah, akses terhadap air bersih, akses terhadap listrik, dan lain-lain.

Rusia merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia. Produk Domestik Bruto ( PDB) Rusia pada tahun 2019 mencapai 109,36 triliun rubel atau USD1,43 triliun atau sekitar IDR21,1 kuadriliun. Pada kuartal I tahun 2020, PDB Rusia mencapai 25,31 triliun rubel. Pertumbuhan PDB Rusia di kuartal I tahun 2020 mengalami pelambatan sebesar 1,6%. Sementara itu pada kuartal II tahun 2020, pertumbuhan PDB Rusia mengalami tren pertumbuhan negatif yaitu sebesar minus 12% di bulan April 2020 dan minus 10% di bulan Mei 2020. Penyumbang terbesar PDB Rusia adalah minyak dan gas bumi. Diproyeksikan pertumbuhan PDB Rusia tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar minus 6%.

Perdagangan luar negeri Rusia (Januari-Nopember 2019) meliputi ekspor sebesar USD414,6 miliar dan impor sebesar USD253,1 miliar. Berarti terjadi surplus perdagangan luar negeri sebesar USD161,5 miliar tahun 2019. Namun, pada tahun 2020 nilai transaksi berjalan diproyeksikan mengalami defisit sebesar USD37,1 miliar. Produk utama ekspor Rusia adalah minyak dan gas bumi (54% dari total ekspor). Negara yang menjadi mitra dagang utama Rusia adalah Austria, Belarus, Korea Selatan, Belanda, Jerman, dan Uni Eropa.

Jumlah penduduk Rusia hanya sekitar separo dari jumlah penduduk Indonesia, namun jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rusia lebih besar dari APBN negara Indonesia. Jumlah APBN Indonesia berjumlah sekitar IDR2.500 triliun (atau IDR2,5 kuadriliun). Sedangkan, jumlah APBN Rusia tahun 2019 mencapai 20,1 triliun Rubel atau sekitar IDR3,9 kuadriliun (kurs IDR194,3 per 1 Rubel). Pada APBN Rusia tahun 2019 terjadi surplus sebesar 1,9 triliun Rubel. Pos pengeluaran terbesar APBN Rusia adalah untuk bantuan sosial. Sekitar 3,2% dari PDB dialokasikan Pemerintah Rusia untuk program bantuan sosial bagi masyarakat terdampak COVID-19.

Rusia menjadi salah satu negara yang memiliki utang luar negeri paling rendah untuk kategori negara maju. Hal tersebut terjadi karena Postur APBN Rusia yang mengalami surplus, sehingga mengurangi porsi utang luar negerinya. Tercatat pada tahun 2019, jumlah utang luar negeri Rusia mencapai 289,3 miliar Rubel atau sekitar USD3,8 miliar. Sedangkan, jumlah cadangan devisa negara federasi Rusia mencapai USD591,8 miliar sampai medio tahun 2020.

Tingkat pengangguran di Rusia mencapai sekitat 6,5% dari total populasi angkatan kerja. Total populasi angkatan kerja Rusia mencapai 75 juta orang sampai medio 2020. Sementara jumlah tenaga kerja aktif mencapai 70 juta orang. Berarti terjadi pengangguran sebesar 5 juta orang.

Tingkat inflasi mencapai sekitar 3% ditandai dengan Consumer Price Index (CPI) mencapai 103% year on year per Agustus 2020. Nilai tukar Rubel mencapai 76 Rubel per US Dollar pada Agustus 2020.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon