24 Juni 2018

Membuat Laporan Keuangan Toko Online



Toko online makin menjamur jumlahnya di Indonesia.  Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pelaku usaha online (ecommerce) di Indonesia sudah mencapai sekitar 23 juta pelaku usaha pada tahun 2016.  Banyak pemilik atau pengelola bisnis online sangat membutuhkan laporan keuangan yang khusus untuk usaha online agar keuangan dapat tertata baik dan teratur sehingga memudahkan pemilik bisnis memahami kondisi keuangan usahanya secara jelas.  Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu entitas bisnis pada periode waktu tertentu (bulanan dan tahunan).  Laporan keuangan untuk toko online meliputi jurnal, buku besar, laporan penjualan, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan neraca.  Penulis akan memberikan panduan membuat laporan keuangan toko online untuk Anda baik yang bergelut di bidang usaha toko online, internet marketing, pelapak online, dan bisnis online lainnya.

Dalam panduan membuat laporan keuangan toko online, pos-pos rekening aset/utang/modal disajikan beberapa contoh saja, selebihnya bisa Anda sesuaikan dengan kondisi bisnis online yang Anda jalankan.  Contoh pos-pos rekening aset antara lain kas, sediaan barang, piutang dagang, peralatan, barang inventaris, mesin, gedung, kendaraan, dan lain-lain.  Contoh pos-pos rekening utang antara lain utang dagang, utang bank, utang hipotik (obligasi).  Contoh pos-pos rekening modal  antara lain kekayaan ekuitas modal sendiri dan modal pihak ketiga.  Ingat, Anda harus memahami rumus persamaan dasar akuntansi yaitu Aset = Utang + Modal.  Untuk pos rekening biaya akan masuk pada kolom debet karena sifatnya mengurangi kas usaha.  Dan untuk pos rekening pendapatan akan masuk pada kolom kredit karena sifatnya menambah kas usaha.  Berikut panduan membuat laporan keuangan toko online akan disajikan satu per satu.

JURNAL
Jurnal adalah proses pertama kali dalam panduan membuat laporan keuangan toko online.  Jurnal adalah suatu catatan pembukuan yang berisi pos-pos aset, utang, biaya dan pendaptan yang disajikan dalam kolom debet dan kredit untuk suatu periode tertentu.  Sumber data pembuatan jurnal berasal dari bukti transaksi seperti invoice/faktur, dan struk belanja. Jumlah antara kolom debet dan kredit harus seimbang.  Contoh pos-pos rekening untuk aset/utang/modal bisa Anda pelajari sendiri.  Berikut contoh Jurnal yang bisa Anda buat dengan menggunakan program microsoft excel.

Jurnal
Toko Online ABC
Per 31 Januari 2016
Tanggal
Pos Uraian
  Debet
   Kredit
Hari, bln, thn
Pos rekening aset/utang/modal
Rp 10


                Pos rekening aset/utang/modal

Rp 10




Hari, bln, thn
Pos rekening aset/utang/modal
Rp 10


                Pos rekening aset/utang/modal

Rp 10




Dst..




Jumlah
Rp 20
Rp 20
Keterangan: Jenis pos uraian disesuaikan dengan bisnis online Anda

BUKU BESAR
Buku besar adalah catatan pembukuan yang membuat ringkasan debet dan kredit setiap pos rekening aset/utang/modal.  Buku besar memang disajikan per pos rekening agar memudahkan perhitungan.  Berikut disajikan contoh Buku Besar di bawah ini.
Buku Besar
Toko Online ABC
Pos rekening Kas
Tanggal
       Uraian Pos Rekening     
Debet     
Kredit     
Saldo Akumulasi
H, b, tahun
Kas
Rp 10
-
Rp 10
H, b, tahun
Kas
-
Rp 5
Rp 5
Dst..




Pos rekening Sediaan barang
Tanggal
       Uraian Pos Rekening
     Debet
     Kredit
     Saldo Akumulasi
H, b, tahun
Sediaan barang
Rp 10
-
Rp 10
H, b, tahun
Sediaan barang
Rp 10
-
Rp 20
H, b, tahun
Sediaan barang
-
Rp 10
Rp 10
Dst..





LAPORAN PENJUALAN
Laporan penjualan adalah catatan pembukuan yang memuat penjualan usaha selama periode waktu tertentu, misalnya per minggu, per bulan dan per tahun.  Berikut disajikan contoh Laporan Penjualan untuk Toko Online.
Laporan Penjualan
Toko Online “ABC”
Per 31 Januari 2016
Tanggal
     Nama Item
             Harga satuan
     Kuantitas
      Total
H, b, tahun
Tuv
Rp 10
10 buah
Rp 100
H, b, tahun
Xyz
Rp 15
10 buah
Rp 150
Dst..





Jumlah Total


Rp 250
Keterangan : Anda sesuaikan dengan item barang yang dijual online

LAPORAN RUGI LABA
Laporan Rugi Laba adalah laporan yang memuat kondisi keuangan suatu entitas bisnis berupa pendapatan, harga pokok penjualan, dan biaya pada periode waktu tertentu sehingga diketahui apakah usaha mengalami laba atau rugi.  Contoh hitungan di bawah ini belum termasuk pajak. Berikut disajikan contoh Laporan Rugi Laba di bawah ini.
Laporan Rugi Laba
Toko “ABC”
Per 31 Januari 2016
Pos-pos
      Jumlah
              Total
Pendapatan

Rp 30
Harga Pokok Penjualan (HPP):


-          Sediaan barang awal
         Rp 5

-          Pembelian barang
         Rp 5 +

Jumlah stok sediaan
         Rp 10

-          Sediaan barang akhir
       ( Rp 5 )

        HPP

( Rp 5 )
Laba usaha sblm pajak

Rp 25
Keterangan : Jumlah disesuaikan dengan hasil penjualan barang online Anda

LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar suatu entitas bisnis pada suatu periode waktu tertentu, misalnya per minggu, per bulan, dan per tahun.  Arus kas masuk adalah pendapatan usaha, sedangkan arus kas keluar adalah pengeluaran biaya usaha.  Dasar yang digunakan untuk membuat laporan arus kas berasal dari mutasi debet dan kredit rekening tabungan di bank.  Contoh angka di bawah ini hanyalah ilustrasi saja.  Berikut disajikan contoh Laporan Arus Kas.
Laporan Arus Kas
Toko Online “ABC”
Per 31 Januari 2016
Tanggal
Mutasi Debet
                  Mutasi Kredit           
Saldo
H, b, tahun (awal bulan)       
-  
                      -
Rp 10
H, b, tahun
-
                      Rp 10
Rp 20
H, b, tahun
-
                      Rp 10
Rp 30
H, b, tahun
Rp 5
                       -
Rp 25
H, b, tahun (akhir bulan)
-
Rp 15
Rp 40
Keterangan : Sumber data diambil dari mutasi debet dan kredit rekening tabungan toko ABC di bank

NERACA
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan dan posisi kekayaan suatu entitas bisnis pada periode waktu tertentu, misalnya per bulan dan per tahun.  Neraca terdiri dari bagian aset, utang, dan modal.  Aset berada di posisi debet (kiri).  Utang dan modal berada di posisi kredit (kanan).  Ingat, jumlah antara debet dan kredit harus seimbang.  Untuk pos-pos neraca disesuaikan kondisi yang ada di tempat bisnis Anda.  Berikut disajikan contoh Laporan Keuangan Neraca secara sederhana.
Neraca
Toko Online ABC
Per 31 Januari 2016
Aset :
                    
Utang :

Kas
Rp 5
Utang dagang
Rp 10
Sediaan barang
Rp 10
Utang bank
Rp 10
Piutang
Rp 10
Utang hipotik (obligasi)
Rp 0
Peralatan
Rp 25
Jumlah
Rp 20 +
Mesin
Rp 50
Modal :

Gedung
Rp 100 +
Modal sendiri
Rp   80


Kekayaan ekuitas
Rp 100 +
Total
Rp 200
Total
Rp 200
Keterangan : Nama item pos dan jumlah dana disesuaikan dengan kondisi bisnis online Anda

Panduan membuat laporan keuangan toko online di atas bisa Anda terapkan semua atau sebagian saja, tergantung kondisi bisnis online yang Anda jalankan.  Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon