15 Juli 2020

Kunci Rahasia Closing Penjualan

Kunci Rahasia Closing Penjualan


Di dunia pemasaran banyak hal yang bisa mempengaruhi seseorang untuk membeli atau tidak suatu produk atau jasa. Dari kacamata tenaga pemasar, ada hal-hal yang harus jeli untuk digali agar bisa melakukan closing penjualan. Berikut penulis beberkan kunci rahasia closing penjualan. 

Taklukan Pikiran Customer 

Kunci rahasia pertama untuk closing penjualan adalah taklukan pikiran customer. Pengertian menaklukan pikiran di sini bukan menunjukan diri Anda lebih superior dari customer melainkan Anda bisa menjawab segala pertanyaan yang diajukan customer. Agar bisa menjawab berbagai pertanyaan customer, Anda harus menguasai product knowledge. 

Product knowledge disini meliputi segala hal tentang produk perusahaan Anda dan perusahaan pesaing. Dengan begitu Anda bisa membandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing produk. 

Dalam menjelaskan keunggulan dan kelemahan suatu produk, Anda harus terampil dalam menentukan waktu yang tepat untuk menyampaikannya. Dengan kata lain Anda harus menjadi seorang negosiator ulung. 

Customer yang menjadi target penjualan harus jelas informasi awalnya seperti profil bisnis, profil pinjaman dan rencana bisnis. Untuk mendapat informasi tersebut tentu harus melakukan survei pendahuluan dan riset pasar. 

Taklukan Hati Customer 

Kunci rahasia kedua closing penjualan adalah taklukan hati customer. Pengertian menaklukan hati di sini bukan berarti Anda menjalin hubungan spesial dengan customer Anda, melainkan Anda bisa meyakinkan hati dan menarik hati customer. 

Bagaimana caranya agar bisa customer yakin dan tertarik pada Anda, tentu Anda harus mempersiapkan penampilan yang oke, menunjukan bahasa tubuh yang hangat, menjadi pendengar yang baik, meyakinkan customer terhadap segala kegundahan yang menyelimuti hatinya. 

Sikap Anda sangat mempengaruhi hati customer. Sebagus apapun pengetahuan Anda tanpa didukung sikap yang tepat di depan pelanggan maka hal itu menjadi sia-sia. 

Cara melatih agar Anda lihai menaklukan hati customer adalah sering melakukan pemasaran ke banyak orang. Dari situ Anda bisa menilai karakter customer adalah berbeda-beda. 

Tentu masih banyak kunci rahasia pendukung closing penjualan. Tetapi yang pokok adalah dua hal yang sudah disebutkan di atas. Agar tahu terbukti atau tidaknya kunci rahasia tersebut, Anda harus mencobanya.

14 Juli 2020

Mengenal Bank BUKU 1, BUKU 2, BUKU 3, dan BUKU 4

Mengenal Bank BUKU 1, BUKU 2, BUKU 3, dan BUKU 4


Bank adalah lembaga keuangan yang berbentuk badan usaha yang melakukan kegiatan usaha pengumpulan dana dalam bentuk tabungan dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit (fungsi intermediasi). Bank dikenal ada 2 macam yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Bank umum konvensional meliputi bank umum persero, bank umum swasta nasional, bank pembangunan daerah (BPD) dan perbankan syariah. 

Untuk pengelompokan bank menjadi bank BUKU 1, BUKU 2, BUKU 3, dan BUKU 4 hanya berlaku bagi bank umum, dan tidak berlaku bagi BPR. Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 6 tahun 2016, bank umum dapat dikelompokan menjadi 4 yaitu Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1, BUKU 2, BUKU 3, dan BUKU 4. 

Pengelompokan tersebut dilakukan terhadap bank umum dengan kegiatan usaha menyesuaikan jumlah modal inti. Adapun modal inti yang dimaksud disini adalah kewajiban penyediaan modal minimum bagi suatu bank. Berikut pengelompokan Bank Umum berdasarkan modal inti yang dimiliki: 

- Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1 memiliki modal inti sampai dengan kurang dari IDR1 triliun. 
- Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 memiliki modal inti dari IDR1 triliun sampai dengan kurang dari IDR5 triliun. 
- Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 memiliki modal inti dari IDR5 triliun sampai dengan kurang dari IDR30 triliun. 
- Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4 memiliki modal inti diatas IDR30 triliun. 

Jumlah bank umum yang berkantor di wilayah negara Indonesia adalah 4 bank umum persero, 71 bank umum swasta nasional, dan 27 Bank Pembangunan Daerah. Untuk bank asing yang berkantor di Indonesia tidak masuk dalam Bank BUKU, tapi tetap mendapat penjaminan simpanan oleh LPS. 

Menurut Data OJK per maret 2020, jumlah Bank BUKU 1 sebanyak 12, beberapa diantaranya adalah Bank Harda Internasional, Bank Bisnis Internasional, Bank Fama Internasional, Bank Yudha Bhakti, Bank Artos, Bank Banten, Bank Sulteng, Bank Bali, BJB Syariah, dan Bank Lampung. Jumlah Bank BUKU 2 sebanyak 52, beberapa diantaranya adalah Bank Mega Syariah, Bank MNC Internasional, Bank Maspion Indonesia, Bank Ina Perdana, Bank BCA Syariah, BPD Kalteng, dan BPD DIY. Jumlah Bank BUKU 3 sebanyak 26, beberapa diantaranya adalah Bank Permata, Bank Tabungan Negara (BTN), dan BTPN. Dan jumlah Bank BUKU 4 sebanyak 6 yaitu Bank BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, Bank CIMB Niaga, dan Bank Panin. 

Namun peraturan OJK terbaru Nomor 12 tahun 2020 menetapkan modal inti bank umum naik menjadi minimal IDR3 triliun pada tahun 2022. Peraturan ini berdampakan pada Bank BUKU 1 yang harus menaikan modal inti menjadi minimal IDR3 triliun.  Jika tidak terpenuhi maka bank-bank BUKU 1 akan turun kelas menjadi BPR. (SEKARANG PERATURAN BARU OJK BERUBAH DARI BANK BUKU MENJADI PBMI 1, 2, 3 DAN 4)
Cash is The King

Cash is The King


Di tengah krisis ekonomi akibat Pandemi Covid-19, semua orang terkena dampaknya, tidak terkecuali. Tanpa melihat latar belakang pekerjaan, bisnis dan negara asalnya, kebutuhan terhadap uang cash menjadi sangat penting dan sangat mendesak saat ini. 

Pengusaha terkaya sejagad Warren Buffett pun sampai mencairkan uangnya sebesar sekitar IDR2.000 triliun guna mengantisipasi dampak terburuk pandemi covid-19. Lantas banyak pelaku ekonomi mengaitkan ini dengan krisis ekonomi yang berujung pada resesi. 

Pergeseran kebutuhan saat ini sedang terjadi, dari kebutuhan tersier dan sekunder menuju kebutuhan primer, terutama sekali yang berkaitan dengan pangan. Bahkan di beberapa negara sudah mengantisipasi ancaman krisis pangan menyusul pandemi covid-19 yang tidak kunjung selesai. 

Orang mulai pergi ke pegadaian untuk menggadaikan aset yang dimiliki seperti kendaraan, perhiasan, barang elektronik dan sertifikat tanah guna memenuhi kebutuhan akan uang cash. Setelah sediaan kas menipis, orang lalu meminjam uang ke bank atau leasing. Pada titik ini, orang pun harus menghentikan pos pengeluaran untuk liburan, belanja fashion, dan pengeluaran yang tidak perlu agar bisa berhemat. Langkah berhemat pun menjadi pilihan tepat untuk saat ini. Yang dibutuhkan bukanlah fashion, piknik, ataupun acara komunitas, melainkan uang cash. 

Setiap orang sangat sulit mendapat penghasilan sebagai dampak pandemi, karena ketatnya aturan sosial yang diterapkan pemerintah. Semula adalah krisis kesehatan sudah merembet ke krisis ekonomi. Barang-barang tidaklah mahal (baca: inflasi tinggi) tetap uang untuk membeli yang kurang bahkan tidak ada. 

Krisis ekonomi yang terjadi saat ini lebih karena terjadinya pembatasan sosial dalam skala besar di berbagai lini kehidupan. Akibatkan orang tidak bisa bekerja, meski di beberapa negara sudah melakukan pelonggaran. 

Banyak orang ramai-ramai banting stir membuka usaha kuliner atau produk makanan rumahan. Karena kebutuhan primer saat ini adalah pangan untuk perut. Itupun tidak selaris dari biasanya saat keadaan normal, padahal bisnis di bidang makanan. 

Siapa yang dapat menalangi semua kebutuhan masyarakat dalam jangka waktu lama? Pemerintah, bank atau pengusaha terkaya sejagad? Kalau pemerintah, yang ada justru Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan jebol. Lihat saja stimulus ekonomi yang diluncurkan banyak negara, dampak kebijakan memiliki waktu yang terbatas, sedangkan pandemi tidak jelas kapan akan berakhir. Ujung-ujungnya akan melahirkan krisis ekonomi berkepanjangan dan negara pun terancam bubar. 

Apa yang dapat dipetik dari semua ini bahwa Cash is the King. Krisis ekonomi karena pandemi covid-19 sudah terjadi di banyak negara. Cepat atau lambat, banyak negara akan melonggarkan pengetatan aturan sosial. Karena kegiatan ekonomi tidak kalah penting dibanding pandemi itu sendiri. Sehingga kebutuhan akan uang cash menjadi sangat penting dan sangat mendesak untuk saat ini. Jadi, Stay Safe, Stay Productive.
Suku Bunga Bank Yang Dijamin LPS

Suku Bunga Bank Yang Dijamin LPS


Disamping simpanan nasabah yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tingkat suku bunga bank juga dijamin LPS. Saat ini suku bunga bank yang dijamin LPS adalah 5,5% untuk bank umum, 1,5% untuk Valuta Asing (Valas) dan 8% untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR). 

Jika ada bank umum atau BPR yang memberikan suku bunga diatas ketentuan tersebut, maka LPS tidak menjamin selisihnya. Contoh jika ada bank umum yang menerapkan suku bunga sebesar 6% per tahun, maka selisih sebesar 0,5% tidak dijamin LPS. Contoh lain, jika ada BPR memberi bunga 9% per tahun, maka LPS tidak menjamin selisihnya sebesar 1%. 

Sebagai informasi tambahan, untuk simpanan nasabah pada bank umum yang dijamin LPS sebesar IDR2 miliar per nasabah per bank. Dan untuk simpanan nasabah pada BPR yang dijamin LPS sebesar IDR100 juta per nasabah per bank. 

Pemberlakuan suku bunga penjaminan terbaru ini berlaku mulai tanggal 30 Mei 2020 sampai tanggal 30 September 2020. Sebelumnya suku bunga bank yang dijamin LPS sebesar 5,75% untuk bank umum, 1,75% untuk Valas, dan 8,25% untuk BPR. 

Penurunan suku bunga bank yang dijamin LPS tidak lepas dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Suku bunga acuan BI (BI 7-day Repo Rate) yang berlaku saat ini adalah 4,25%. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 25 basis poin dari suku bunga acuan sebelumnya itu 4,5%. 

Sesuai ketentuan LPS, apabila bank memberlakukan suku bunga yang berbeda dengan ketentuan LPS maka bank wajib memberitahukan kepada nasabah dengan menaruh informasi yang mudah dilihat nasabah. Hal ini dilakukan dalam rangka bank mematuhi ketentuan sebagai lembaga penghimpun dana, ketentuan pengelolaan likuiditas perekonomian oleh BI, dan ketentuan pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Suku bunga yang dijamin ini umumnya dengan memperhatikan aspek makroekonomi antara lain inflasi, nilai tukar Rupiah, dan yield surat berharga. Apabila terjadi perubahan pada ketiga aspek makroekonomi tersebut, maka LPS bersama BI perlu menyesuaikan tingkat suku bunga.
Layanan Whatsapp Resmi Bank Mandiri

Layanan Whatsapp Resmi Bank Mandiri


Semakin dekat sebuah brand dengan konsumen maka semakin baik bagi perusahaan tersebut, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bayangkan bila brand Anda sangat jauh dari konsumen, jangankan membeli, mengingat saja susah sekali buat konsumen. Hal inilah yang mendasari Bank Mandiri untuk meluncurkan Layanan Whatsapp Resmi. Layanan ini melengkapi layanan Mandiri Call Center Mandiri 14000 yang sudah ada. 

Layanan Whatsapp resmi Bank Mandiri adalah 0811 84 14000. Silakan Anda simpan nomor tersebut di smartphone. 

Fenomena layanan resmi nomor whatsapp saat ini sedang booming. Sebut saja lembaga kesehatan dunia World Health Organization (WHO). Hal tersebut sangat wajar karena 5 milyar penduduk bumi ini hampir semua terkoneksi dengan apliaksi whatsapp. 

Jika Anda sudah menyimpan nomor whatsapp resmi Bank Mandiri maka Anda akan melihat nama Bank Mandiri centang biru. Ya, akun tersebut masuk kategori akun bisnis. Layanan ini bersifat 24 jam karena bisa dihubungi kapan saja dan dari mana saja sepanjang Anda terkoneksi dengan jaringan internet. 

Kenapa Bank Mandiri memilih akun bisnis bukan akun pribadi, ya sangat wajar karena nomor tersebut mewakili Bank Mandiri dan terkait dengan aktifitas bisnis Bank Mandiri terutama dalam hal layanan konsumen. 

Jika Anda masih ingat, nomor whatsapp pada awal kemunculannya adalah sangat bersifat pribadi. Jarang yang mau membagikan nomor whatsappnya kepada pihak lain, kecuali sudah kenal sekali. 

Nah, dengan hadirnya layanan whatsapp resmi Bank Mandiri semakin menyadarkan kita bahwa service quality sangatlah penting. Ada banyak dimensi yang perlu diperhatikan dalam service quality. Dengan fokus pada service quality, maka akan menciptakan loyalitas nasabah dalam jangka panjang. Ya, penulis pernah melakukan riset pada salah satu bank swasta, kalau kualitas layanan mempunyai korelasi positif dengan kesetiaan nasabah. 

Agar bisa menggunakan layanan whatsapp resmi Bank Mandiri, ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Pertama Anda harus memiliki smartphone. Kedua, Anda harus terkoneksi dengan internet. Ketiga, Anda harus sudah menginstall aplikasi Whatsapp dengan cara mendownload aplikasi tersebut di Google Play Store dan Apple Play Store.
Produksi, Distribusi, dan Konsumsi

Produksi, Distribusi, dan Konsumsi


Siapa yang tak kenal dengan kegiatan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi. Ketiganya merupakan kegiatan utama dalam perekonomian suatu negara. Tanpa ketiga kegiatan ekonomi tersebut, tidak akan ada yang namanya pertumbuhan ekonomi, keuntungan, dan produk domestik bruto dalam suatu negara. Baiklah, berikut akan diulas secara singkat tentang ketiga kegiatan ekonomi tersebut. 

Produksi adalah kegiatan ekonomi untuk mengolah bahan baku atau bahan mentah menjadi barang jadi yang siap dijual atau dikonsumsi. Produksi melibatkan banyak tenaga kerja dalam prosesnya. Sistem dan manajemen yang mendukung produksi sangat dibutuhkan agar hasil akhir menjadi bagus. Jelas sekali di sini kalau produksi mampu membuat sebuah barang menjadi bernilai tambah. Dari barang yang bernilai IDR1.000 menjadi barang yang bernilai IDR10.000. Contoh produksi adalah pengolahan kayu lapis, pengolahan biji besi, dan lain-lain. 

Distribusi adalah kegiatan ekonomi untuk menyalurkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuan distribusi adalah untuk menunjang kegiatan ekonomi lainnya seperti produksi dan konsumsi. Distribusi menjamin ketersediaan pasokan barang yang dibutuhkan. Barang yang disalurkan bisa berbentuk bahan mentah cair dan padat, dan bisa berbentuk barang jadi. Dalam kegiatan distribusi melibatkan 2 hal pokok yaitu gudang dan alat transportasi. Contoh distribusi bahan mentah kayu sengon untuk produk kayu lapis, dan distribusi produk jadi rokok. 

Konsumsi adalah kegiatan ekonomi menggunakan barang atau jasa yang sudah tersedia. Konsumsi bisa dilakukan oleh publik dan bisa juga institusi pemerintah atau swasta. Konsumsi sangat penting peranannya dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak orang atau lembaga yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa maka akan menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi negara tersebut. Jadi jangan terlalu pelit untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Anda hanya tinggal memilih produk atau jasa mana yang diinginkan dan dibutuhkan. 

Dengan memahami ketiga aktifitas utama dalam perekonomian suatu negara tersebut diatas, diharapkan dapat membantu Anda mengambil keputusan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Anda bisa mengambil peran dalam hal produksi, distribusi atau konsumsi.

13 Juli 2020

Limit dan Biaya Transaksi Kartu Debit BCA

Limit dan Biaya Transaksi Kartu Debit BCA


Kartu debit BCA atau kartu ATM biasanya diberikan kepada nasabah yang baru saja membuka rekening tabungan. Ada beberapa jenis kartu debit BCA antara lain Blue card, Gold Card, dan Platinum Card. Untuk masing-masing jenis kartu memiliki limit dan biaya transaksi harian. Berikut diulas limit dan biaya transaksi kartu debit BCA. 

Kartu Blue memiliki limit transaksi harian tarik tunai IDR10 juta, transfer antarrekening BCA IDR50 juta, transfer antarbank IDR15 juta, transaksi pembayaran IDR50 juta, dan setoran tunai IDR25 juta. 

Kartu Gold memiliki limit transaksi harian tarik tunai IDR10 juta, transfer antarrekening BCA IDR75 juta, transfer antarbank IDR20 juta, transaksi pembayaran IDR75 juta, dan setoran tunai IDR40 juta. 

Kartu Platinum memiliki limit transaksi harian tarik tunai IDR10 juta, transfer antarrekening BCA IDR100 juta, transfer antarbank IDR25 juta, transaksi pembayaran IDR100 juta, dan setoran tunai IDR50 juta. 

Untuk semua jenis kartu akan dikenakan biaya transaksi yang besarnya tergantung jenis jaringan ATM yang dipakai. Untuk jaringan mesin ATM BCA, biaya transaksi tarik tunai, cek saldo, dan transaksi ditolak adalah gratis, kecuali transfer antarbank dikenakan biaya transaksi IDR6.500. Untuk jaringan mesin ATM PRIMA, biaya transaksi tarik tunai IDR7.500, cek saldo IDR4.000, transfer antarbank IDR6.500, dan transaksi ditolak IDR6.500. Dan untuk jaringan mesin ATM CIRRUS, biaya transaksi tarik tunai IDR25.000, cek saldo IDR5.000, transaksi ditolak IDR5.000. 

Khusus untuk limit transfer merupakan gabungan transaksi di mesin ATM dan mobile BCA. Dan limit setor tunai kartu debit BCA adalah 100 lembar dengan nominal pecahan IDR50.000 dan IDR100.000. Untuk penggunaan transaksi di luar negeri hanya bisa digunakan pakai jenis kartu debit BCA Mastercard. 

Limit dan biaya transaksi harian tersebut di atas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan dan peraturan bank BCA. Bila terjadi ganggungan server sistem internal dan eksternal, maka seluruh layanan kartu debit BCA akan terganggu. Pastikan sebelum menggunakan kartu debit BCA Anda, jaringan mesin ATM berfungsi normal.

11 Juli 2020

Cara Setor Tunai di Mesin ATM

Cara Setor Tunai di Mesin ATM


Anda tak harus pergi ke teller bank untuk setor tunai karena saat ini sudah tersedia mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang menyediakan layanan setor tunai. Lantas, bagaimana cara setor tunai di mesin ATM tersebut? 

Sebelum menjabarkan tahap-tahapnya, penulis mau sampaikan bahwa era sudah berubah, sudah banyak terjadi disrupsi atau pergeseran cara-cara hidup terutama di dunia perbankan menghadapi era digital saat ini. Mulai dari cara menabung, transfer, tarik uang, dan pembayaran berbagai tagihan sudah bisa dilakukan dari jarak jauh alias online. 

Saat ini sudah banyak bank yang sudah menyediakan layanan setor tunai lewat mesin ATM, beberapa diantaranya adalah mesin ATM Bank BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, PermataBank, Bank CIMB Niaga dan Bank Danamon. Pecahan uang yang bisa setor tunai di mesin ATM adalah pecahan uang 50.000 Rupiah dan 100.000 Rupiah. Rata-rata jumlah lembar pecahan maksimal untuk setor tunai di mesin ATM berbagai bank berkisar antara 50 lembar sampai 150 lembar. Berikut cara setor tunai di mesin ATM: 

1. Pastikan dulu lokasi mesin ATM yang Anda kunjungi bisa melakukan setor tunai 

2. Setelah ketemu mesin ATM bisa setor tunai, masukan kartu debit ATM Anda 

3. Tekan PIN, lalu Ok 

4. Pilih menu setor tunai, dan pilih ke rekening Anda sendiri 

5. Masukan uang kertas pecahan IDR50.000 dan IDR100.000 maksimal 50 lembar. 

6. Jika sudah masukan uang, tunggu beberapa saat, maka di layar akan muncur konfirmasi jumlah rupiah yang dimasukan, setelah benar tekan Ok. 

7. Transaksi selesai. 

Disamping lewat mesin ATM, setor tunai juga bisa dilakukan lewat mobile banking yaitu cardless. Namun cara ini tetap menggunakan mesin ATM untuk setor atau tarik tunai. Penulis tidak melihat perbedaan mencolok dari kedua cara tersebut, lebih cepat langsung menuju mesin ATM saja. 

Guna kelancaran setor tunai di mesin ATM, pastikan uang kertas Anda tidak lusuh dan tidak terlipat. Karena mesin ATM akan menolak uang yang lusuh dan terlipat.

10 Juli 2020

Fintech Lending Checking

Fintech Lending Checking


Umumnya di dunia perbankan, Bank Indonesia (BI) Checking awal mulanya di bawah wewenang Bank Indonesia, namun sejak berdirinya Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) otomatis wewenang BI Checking berpindah ke Lembaga OJK. Bank Indonesia (BI) Checking atau yang biasa dikenal dengan Sistem Informasi Debitur (SID) adalah laporan yang berisi profil pinjaman debitur mulai dari plafon pinjaman, tenor pinjaman, baki debit, jenis agunan, tingkat bunga, dan kolektibilitas pinjaman. Untuk kolektibilitas pinjaman debitur terbagi menjadi Lancar, Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet. Masing-masing kategori kolektibilitas berdasarkan jumlah hari nunggak. 

Sejak beralihnya tugas BI Checking dari BI ke OJK maka istilah yang digunakan berganti menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Setiap permintaan SLIK dari bank atau lembaga pembiayaan akan diorder ke kantor OJK baik via email maupun datang langsung ke kantor OJK. 

Berbicara mengenai Financial Technology (Fintech) tidak jauh dari yang namanya pemberi pinjaman (Peer to Peer Lending). Meskipun Fintech banyak macamnya, namun yang dibahas kali ini khusus mengenai Fintech Lending. 

Fintech Lending berbeda dengan bank pada umumnya, karena fintench lending hanya khusus menyalurkan pinjaman. Jadi fungsi intermediasi perbankan tidak identik pada lembaga fintech lending ini. 

Dalam proses pemberian pinjaman online oleh lembaga fintech, proses pengajuannya pun dilakukan secara online. Hanya saja hingga saat ini belum ada yang namanya fintech lending checking yaitu suatu tahap yang harus dilalui oleh pemohon kredit sebelum disetujui pengajuan pinjamannya. Fintech Lending checking tidak jauh berbeda dengan SLIK OJK, yaitu mengecek profil pemohon apakah sudah memiliki pinjaman online di fintech lending lain dan melihat status pinjamannya. 

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama OJK sedang mempersiapkan pusat data fintech lending (pusdafil). Pusdafil inilah yang nanti akan memproses fintech lending checking atas permohonan yang diajukan calon peminjam. 

Alur kerjanya kira-kira seperti ini, Pusdafil akan menjadi pusat data seluruh lembaga fintech lending di Indonesia. Data peminjam dari sabang sampai merauke akan diolah dan disimpan oleh Pusdafil. Nanti seluruh lembaga fintech yang sudah terdaftar dan berijin OJK bisa mengakses langsung ke sistem Pusdafil. 

Ada 3 hal yang menjadi fokus dalam manajemen risiko oleh Pusdafil antara lain indikasi fraud, Daftar Hitam Peminjam Online (DHPO), dan pengecekan apakah peminjam punya di lebih dari 1 fintech lending. Bayangkan saja bila Pusdafil ini tidak segera terbentuk, akan banyak peminjam yang memiliki pinjaman di lebih dari 1 fintech lending. Sebagai contoh, ada peminjam yang memiliki pinjaman online di 141 fintech lending, baik di fintech lending legal maupun ilegal. Yang terjadi adalah gali lubang tutup lubang, mirip dengan kolektor kartu kredit. 
Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal tersebut diatas, AFPI berencana meluncurkan Pusdafil pada tahun 2020 ini, dan sekarang sedang tahap pembangunan pemograman sistem. Kita tunggu saja.
Tips Tukar Uang Saat Liburan ke Luar Negeri

Tips Tukar Uang Saat Liburan ke Luar Negeri


Bagi Anda yang suka jalan-jalan ke luar negeri tentu membutuhkan persediaan mata uang asing yang cukup. Jika tidak punya cukup persediaan, siap-siap Anda tidak bisa bertransaksi, karena tiap negara memiliki mata uang sendiri-sendiri. Di negara mana Anda berada, maka mata uang yang sah digunakan adalah mata uang negara tersebut, bukan mata uang negara dimana Anda berasal. Untuk negara yang menggunakan mata uang yang berbeda dengan negara Anda, maka Anda perlu mempersiapkannya sebelum berangkat. 

Ada beberapa pilihan untuk memenuhi sediaan mata uang asing di saku Anda, pertama Anda tingggal menukar uang Rupiah ke money changer terdekat di kota Anda. Atau Anda juga bisa menggunakan kartu debit berlogo mastercard atau Visa yang sudah ada di pasaran seperti BCA Mastercard, BNI Mastercard, dan lain-lain. Kartu debit tersebut bisa Anda gunakan untuk menarik uang di mesin ATM luar negeri yang ada logo Mastercard atau Visa. Tentu mata uang yang keluar dari mesin ATM adalah mata uang negara dimana mesin ATM tersebut berada, contohnya Malaysia, maka uang yang ditarik tentu dalam mata uang Ringgit. 

Pada saat Anda membuka rekening tabungan di bank dalam negeri, biasanya diberikan pilihan apakah ingin menggunakan kartu debit ATM berlogo GPN atau Mastercard/Visa. Logo GPN adalah kapanjangan dari Gerbang Pembayaran Nasional yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, hanya saja penggunaannya cuma bisa di dalam negeri. Sedangkan kalau berlogo Visa atau Mastercard bisa digunakan di dalam negeri dan luar negeri. 

Oya, untuk Anda yang belum pernah menukar uang di money changer, ada 2 macam kurs yang diberlakukan yaitu kurs beli dan kurs jual. Bila Anda ingin menukar uang rupiah ke mata uang asing maka Anda dikenakan kurs jual. Sebaliknya, bila ingin menukarkan mata uang asing ke rupiah, maka Anda dikenakan kurs beli. Kenapa begitu? Ya tentu saja selisih harga tersebut merupakan keuntungan bagi money changer. 

Jadi, Anda mau pilih cara yang mana? Sebelum memutuskan menggunakan cara yang mana, pastikan negara tujuan Anda tersedia mesin ATM berlogo Visa atau Mastercard, karena tidak semua negara terdapat mesin ATM berlogo Visa atau Mastercard, terutama di negara-negara tertinggal.

09 Juli 2020

Penyebutan Nominal Rupiah Berdasarkan Jumlah Nol

Penyebutan Nominal Rupiah Berdasarkan Jumlah Nol


Tentu sudah tak asing lagi bagi Anda untuk penyebutan nilai nominal Rupiah. Dalam aktifitas belanja, Anda sering menyebut angka Rupiah seakan itu sudah di luar kepala. Nah, bagaimana dengan penyebutan nilai nominal Rupiah berdasarkan jumlah nol? 

Paling lazim kita dengar dan sebut katakanlah seribu, sepuluh ribu, seratus ribu, sejuta, sepuluh juta, seratus juta, satu miliar, sepuluh miliar, seratus miliar, satu triliun, sepuluh triliun, seratus triliun, dan seterusnya. Bagaimana dengan penyebutan nominal Rupiah diatas 100 triliun? 

Baiklah berikut penyebutan nilai nominal Rupiah berdasarkan jumlah nol diatas 100 triliun rupiah. 

1.000.000.000.000.000 = 1 kuadriliun 

10.000.000.000.000.000 = 10 kuadriliun 

100.000.000.000.000.000 = 100 kuadriliun 

1.000.000.000.000.000.000 = 1 kuintiliun 

10.000.000.000.000.000.000 = 10 kuintiliun 

100.000.000.000.000.000.000 = 100 kuintiliun 

1.000.000.000.000.000.000.000 = 1 sekstiliun 

10.000.000.000.000.000.000.000 = 10 sekstiliun 

100.000.000.000.000.000.000.000 = 100 sekstiliun 

1.000.000.000.000.000.000.000.000 = 1 septiliun 

10.000.000.000.000.000.000.000.000 = 10 septiliun 

100.000.000.000.000.000.000.000.000 = 100 septiliun 

1.000.000.000.000.000.000.000.000.000 = 1 oktiliun 

10.000.000.000.000.000.000.000.000.000 = 10 oktiliun 

100.000.000.000.000.000.000.000.000.000 = 100 oktiliun 

1.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 = 1 noniliun 

10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 = 10 noniliun 

100.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 = 100 noniliun 

1.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 = 1 desiliun.

Dan masih bisa terus dilanjutkan. Namun sepertinya nama penyebutan nominal rupiah di atas 100 triliun sangat jarang ditemui dalam dunia nyata. Paling tinggi nominal angka nol yang sering kita dengar adalah dalam satuan triliunan rupiah. Tapi setidaknya Anda bisa tahu bahwa diatas nominal triliun masih ada lagi penyebutannya.
Mengenal Letter of Credit (L/C)

Mengenal Letter of Credit (L/C)


Letter of Credit (L/C) umumnya dibutuhkan dalam kegiatan perdagangan internasional ekspor dan impor. Kehadiran L/C sangat membantu para ekportir dan importir dalam hal pembayaran transaksi agar lebih aman dan cepat. Disamping itu L/C dapat menjamin dokumen pengapalan ekspedisi barang. 

Letter of Credit menurut International Chamber of Commerce (ICC) adalah sebuah dokumen yang berisi perjanjian tertulis dari bank penerbit kepada eksportir atas permintaannya dan sesuai dengan instruksi-instruksi dari importir untuk melakukan pembayaran dan jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu dengan dokumen-dokumen yang sudah ditetapkan. Sedangkan menurut Bank Indonesia (BI), Letter of Credit adalah janji dari bank penerbit untuk membayar sejumlah uang kepada ekportir atas perintah importir sepanjang eksportir memenuhi persyaratan dokumen yang ditentukan. 

Ada beberapa jenis L/C yang dikenal luas antara lain Revocable L/C, Irrevocable L/C, Irrevocable L/C Confirmed, dan Irrevocable L/C Unconfirmed. Selain jenis L/C yang umum, ada juga jenis L/C yang khusus antara lain Revolving L/C, Red Clause L/C, Transferable L/C, dan Back to Back L/C

Revocable L/C adalah L/C yang boleh dibatalkan kapan saja importir mau tanpa persetujuan ekportir. Pada L/C jenis ini sangat berisiko bagi eksportir karena pelunasan pembayaran atas barang bisa terlambata atau gagal sama sekali. 

Irrevocable L/C adalah L/C yang dibuka oleh bank devisa penerbit untuk eksportir, dimana bank mengikatkan diri untuk melunasi pembayaran wesel yang diakseptasi dalam jangka waktu tertentu. Untuk jenis L/C ini tidak dapat dibatalkan kecuali atas persetujuan kedua belah pihak (eksportir dan importir). 

Irrevocable L/C Confirmed adalah L/C yang tidak dapat dibatalkan atau diubah selama jangka waktu berlakunya kecul atas persetujuan kedua belah pihak. Pada jenis L/C ini ada jaminan pelunasan yang didapatkan dari bank penerbit dan advising bank. 

Irrevocable L/C Unconfirmed adalah L/C yang diadviskan melalui bank lain yang tidak menyatakan tambahan penanggungan kewajiban apapun atas L/C tersebut.  Kebanyakan L/C yang diterbitkan bank besar sudah dikenal baik kredibilitasnya sehingga diadvising oleh bank-bank asing.

Jangan waktu L/C dikenal ada dua yaitu Sight L/C dan Time L/C. Sight L/C menyatakan bahwa syarat pembayaran berjangka dilakukan saat ditunjung atau diserahkan. Sedangkan Time L/C menyatakan bahwa syarat pembayaran berjangka dapat dilakukan di kemudian hari.

08 Juli 2020

Transfer Uang dan Cek Saldo Cukup M-Banking Aja

Transfer Uang dan Cek Saldo Cukup M-Banking Aja


Layanan perbankan di era digital semakin dimanjakan dengan berbagai kemudahan, kecepatan dan keamanan. Salah satu layanan perbankan yang dihadirkan adalah mobile banking (m-banking). Singkatnya, mobile banking adalah layanan perbankan berbasis aplikasi pada smartphone pengguna internet. 

Beberapa layanan m-banking yang sudah dikenal luas di tengah masyarakat adalah BCA Mobile, BRI Mobile, BNI Mobile, Mandiri Online, dan masih banyak lagi. Dengan hadirnya layanan m-banking, Anda tak perlu repot lagi pergi ke kantor bank hanya untuk cek saldo atau transfer uang. 

Saat ini, semua bisa dilakukan dalam satu genggaman. Lewat smartphone Anda bisa melakukan berbagai transaksi apa saja, seperti cek saldo, transfer uang, top up pulsa, bayar berbagai tagihan, pembayaran QR Code (QRIS), cek mutasi rekening, dan lain-lain. Caranya cukup mudah, Anda harus punya smartphone android, memiliki koneksi internet, lalu menginstall aplikasi mobile banking bank tempat Anda menyimpan dana. 

Setelah Anda mendownload aplikasi M-Banking pada gawai Anda, langkah selanjutkan adalah buka aplikasi m-banking, lalu login. Pada saat login, masukin kode akses m-banking Anda. Setelah itu Anda tinggal memilih menu cek saldo dan transfer uang. Setelah memilih menu yang diinginkan, masukin nomor PIN, lalu ikuti perintah selanjutnya. Oya, untuk menu transfer uang, pastikan nomor rekening tujuan didaftarkan dulu di aplikasi m-banking, baru bisa dilakukan transfer uang. 

Sayangnya, masih banyak rakyat Indonesia yang masih belum paham tentang layanan m-banking ini. Akibatnya, sebagian besar nasabah mesti mendatangi mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) hanya sekadar untuk cek saldo atau transfer uang antarbank. Padahal hal tersebut tak perlu dilakukan lagi di era M-Banking saat ini. 

Menurut data terakhir Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pada tahun 2020 jumlah akun rekening simpanan di Indonesia mencapai 313 juta akun. Hal tersebut tidak mengejutkan karena setiap nasabah rata-rata memiliki 2 sampai 4 akun rekening simpanan di bank. Diketahui jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 267 juta jiwa, bila tiap penduduk memiliki 2 sampai 4 rekening bank, maka secara riil jumlah nasabah perbankan Indonesia adalah sekitar 80 juta nasabah, atau sekitar 30% dari total penduduk Indonesia. Pada tahun 2015 yang lalu jumlah nasabah perbankan Indonesia mencapai 60 juta nasabah. 

Hidup di era serba digital saat ini, sudah waktunya masyarakat beralih dari cara-cara transaksi konvensional ke cara-cara modern. Tentu tak sedikit konsumen yang masih belum well informed tentang bank, terutama di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Butuh edukasi dan sosialisasi terus-menerus dari para pemangku kebijakan.
Survive, Secure, and Success

Survive, Secure, and Success


Apakabar generasi milenial Indonesia? Perlu kalian tahu bahwa transformasi kehidupan setiap manusia itu berbeda-beda. Ada yang dari lahir sudah hidup enak, tapi ada juga yang sejak lahir hidupnya sudah menderita. Ada yang lahir sudah menjadi kaya karena harta dan bisnis warisan, dan ada juga manusia yang sejak lahir tanpa mewarisi apa-apa alias serba terbatas. Apapun itu, diatas langit masih ada langit dan tiada manusia yang sempurna. 

Memang, ukuran keberhasilan dan kebahagiaan seseorang mempunyai patokannya sendiri-sendiri. Ada yang bahagia tanpa hidup serba mewah, dan ada juga yang merasa sukses dengan hidup apa adanya. Namun, apapun latar belakang pendidikan dan pekerjaan Anda, secara umum tangga kehidupan manusia bisa dirangkai ke dalam 3 anak tangga, yaitu Survive, Secure, dan Success. 

Survive, anak tangga pertama adalah suatu kondisi dimana manusia dalam kondisi serba keterbatasan, berusaha keras untuk tetap bisa bertahan hidup di tengah situasi sulit. Mulai dari kebutuhan makan enak sangat sulit dipenuhi, tempat tinggal yang kurang layak, biaya sekolah yang kadang tertunggak, pakaian yang terbatas jumlahnya dan kurang variatif, dan berbagai tagihan bulanan yang tak kunjung lunas. Apabila anak tangga ini bisa Anda lalui, maka Anda akan memasuki level berikutnya yaitu anak tangga kedua, Secure. 

Secure adalah suatu kondisi dimana seseorang sudah mampu untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup, mulai dari biaya makan, sekolah, liburan, mempunyai tempat tinggal yang layak, dan bisa melunasi berbagai tagihan cicilan bulanan. Intinya, uang tersedia cukup namun tidak berkelebihan. Pada tahap ini, sebenarnya Anda sudah membuat dasar pijakan kuat untuk meraih kesuksesan. Setelah anak tangga kedua ini bisa Anda lewati, maka Anda akan memasuki level terakhir yaitu success. 

Success adalah suatu kondisi dimana seseorang sudah berhasil mencapai apa yang diinginkan dalam kehidupan ini. Beragam kebutuhan sudah bisa dipenuhi semua dan dimiliki sendiri, seperti rumah tinggal sendiri, mobil pribadi, aset investasi, punya tabungan buat hari tua, dan bebas piknik ke mana saja yang diinginkan. Pada tahap ini, seseorang bisa dibilang berada dalam kondisi berkelebihan dan tidak berkekurangan, seseorang yang berada dalam kondisi bebas finansial. 

Demikian ulasan singkat 3 anak tangga kehidupan yang bisa Anda jadikan panduan sebagai salah satu referensi dalam membantu Anda menapaki satu per satu anak tangga kehidupan tersebut.

07 Juli 2020

Belanja Pakai Kartu Flazz BCA

Belanja Pakai Kartu Flazz BCA


Era digital di bidang sistem pembayaran sudah tiba, tak terkecuali uang elektronik berbasis kartu chip. Beberapa contoh uang elektronik berbasis kartu chip yang dikeluarkan bank-bank besar antara lain BRIZI Bank BRI, Flazz BCA, eMoney Mandiri, TapCash BNI, dan masih banyak lagi. 

Kartu Flazz BCA bisa digunakan untuk berbelanja di berbagai toko merchant di tanah air, seperti Indomaret, Hypermart, SPBU, Stasiun Commuter Line, Bus Trans Jogja, Solaria, eToll, Food Court, dan masih banyak lagi. Kartu Flazz BCA sudah bekerjasama dengan lebih dari 57 ribu merchant di seluruh Indonesia. Kartu Flazz BCA agar bisa digunakan harus memiliki saldo dana minimal IDR20 ribu dan maksimal IDR2 juta. 

Kartu Flazz BCA menggunakan teknologi chip dan sistem keamanan tingkat tinggi, sehingga tidak mudah dibobol oleh pelaku kejahatan. Kartu Flazz BCA bersifat dapat dipindahtangankan sehingga tidak membutuhkan otorisasi pemegang kartunya. 

Kartu Flazz BCA dapat diisi ulang di kantor cabang BCA, mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA, Mobile Banking. dan Mesin Non Tunai BCA. Cara melakukan top up saldo Kartu Flazz BCA di mesin ATM BCA adalah sebagai berikut: 

1.  Masukan Kartu Debit BCA Anda 

2.  Ketik PIN ATM, tekan Yes

3.  Pilih menu Flazz BCA, dan pilih Top Tup 

4.  Masukan saldo dana yang diinginkan 

5.  Segera tukar kartu debit BCA dengan kartu Flazz BCA pada mesin ATM 

6.  Transaksi selesai. 

Selain di mesin ATM, Top Up kartu Flazz BCA juga bisa dilakukan secara tunai di beberapa merchant yang sudah bekerja sama seperti Alfamart, Es Teller 77, Toko Buku Gramedia, dan lain-lain. 

Karena kartu Flazz BCA dapat dipindahtangankan maka tidak dapat dilakukan penggantian kartu atau pemblokiran kartu. Penggunaan kartu Flazz BCA harus diletakan di alat Reader. Kalau alat ini tidak ada berarti kartu Flazz BCA tidak bisa digunakan. Apabila suatu saat nanti Anda tidak ingin menggunakan kartu Flazz BCA lagi maka saldo kartu Flazz BCA dapat dipindahkan ke saldo rekening bank Anda dengan menyerahkan kartu Flazz BCA ke kantor cabang BCA terdekat.