02 Agustus 2018

Bisnis Berburu Lahan


Bisnis berburu lahan di ibukota baru Indonesia seakan menjadi trending topic nasional. Calon lokasi ibukota baru negara Indonesia ialah kota Palangka Raya dan sekitarnya. Dengan luas wilayah mencapai 2.600 km persegi, Palangka Raya masih menyimpan banyak lahan kosong berupa hutan belantara dan sungai, yang bisa digunakan sebagai lokasi ibukota baru Indonesia. Jumlah penduduk yang belum begitu padat sekitar 200 ribu an jiwa, menjadi awal yang bagus buat membangun ibukota baru sebagai pusat pemerintahan, pusat layanan publik guna memajukan Indonesia dan kesejahteraan warganya. 

Dalam berbagai wawancara dengan pemerintah pusat yang diberitakan harian berita lokal dan nasional, dibutuhkan sekitar 300 ribu sampai 500 ribu hektar lahan untuk ibukota baru. Dengan luas lahan 300 ribu – 500 ribu hektar yang setara dengan 3000 – 5000 kilometer persegi, kota baru benar-benar akan dibangun serba baru, karena lahan yang masih berbentuk hutan belantara. 

Rencananya, lokasi lahan tersebut akan membentang di tiga kota/kabupaten yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Kasongan, dan Kabupaten Gunung Mas. Jika luas yang dibutuhkan sesuai dengan rencana pemerintah sebesar 3000 – 5000 kilometer persegi, maka irisan lahan ibukota baru akan menjadi 1000 – 1667 kilometer persegi per kabupaten/kota di 3 kabupaten/kota tersebut. 

Berbicara mengenai irisan lahan di lokasi ibukota baru tersebut, tentu menjadi peluang bisnis bagi investor untuk berburu lahan. Adu cepat antara investor dan pemerintah dalam mengkavling lahan tersebut, seakan membuka persaingan antara pemerintah dan swasta, dimana di satu sisi pemerintah ingin menekan biaya pembangunan, tapi di sisi lain investor swasta ingin mendapat keuntungan dari investasi kepemilikan lahan tersebut.

Artikel Terkait

2 comments

Info menarik Mas, Semoga Pembangunan di Palangka Raya bisa berjalan lancar. Aamiin


EmoticonEmoticon